Pengalaman Proses Melahirkan Anak Pertama dan Tips-Tips

8 comments
Setelah bercerita tentang kehamilanku pertama disini. Sekarang, aku berbagi pengalaman melahirkan normal.

Ibu dan bayi

Sebelum Melahirkan

Seminggu sebelum melahirkan, saat usg, bidang mengatakan kalau kepala bayi belum masuk panggul. Saat itu usia janin 37 minggu. Agak khawatir juga sih, tapi bidan menyarankan untuk banyak jalan kaki. Semenjak itu, aku rutin kalan kaki. Seenggaknya sehari minimal 500 meter. Sempet juga, kaki bengkak, padahal sebelumnya nggak pernah.

Suatu hari, ada acara teman-teman FLP, syukuran dari penerima beasiswa Mbak Zie, makan di Ocean Garden. Akhirnya aku memilih jalan kaki dari rumah. Jaraknya sih sekitar 500 m.

Malemnya, kebangun tengah malam gara-gara mules.. kirain mau pipis, akhirnya ke kamar mandi, tapi tak kunjung sembuh juga. Apa mungkin masuk angin? Pikirku. Aku olesi minyak kayu putih, cuma bertahan bentar dan kentut, tapi mules lagi.

Di tempat tidur cuma bisa bolak balik badan ke kanan dan ke kiri. Cukup sudah merasakan mulesnya tanpa sebab selama 1,5 jam. Akhirnya bilang ke ibu mertua. Rasanya mules mau buang air besar tapi lebih sakit, seperti ingin buang air besar tapi nggak bisa.

Saat telepon bidan, tapi nggak diangkat. Akhirnya datang ke tempat praktek juga nggak ada. Ya iya, wong dini hari gitu. Akhirnya ke bidan yang lain. Syukurnya mau dibukain.


Saat Melahirkan

Untungnya bidannya mau, padahal nggak pernah kontrol periksa hamil. Pas diperiksa ternyata udah Bukaan 5!!!! Cepatnyaa.. Alhamdulillah.. tinggal menunggu beberapa jam lagi. Paling cepat ya dua jam.

Menunggu di kamar bidan, dengan menahan rasa sakit. Cuma bisa istighfar. Rasanya semua posisi nggak ada yang enak. Hadap kanan, hadap kiri, terlentang. Semua nggak ada yang bisa mengurangi rasa sakitnya. Semakin lama semakin sakit. Terkadang rasa sakitnya berhenti, kemudian muncul lagi. Rasanya seperti nggak bisa nafas.

Saat bukaan 9, air ketuban tak kunjung merembes. Sampai bukaan terakhir pun nggak merembes, sampai dipecah sama bidannya. Kerasa banget air ketuban merembes,

Di bukaan 10, bidan bilang jangan mengejan kalau dirasa belum mau keluar, karena menghabiskan energi. Giliran mau keluar dan mengejan, rasanya sakiiitt.. tapi kepala bayi belum kunjung nongol. Akhirnya malah suara yang keluar. Setelah itu, dilarang mengeluarkan suara, padahal itu reflek. Mengejan selanjutnya, suara tetap keluar padahal sudah mingkem dan bayi belum keluar.

Sampe diberi suntikan cairan pemberi energi, biar tambah energi. Kata bidannya, aku sudah mulai kelelahan, sedangkan yang kurasa cuma sakit. Aku merasa kok susah banget ngeluarin bayinya, nggak keluar-keluar. Kata bidan memang bentuk rahimku agak bengkok jadi ngeluarin agak susah, sedangkan saudaraku bentuknya lurus jadi lebih mudah keluar.

Akhirnya disuruh ngehabisin teh hangat yang sudah dingin yang dibuatkan bu bidan. Ternyata setelah minum teh, saat mengejan kepala nongol, disuruh terus mengejan. Saat mengejan, kata bidan nggak boleh merem, disuruh lihat ke telapak tangannya. Jadi berasa melotot gitu.

Saat bidan bilang terus sedikit lagi, jangan berhenti, aku mengerahkan seluruh tenaga. Pas dikatakan sudah keluar, rasanya legaaaa.... akhirnya puncaknya selesai juga.. tangisan bayi membuatku berucap Alhamdulillah walau dalam hati. Tepat jam 8 pagi bayi keluar dengan berat 3,35 kg dan panjang 51 cm.

Walau mata rabun (minus 3), aku tetap bisa melihat tubuh bayiku yang berwarna putih, kata bidan penuh lemak. Ditanya, apa aku sering makan bakso ya? Padahal jarang sih. Saat bayi dibersihkan, giliran plasenta diberesin. Sakitnya itu pas diuyel-uyel perutku buat benerin posisi organ di dalam perut. Sakiiittt...

Setelah Melahirkan

Setelah itu, sesi yang nggak kalah perihnya..., dijahit!!! Ngeliat bidan ambil benangnya bikin aku tambah lemeeesss.. haduh, sesakit apa lagiii ini dijahit rahimku.. huks.. tapi aku pasrah dan baca bismillah.. untungnya bidannya bisa cepat, sakitnya ya sama ky melahirkan tapi karena cepet jadi nggak merasa sengsara banget, hehehe.. pas ditanya jahitan berapa. Dijawab bidannya jahitan delapan!!! Hahaha.. itu banyak banget bowwwkk..diobras namanya.

Setelah melahirkan, nggak dibolehin bergerak selama minimal dua jam, tetap di posisi terlentang. Dua jam nggak bergerak bagaimana nggak kemeng. Nggak bisa langsung megang bayi juga, cuma ngeliat dari jauh. Kecil, mungil, putih, mempesona. Hehe..

Dua jam terlewati tapi aku belum berani bergerak. Akhirnya aku menunggu sampai 1,5 jam lagi. Setelah 1,5 jam, aku duduk sebentar, kemudian berdiri beberapa lama, setelah jalan-jalan di dalam kamar sebentar sambil memegang bayiku untuk pertama kalinya hehe. Setelah itu baru berani ke kamar mandi, karena aku mau ganti underpads.

Nah, disini untung aku hampir jatuh. Masih dalam posisi berdiri sambil melepas gurito di perut. Kemudian ganti underpads (fungsinya seperti softex tapi bentuknya lebar). Nggak berapa lama kepala rasanya nggliyeng, untung aku langsung keluar kamar mandi minta kursi ke suami, kalau nggak bisa jatuh di kamar mandi. Setelah itu, kata bidan memang belum seimbang posisi dalam perut, makanya nggliyeng. Harusnya sambil duduk kalau ganti. Setelah diberitahu, aku baru sadar kalau di kamar mandi ada kursi. Hadoh, tepok jidat dehh...

Tips Melahirkan Mudah


Bukan berarti proses persalinanku mudah ya, tetap saja melahirkan itu sakit, bahkan aku masih merasa kesulitan kok nggak keluar-keluar. Jadi tips dari aku, setidaknya agar cepat bukaan, sering-sering jalan kaki pas hamil tua, usahakan tiap hari. Soalnya ini ampuh banget.

Selama hamil aku juga selalu minum madu hamil. Katanya sih memberi tenaga saat persalinan dan memudahkan persalinan, juga menutrisi bayi. Padahal aku masih diberi suntikan energi sama bidannya. Kalau mau diikutin ya monggo, nggak diikuti juga monggo, hehe

Tips Bayi Lahir Bersih

Selain itu, agar anaknya pas lahir bersih, nggak berlemak ky aku, sering minum air degan ya. Kalau kata orang biar anaknya putih sih menurutku nggak bener, kalau ortunya putih mah kemungkinan besar anaknya juga putih. Air degan biar anaknya bersih aja pas lahir. Soalnya waktu hamil, aku jarang sekali minum air degan, jadinya lemak yang melumuru seluruh tubuh bayi hehe.

Tips Agar Jahitan Sedikit

Saat mules-mules, setelah bukaan 5 kalau bisa jangan sering gerak. Kesalahanku disuruh bidan hadap kiri aja, aku nekad, tetap hadap kanan, kiri, terlentang. Akhirnya jahitanku banyak, harusnya hadap kiri saja. Aku nggak kuat soalnya kalau hadap kiri terus.


Tips Agar Berat Janin Bertambah

Kalau aku dulu sering banget makan roti, sereal, atau yang manis-manis. Minum juga suka banget sama susu. Kata orang jangan minum es nanti tambah bobot, sebenarnya bukan iti, tapi kandungan gulanya yang bikin tambah. Tapi hati-hati juga ya sama makanan manis, karena rentan diabetes apalagi yang punya turunan diabetes.

Demikian berbagi pengalaman melahirkan normal dan beberapa tips buat ibu hamil yang akan melahirkan, semoga berguna yaa...

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

8 komentar

  1. I think your blog is very nice and does not know well by many people who read your blog, and my advice if you want to look better, maybe you should always update your blog
    http://www.sanadomino.com/

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Pas dijahit itu di bius dl ga mba pas di bagian robek'a gt ? Apa lgsg jahit aja bidan'a

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak, langsung dijahit, soalnya msih kerasa sakit lahiran jadi sekalian aja hehe

      Hapus
  4. Setiap anak punya cerita yg berbeda dan unik. Pengalaman hamil dan melahirkan itu luar biasa

    BalasHapus

Follower