Pantai Bengkung adalah salah satu pantai yang jadi rekomendasi mertua untuk dikunjungi. Soalnya beliau-beliau udah pernah berkunjung ke beberapa pantai di Selatan Malang. Yang menarik dari pantai ini adalah garis batu yang membendung sebuah bendungan yang menghalang ombak menuju bibir pantai. Seolah-olah kita lagi foto di bawah ombak.

Akses

Akses menuju Pantai Batu Bengkung tidak sulit. Kalau dari kota Malang menuju Kepanjen-Gondanglegi-Pantai Balekambang. Masuk Jalan Lingkar Selatan (JLS) ada papan petunjuk menuju beberap pantai di selatan Malang. Salah satunya Batu Bengkung. Kondisi jalan sebelum JLS banyak berlubang, cukup berkelok, dan masih muat dua kendaraan saja, beda sekali dengan JLS yang lebih lapang dan halus. Masuk menuju loket Pantai Batu Bengkung, jalannya masih tanah. 
Landmark Batu Bengkung

Gerbang dan Loket ke Pantai Batu Bengkung

Tiket

Tiketnya cukup murah 5000 per orang dan tarif parkir mobil sekitar 10.000 siang hari, 15000 malam hari. Kalau motor jelas lebih murah dari itu, tapi tidak tahu tepatnya, hehe. 


Pesona Pantai 

Karena karakteristik ombak pantai selatan Malang yang besar maka pengunjung dilarang berenang. Sampai dititik ini, penasaran, mana sih yang katanya ada batunya. Suasana juga sepi, jangan-jangan bukan ini. Ternyata adik bilang "kalau yang seperti di foto itu jalan kesana lagi, banyak orang di sana", katanya sambil menyipitkan mata menahan silaunya matahari siang. Oh, oke. Kita pun kesana setelah parkir mobil di bawah pepohonan. Enak sih, belum banyak pengunjung, tukang parkir juga tidak ada, jadi asal-asal pengendara saja mau parkir dimana. Kelebihannya bisa pilih tempat yang teduh. Kekurangannya, kadang ada yang parkir yang ternyata itu adalah sirkulasi kendaraan. Jadinya beberapa bus dan mobil tidak bisa lewat.



Setelah mencari tempat di gazebo sederhana beralaskan pasir pantai, kami menggelar tikar dan mengeluarkan pasokan makanan yang dibawa dari rumah. Anginnya cukup kuat. Saat itu Raceqy masih enam bulan, diselimuti terus biar tidak masuk angin. Kasian kalau dibiarin seperti waktu wisata dan bermain air di Pantai Nganteb.


Baca juga : Pesona Pantai Nganteb

Wauw! itu pantai yang terbendung! 
Agak takjub lihat pantai yng dibendung dengan sebuah garis yang terbuat dari batu. Pasti ada maksud tersembunyi kenapa Allah ciptakan itu. Tidak saja unik untuk berfoto-foto karena seolah-olah kita berada dibawah ombak. Tapi juga bisa berenang dan main air tanpa harus khawatir dengan ombak yang ganas. Pantai ini bisa termasuk pantai yang aman untuk berenang (asalkan di sisi bendungan dekat pasir pantai ya!). Yang tidak kalah penting, airnya bening loh, bersih!


Banyaknya pengunjung yang sedang berenang membuat saya kesulitan wefie seolah-olah sedang di bawah ombak.


Karena narsis, fotonya kecil saja ya, hehe.. oh itu seolah-olah foto dibawah ombak? hemm.. (biasa saja deh, nah loh, haha). 

Asik berenang
Ada bukitnya juga tapi harus hati-hati karena jalannya masih tanah dan licin. Sebenarny ada tulisan dilarang naik, tapi banyak banget yang naik ke atas bukit, termasuk saya. Haha. 

Ternyata pantainya keren kalau dilihat dari atas. Kelihatan bendungannya. Warnanya juga terlihat beda. MaasyaAllahh...

Garis Bendung Terlihat Dari Atas

Sisi Lain Pantai Batu Bengkung

Berada di atas bukit dan melihat pemandangan ini betapa merinding sekaligus takjub dan tidak berdayanya manusia berada di pinggir lautan. Baru di pinggir loh, belum di tengah-tengah samudera.

Fasilitas

Walaupun tempat wisata ini tergolog baru, fasilitas tempat wisata ini sudah ada penginapan loh dan juga beberapa fasilitas utama.

Penginapan

Cocok untuk rombongan keluarga yang ingin menginap dan menikmati pantai di malam hari. Atau menghabiskan tahun baru, bakar jagung atau barbeque party di Pantai Batu Bengkung. Jangan tanyakan harga, saya tidak menanyakannya. hehe.

Penginapan Restu Alternatif

Warung, Toilet dan Musholla

Jenis makanan yang dijual standar warung saja, seperti lalapan dengan ikan laut bakar, mujaer, ayam goreng, mie instant. Minumannya juga standar seperti es degan, kopi, teh. Untuk harga masih dibatas normal, makanan sekitar 15000-20000. Harga minuman juga masih normal sekitar 3000-4000.


Parkir

Tidak hanya parkir mobil dan motor, tempat ini juga menyediakan parkir Bus. 



Nah, buat yang bingung lagi mau ke Pantai mana, bisa nih berkunjung ke Pantai Bengkung. 

Read More
Banyak wisata Malang yang belum dijelajahi. Beberapa tahun belakangan memang Malang sedang menunjukkan geliat pengembangan wisatanya. Pengembangan wisata Malang ini tentu berdampak pada masyarakat sekitarnya.

Setelah beberapa bulan lalu mengunjungi Pantai Bengkung, sekarang saatnya mengunjungi Pantai Nganteb. 

Akses

Kalau dari Kota Malang arahnya sama ke arah Balekambang. Nah nanti melewati jalan gedee alias Jalan Lingkar Selatan. Pantai Nganteb ini yang paling dekat dengan Pantai Balekambang.

Seperti layaknya jalan masuk ke pantai lain, kondisinya masih tanah. Apalagi saat hujan, jalanan cukup becek.

Tiket 

Setelah dua setengah jam perjalanan dari Kota Malang, tibalah kami di Pantai Nganteb. Tiket masuknya satu orang kalau nggak salah 5.000 tambah parkir mobil.. ehm.. saya lupa 5.000 kali ya, maafin deh pelupa, hehe..

Fasilitas

Nah karena saudara ipar ada kenal dengan pemilik warung di Pantai Nganteb ini, jadinya kita memilih belok kanan setelah melewati gerbang loket tiket. Justru tempat ini jauh dari keramaian. 

Hanya sekitar ada 3 warung disana. Pengunjung belum ada yang datang, karena kita sampai sana pukul 10 pagi.  Masih belum begitu panas. Kita juga dapat service yang memuaskan. Pemilik warung yang juga rekan saudara ini repot-repot mengangkatkan meja dan kursi di bawah pohon agar kami bisa santai dan menikmati pantai. 

Ada kamar mandi juga walaupun tidak banyak, ehm.. cukup bersih tapi agak pesing, hehe..

Parkir mobilnya belum ada tempat khusus sih, jadinya kita parkir di bawah pohon dekat meja dan kursi yang disediakan tadi.

Oiyaa sinyal disini suka hilaangg. Berasa di daerah terpencil. Mungkin sinyal tahu bahwa ke pantai memang saatnya bermain-main dengan air bukan dengan handphone. 

Karakteristik Pantai

Pantai ini terkenal dengan wisata religinya karena ada pusara tempat bersemedinya.

Hampir sama seperti Pantai Bengkung, pantai ini dibatasi oleh karang dan menjorok ke daratan. 

Sembari menunggu pesanan ikan bakar, anak-anak kecil pun segera ganti baju dan bermain air. Anginnya lumayan kencang. Ketika melihat mereka asyik bermain, dan anak saya yang keliatannya ingin ikutan, maka saya membiarkan anak saya dengan kaos dalam dan popok merangkak cepat di atas pasir pantai. Satu hal yang saya khawatir kalau-kalau pasirnya melukai kulit anak. Ternyata, pasirnya LEMBUUUUUTTTT, BERSIIHHH nggak ada sisa karang. Makanya anak saya betaahhh.. 


Pantai dari atas

Serem juga berdiri sendiri di ujung tebing

Sebelum zuhur kita sudah mulai pulang di saat para pengunjung mulai ramai berdatangan. Memang lebih enak kalau ke pantai pagi-pagi.

Read More
Namanya anak bayi dan hidup di daerah tropis rentan sekali kena biang keringat apalagi di daerah popoknya yang disebut ruam popok. Ruam popok ini membuat bayi tidak nyaman dan akhirnya rewel terus. Munculnya bintik-bintik warna merah kadang ada isinya berwarna putih. Pastinya gatal.

Tiap bayi juga punya tingkat sensitivitas yang berbeda-beda. Kalau Raceqy pakai popok sekali pakai yang bisa tahan sampai 12 jam malah mruntus-mruntus. Giliran dipakaikan pospak yang murah yang tahan 6 jam malah baik-baik saja. Semakin kesini, karena terbiasa pakai clodi terus keseringan pakai pospak juga mruntus-mruntus kecuali sesekali saja. Tapi ya gitu namanya juga pakai clodi pasti ada kekurangan dan kelebihannya seperti ceritaku dengan judul "Lika-Liku Menggunakan Clodi".

Nah kembali ke masalah ruam popok tadi. Banyak cara dilakukan agar ruam popoknya hilang yaitu

Minyak kelapa+telon

Ini resep dari bidan, tapi karena dirumah cuma punya minyak sawit ya pakai itu, kan minyak kelapa juga ya hehe. Misal 5 sdm minyak sawit ditambah 5 tetes minyak telon kemudian diolesi ke bagian kulit yang terken ruam popok. Sering-sering saja diolesi itu insyallah cepat kering.

Diaper-free-day

Waktu itu Raceqy ruam popoknya cukup parah, malam nangis-nangis, ternyata pas ganti popok di bagian pantatnya muncul bintik merah cukup banyak dan ada isinya putih. Jadilah semalaman tidak dipakaikan popok jneis apapun. Untungnya belum jadwalnya dia pup. Terus dikasih olesan minyak sawit dan telon. Paginya, ruam popoknya sudah mendingan. Jadi pagi dipakaikan popok dengan catatan tiap empat jam ganti (kalau dulu kalau udah penuh baru ganti sekitar 7 jam hehe)



Diberi bedak Herocyn atau Herocyn baby

Beda Herocyn untuk dewasa jelas lebih panas dibanding Herocyn baby. Kalau Herocyn dipakaikan setelah mandi, maka Herocyn baby dipakaikan sesering mungkin. Alhamdulillah berkurang. (eh, kalau herocyn ini termasuk obat kimia bukan? maksud judulnya sih yang biasa pakai salep atau cairan gitu).

Minyak tawon

Kadang ada rasa kurang sabar inginnya cepat sembuh, jadi kepikiran memakaikan minyak tawon. Berharap rasa panasnya membuat bintik-bintiknya mengempis. Alhamdulillah, si bayi tidak rewel karena panasnya minyak tawon. Hasilnya, kadang ampuh, kadang tidak.

Baby cream

Ini juga resep dari bidan saat kulit wajah bayi mulai kering karena asi atau bintik-bintik merah. Baby cream ini fungainya untuk melembabkan kulit bayi agar tidak kering.




Dari semua itu yang paling ampuh adalah ditaburi bedak sesering mungkin.Insyallah. Ini baru di Kota Malang yang hawanya tidak begitu panas. Cobaa nanti kalau pindah ke Surabaya yang lebih puanass.. Ish.. semoga mruntus-mruntusnya tidak kumat. Aamiiinnn
Read More
Setelah membahas sekilas mengenai clodi dan perawatannya, artikel kali ini membahas tentang pengalaman Ummu Raceqy alias emaknya Raceqy memakaikan si bayi cloth diaper (clodi).

Alasan Pakai Clodi

Awal mulanya pakai clodi saat usia Raceqy menginjak empat bulan. Alasannya sih sederhana, harga popok mahaaalll mana sehari bisa ganti tiga sampai empat kali, dalam waktu seminggu sampah popok MENGGUNUNG. Selain risih, kasian pak petugas sampah mengangkat berat-berat (preett..walaupun memang sudah tugasnya hehe), yang paling penting, menguras ATM. Haha. Sebenarnya suami sih tidak masalah kalau beli popok, tapi ya namanya emak-emak ye, duit keluar terus cuma buat beli popok rasanya bagaimana begitu. Hemm... Akhirnya memutuskan mencari clodi. Karena masih baru jadilah tanya Momnya Ayska, yang jualan clodi, dan semuaaa pertanyaan tentang clodi. Pokoknya diriwuki deh.

Proses Pencarian Clodi

Karena ada masalah di kantor cukai jadilah clodi yang berasal dari luar itu  tidak sampai di agen ecobum, sedangkan hati makin gregetan duit keluar terus beli popok. Akhirnya cari-cari online. Cari merk ecobum. Rekomendasi Mom Ayska sih, katanya ecobum bagus. atau merk lain yang juga kualitas lumayan walaupun buatan lokal yang akhirnya aku beli Pempem. Cari di tokped ecobum banyak yang habis, cari di instagram juga banyak yang habis.. huks.. syukurnya dapat yang masih stok ecobum itupun sudah tinggal sisa.

Terus baru beberapa bulan kemudian, mom ayska stok lagi karena barang dari cukai sudah dikirim ke agen. Akhirnya beli lagi, karena sebelumnya cuma sedikit dan harus kejar tayang nyucinya.

Setelah beli lagi, sudah tidak kejar tayang, asal matahari bersinar terang aja.

Kalau ditotal ada 6 cover luaran, 6 insert, 7 prefold, 10 liner.

Sebelum Pemakaian

Pemakaian pertama prefold harus direbus dulu. Kalau yang lain tidak perlu direbus. Lupa sih waktu itu sampai berapa kali, sepertinya 3x rebus kering. Tujuannya biar menghilangkan minyak alami yang masih melekat.. Nah ini yang bikin tidak sabaran. Sudah rebusnya lamaaaa, keringnya lamaaa apalagi kalau matahari malu-malu bersinar. Sebenarnya sekali rebus saja sudah lumayan hilang minyaknya. Selanjutnya pakai air dingin saja rendam prefoldnya. Lama-lama prefoldnya sedikit memutih.



Selama Pemakaian

Woh, ternyata pakai clodi itu tidak segampang yang dikira. Saat Raceqy masih usia 4bulan, kencingnya belum banyak, jadinya sehari bisa ganti 3 kali. Jangan ditiru loh ya, harusnya sih setiap tiga jam atau 6 jam diganti, tapi namanya juga emak-emak seperti aku tidak mau repot, ya selama belum penuh, belum bocor, dan tidak pup, ya tidak diganti, hehe.

Nah, setelah usia 6 bulan kalau tidak salah, sudah sering mruntus-mruntus, alias biang keringat/ruam popok. Nah jadilah, mulai sering ganti popok sehari bisa 4 kali, walau terkadang malesnya kumat cuma ganti 3x. Kalau sudah kena ruam popok, absen dulu deh pakai popok jenis apapun, jadi cuma pake celana. Dan perlak selebar kasur dibentangkan, biar tidak kemana-mana ompolnya. Setelah mendingan baru deh pakai popok. Pokoknya banyak cara agar ruam popoknya cepat hilang. Sampai umur 13 bulan, sudah berbagai macam cara yang dilakukan untuk menghilangkan ruam popok.

Di usia hampir 13 bulan ini pipisnya makinn banyaakkk, alhasil baru 3 jam dipakai saja sudah penuh, bocor, bau pesing, padahal biasanya sampai 6 jam. Sehari bisa ganti 4-5 kali. Karena clodi ini lebih bagus cuci sendiri, jadinya aku cuci pakai tangan. Pastinya capeekk, kerjaan jadi makin tambah, padahal waktu jadi IRT tuh berharga, halah. Belum lagi kalau pup, walaupun membersihkan di liner lebih mudah, tapi tetap saja selalu kena covernya. Alhasil bisa ngendon di kamar mandi cukup lama.

Kadang Clodi, Kadang Pospak

Kadang bersyukur sama hujan yang udah membuat popokku lama keringnya. Karena merasa disitu aku disuruh istirahat dan menikmati waktu tanpa cuci popok. Atau kalau misal saat bener-bener capek dan malas cuci clodi, aku milih instan aja, dipakein Pospak! seharian pake pospak. Lama-lama ada rasa KANGEN juga loh pake clodi. Apalagi saat melihat persedian pospak tinggal sedikit, ada rasa menyesal juga gara-gara pake pospak terus. Biasanya kalau keluar kota, baru dipakaiin pospak. Nah, kalau pospaknya habis hanya gara-gara malas pakai clodi tuh ada rasa menyesal sih. Akhirnya beralih ke clodi. Kalau malas lagi yaa gitu lagi. Pokoknya intinya jangan membebani banget deh gara-gara harus nyuci clodi. Sekarang aku udah mulai merasa enaknya pake clodi. HEMAT!

Cara Mencuci Clodi

Mencuci clodi itu susah-susah gampang. Aturan cukup banyak, tapi kalau dijalani ternyata ya terbiasa.
- Menyiram insert sampai bau pesing hilang (biasanya sekitar 10-12 kali disiram)
- Insert jangan dikucek keras begitu juga untuk covernya. Kalau aku cuma kucek tiga kali pelan saja. Kalau cover yang dilapisi kain putih biasanya aku kucek sampi noda hilang.
- Insert jangan dikasih deterjen yang berlebihan (ada deterjen khusus tapi aku cuma pakai deterjen cair itupun cuma beberapa tetes yang penting berbusa). Kalau kebanyakan takut merusak lapisannya.
- Insert jangan diperas memutar cukup ditekan-tekan saja asal airnya keluar.
- Jangan direndam berhari-hari karena lapisan anti bocornya cepat hilang.
- Harusnya sih langsung dicuci, tapi kalau lagi malas dn belum sempat ditumpuk aja, haha. Katany sih mending direndam langsung.

Setelah sekian lama pemakaian kadang insert kurang maksimal, atau popok bau pesing padahal baru sebentar pakai. Kalau sudah begitu, insert direndam beberapa jam, baunya akan menghilang terbawa air. Setelah itu dibilas dengan air mengalir biar baunya hilang.

Cara Menjemur Clodi

Ada lagi aturan menjemur clodi:
-  Jangan langsung dibawah sinar matahari, lebih baik dibawah atap transparan atau canopy bening. Selain cepat kering juga lapisan anti bocor tidak cepat hilang.
- Menjemur dengan cara dibentangkan (cover dan prefold) dan digantung memanjang (insert). Tujuannya agar karet cover bagian paha tidak cepat melar. Kalau insert dan prefold biar cepat kering.




Clodi Favoritku


Dari itu semua mana yang menjadi favoritku?

Cover Favorit

Cover favorit adalah milik Ecobum Universal Cover. Kenapa? soalnya cepat kering, gampang dicuci, dan tidak mudah bocor. Sebenarnya punya pempem juga oke covernya, walaupun bentuk beda. Oiya yang paling jarang dipakai karena buat cadangan itu pullp up minky (beludru) nya ecobum. Entah kenapa pakai ini sering bocor padahal sudah pakai insert hemp yang daya serapnya lama, makanya dipakai kalau saat dia tidur aja atau kepepet.

Insert Favorit

Insert favorit adalah long bamboo. Kenapa? menurutku insert ini daya serapnya paling oke, walaupun keliatan tebal, tapi paling tahan lama. Bisa dipakai semalaman tanpa bocor. Tuh, malas lagi kan, hehe.

Prefold Favorit

Lagi-lagi jatuh ke merknya ecobum. Soalnya tahan lama banget siih, daya serapnya banyak. Selain ecobum, punya prefold merk lain sih, yang satunya katanya dari litty bamboo tapi tipis bangeett dan pastinya bikin cepat bocor. Makanya jarang dipakai. Ada lagi merk lain sedikit lebih tebal walaupun tidak setebal merk ecobum dan lebih tahan lama dibanding merk sebelumnya.

Liner favorit

Nah kalau yang ini cuma punya dua merk, Lolipop (kalau tidak salah) dan no merk, hehe. Yang no merk ini lebih halus, walaupun kadang setelah dibersihkan masih membekas. Ternyata setelah dijemur kering hilang sendiri.


Oiya saat membersihkan pupnya kadang sampai membekas warnanya (maaf agak jorok) tapi ternyata saat dijemur dan sudah kering malah tidak ada bekasnya, baik insert, prefold, cover, dan liner. Awalnya belum paham, jadinya sempat dikucek terus, tapi kok membandel, akhirnya menyerah. Eh, ternyata hilang dengan sendirinya saat kering.

Untungnya di rumah ada waterspray untuk membersihkan pupnya, jadi gampng nyemprotnya. Bekas pup cepat hilang.



Sempat galau gara-gara insert pernah berjamur bintik hitam gitu. Dikucek sampai pegel tidak hilang (tidak boleh padahal hehe). Lagi-lagi pasrah langsung dijemur saja. Eh, ternyata hilang kena matahari.


Nah yang tidak bisa hilang itu bintik hitam di cover. Mungkin karena kena lembab atau kelamaan tidak segera dibilas jadinya selak menjamur, hehe. Belum tahu sih caranya menghilangkan bintik jamurnya. Kalau baca di internet katanya pakai cuka, tapi kalau pakai itu, bisa-bisa lapisan anti bocornya hilang.
Read More
Bagi emak-emak baru, seperti saya, mendengar kata clodi seperti sesuatu yang asing, belum lagi istilah-istilah lain -insert, liner, prefold- yang bikin bertanya-tanya. Nah, disini coba saya jelaskan dengan bahasa yang sangaaaattt sederhana dari bahasa saya sendiri mulai dari pengertian clodi, jenis clodi, atau bagian clodi, cara mencuci atau prewash clodi. Harapannya mommy baru dpat memahami istilah asing dalam dunia

Apa sih clodi?

Clodi itu singkatan dari Cloth Diaper artinya popok kain. Clodi ini memiliki merk dan kualitas yang berbeda-beda. Sedangkan istilahnya sebagian besar hampir sama.


Bagian-bagian Clodi

Jadi, clodi yang bisa dipakaikan ke anak ini terdiri dari cover, insert, prefold, liner.

Cover luar (outer)

Merupakan popok yang berbentuk seperti celana.

Untuk melekatkannya ada yang pakai kancing jepret (snap) atau kretekan (velcro).

Untuk menaruh insert ada jenis pocket atau cover. Kalau jenis pocket itu yang seperti ada kantongnya, sedangkan cover tidak.

Untuk lapisan luarnys, ada jenis outer beludru atau cuma seperti plastik jadi waterproof (tahan air) namanya PUL. Kalau PUL saat dijemur lebih cepat kering dibanding yang beludru.

Untuk penjepit samping, ada yang tipe snap (kancing jepret) atau pant (karet yang bisa dipasang dengan kancing jepret sehingga berbentuk

Insert

Insert ini digunakan untuk menyerap ompol yang bentuknya memanjang. Insert ini dimasukkan ke dalam kantong jenis pocket sedangkan jenis cover hanya ditaruh diatas outer. Insert ini bermacam-macam jenis tergantung merknya.

Ada insert microfiber, bamboo/litty bamboo, hemp, dan combo.  Untuk bahannya tidak perlu dijelasin daripada bikin bingung hehe. Yang jelas bamboo dan hemp daya serapnya tinggi bisa dipakai semalaman (katanya.. saya malah baru mau nyoba), sedangkan combo juga daya serapnya oke punya (combo itu perpaduan hemp dan microfiber). Kalau microfiber katanya tahan 3-4 jam saja. Adalagi insert long (long microfiber atau long bamboo) bisa sampai lipatan 3.

Prefold

Popok kain bentuknya segiempat jadi saat memakai harus dilipat-lipat. Daya serapnya juga tahan lama. Ini bisa digunakan bayi baru lahir atau disebut diaper fold. Kalau difungsikan sama seperti insert dilipat-lipat gitu namanya soaker pad.

Liner

Semacam kain tipis yang ditaruh diatas insert. Biasanya untuk pelapis pup karena mudah dicuci, daripada terken insert.

Prewash

Semua itu harus dicuci dulu sebelum dipakai. Pencucian pun ada aturannya.
Outer cover
- Cuci dengan deterjen tidak perlu banyak-banyak
- Lebih baik gunakan tangan
- Jangan diperas sampai melungker agar karet tidak mudah melar.
- outer cover cukup dicuci sekali saja. Insert dan liner sampai 3x. Prefold pakai air panas 3x atau air dingin 5x.
- outer cover jemur horisontal, jangan vertikal karena karet akan tertarik ke bawah mengikuti gravitasi sehingga dapat melar. Insert, prefold, liner jemur vertikal biar cepat kering.
- outer cover jangan dijemur dibawah terik matahari karena lapisannya akan rusak dan dapat merembes. Insert, prefold, liner kalau saya jemur dibawah terik matahari biar cepat kering, hehe. Alasan tidak boleh dijemur di bawah terik matahari agar tidak kaku.
- jangan direndam terlalu lama


Kalau mau lebih lengkapnya bisa lihat di petunjuknya. Saya hanya merangkum saja 

Ini copyan yang saya dapat dari teman dan temannya teman saya itu (haduh) yang jadi importir salah satu merk clodi dan ini aturan terbaru.

Kenapa Cover clodi anak saya rembes semua ya?!

Coba diteliti mom,apakah lapisan waterproof PUL nya sudah delaminasi, ditandai apabila lapisannya tidak licin lagi, ada keriting halus, retak bahkan mengelupas.


Kenapa insert hemp, bamboo, dan prefold saya semua kaku seperti keripik?

Coba diteliti mom, apakah dicuci dengan detergen dalam takaran yang berlebihan, membilas kurang bersih shg masih banyak residu atau selama ini menjemur dibawah terik matahari langsung dalam waktu berjam2?

Tips Menjemur Clodi
1. Cover (shell) berlaminasi waterproof PUL
- Jangan diperas dengan cara dipelintir tetapi dikepal dan diremas dengan lembut supaya lapisan PUL tidak mengalami delaminasi.

- Jika menggunakan mesin, gunakan laundry net dan jika perlu bungkus dengan handuk, setting dry low/ spin reduction/ kecepatan dan putaran yg rendah. Untuk cover sebaiknya tidak menggunakan mesin sebab lapisan waterproof tidak menyerap cairan sehingga cepat kering.

- Jemur secara horizontal (dry flat) supaya karet paha tidak mudah melar krn popok yang basah bisa dipengaruhi gaya gravitasi.

- Jemur ditempat teduh dan tidak terkena sinar terik matahari langsung, misal dibawah beranda atau tempat menjemur beratap fiber supaya lapisan PUL tidak mengalami delaminasi.

2. Insert dari bahan natural (serat alami dari tumbuh-tumbuhan, seperti hemp, bamboo, dan prefold cotton)

- Jangan diperas dengan cara dipelintir tetapi dikepal dan diremas dengan lembut supaya seratnya lebih awet.

- Jika menggunakan mesin, gunakan laundry net dan jika perlu bungkus dengan handuk dan setting dry low/ spin reduction/ kecepatan dan putaran yg rendah

- Jemur secara vertikal (line dry) untuk mempercepat pengeringan.

- Jemur ditempat teduh dan tidak terkena sinar terik matahari langsung, misal dibawah beranda atau tempat menjemur beratap fiber supaya insert tidak kaku karena kekeringan. Analoginya tumbuh-tumbuhan akan mati kekeringan jika terpapar sinar matahari terlalu lama. Itu sebabnya mengapa handuk berbahan cotton yang sering bunda gunakan menjadi kaku dan kasar setelah dijemur dibawah panas terik. Pernahkah bunda mengalaminya?!

Read More
Kota Malang itu termasuk kota berhawa sejuk. Dulu awal tinggal di Malang, nggak kebayang kalau berenang di hawa yang seperti itu. Ternyata... emang ademmm (dingin) boowwkk... tapi ada juga sih kolam renang yang airnya hangat walaupun harganya cukup mahal, hehe. 

Nah, waktu diajak berenang ke Sengkaling, di Taman Rekreasi Tertua di Malang, kebayang bagaimana ademnya, jadinya saya nggak berenang, cukip dipinggir saja mengamati, hehe. Dan akhirnya saya menyesal, karena berasa di kolam renang pribadi, seeppiii. 


Pas diajak ke tempat wisata Kusuma Agro di Kota Batu, sekitar setengah jam dari Kota Malang, saya memutuskan ikut berenang dan membawa baju renang. Qodarullah, tante ada paket promo dari tempat wisatanys, jadinya bisa dapat murah. Harga normal 35rb dapat diskon 50%, juga beli 1 gratis 1.

Kusuma Agro ini selain tempat penginapan, kolam renang, ada juga wisata petik buah loh. 

Wisata Petik Buah Apel

Pas kesana pas weekend, yah jadilah antri banyak. Walaupun antri banyak, tapi tempat ini beersihhh. Begitu masuk disuguhi megahnya gunung Arjuno. Entah kenapa saya selalu terkesima dengan pemandangan gunung.

 
Pemandangan Gunung Arjuno

Begitu turun sudah terlihat banyak permainan di kolam renangnya. Wah, anak-anak kecil pasti senang banget. Kalau untuk melatih kemampuan berenang tempat ini kurang cocok. Walaupun ada kolam khusus setinggi 1,5 meteran, bisa buat berenang tapi tidak cukup besar. Dengan kondisi ramai seperti itu, yang ada malah nabrak orang, hehe.

Food court dan Musholla

Arena Bermain Anak

Kolam dengan air setinggi mata kaki orang dewasa

Walauoun banyak orang tetap kesan bersih



Waterboom yang bikin teriak-teriak

Kamar mandinya juga nyaman. Selain ruang untuk mandi, ada juga ruang khusus ganti baju.
Pintu keluar
Dari sisi kebersihan, tempat wisata ini bisa dibilang bersiihh, karena disediakan tempat sampah di beberapa titik. Ada gazebo-gazebo khusus pengunjung tapi harus bayar sebesar 50 ribu. Kalaupun tidak mau bayar, ada tempat duduk di pinggir-pinggir taman. 

Kalau dari airnya, walaupun kerasa mengandung kaporit, tapi airnya tidak kotor. Malah di bawah jembatannya ada petugas membawa jaring-jaring panjang untuk membersihkan kolam dari kotoran hewan, bungkus, daun yang terbawa angin. 


Dan pastinya airnya dingin ditambah hawa Kota Batu yang dinginnn jadilah sempat menggigil kalau naik dari air. Jadi kalau sudah di dalam air jangan sering-sering naik ke atas ya biar tidak dingin.

Ada satu yang membuat saya tidak sreg adalah penataan site nya. Waktu itu, ponakan saya mau minta dibelikan pop mie, Nah ada yang dekat dengan tempat duduk tanpa harus ke foodcourt. Tempatnya di atas kamar mandi, lantai dua menghadap ke Gunung Arjuno. Ternyata untuk naik ke atas harus lewat foodcourt dan melewati jembatan, tidak ada tangga langsung kesana. Alhasil nggak jadi beli disana, untung di foodcourt nya ada.

Selain foodcourt, musholla, dan kamar mandi, ada juga penyewaan baju renang disana juga penyewaan ban.

Setelah beberapa menit berenang, juga si kecil, saya memutuskan ganti baju, lagi-lagi khawatir kalau si anak masuk angin, hehe. Pulangnya kita melewati stand penjual souvenir khas Malang dan Batu. Yang banyak malah menjual hasil kebun.
Read More
Ini berenangnya udah lama sih baru sempet update sekarang. Nyobain tempat renang yang katanya murah di Kota Malang. Sebenarnya ada rasa khawatir sih, secara harga murah biasanya identik dengan tempatnya yang penuh sesak dan kotor. Apalagi ngajak bayi yang punya kulit sensitif. Yang namanya coba-coba sih ya, mana tau ternyata anak nggak apa-apa jadi besok kesana lagi. hehe.

Namanya Kolam Renang Senaputra. Sekarang disebutnya sih Brawijaya Edupark. Lokasinya di tengah-tengah Kota Malang di pinggir Sungai Brantas. Nggak jauh dari alun-alun bundar Kota Malang. Taman rekreasi ini sudah lama sekali loh, sejak tahun 1980an. Ditengah banyaknya pengembangan tempat wisata, mungkin tempat ini jarang menjadi destinasi wisata para wisatawan. Tapi karena lamanya tempat ini telah hadir di Kota Malang, tempat wisata ini selalu mengenang bagi para penduduk kota Malang saat. Dulu, tempat ini menjadi tujuan penduduk Kota Malang jika ingin berenang. Selain karena tempatnya yang murah, banyak pula arena bermainnya.

Sesampainya di sana, mobil sudah banyak memenuhi lahan parkir Senaputra di bawah pepohonan yang rimbun. Kelihatan sekali ciri khas tempat rekreasi yang sudah lama berdiri, bisa dilihat dari banyaknya pohon beringin yang berdiri gagah. 


Tiket masuknya 15.000 per orang sudah bisa berenang, kalau main di wahananya harus bayar lagi.

Kalau suami, sebelum berenang disuruh main-main dulu sampai puas, jadilah si ponakan-ponakan main bombom car dulu. Nunggunya juga lumayan lama soalnya antrinya lumayan banyak. Jadilah setelah main bombomcar langsung lanjut berenang.

Kincir angin

Awal masuk sudah disuguhi kantin 

Bombom car dan kincir angin mini

Taman yang kurang terawat. Bangunannya juga mulai roboh



Walaupun tempat ini banyak pengunjungnya karena bisa digunakan untuk berbagai macam acara (waktu itu acara lomba), sayang beberapa spot kurang begitu terawat dan terkesan kumuh. Taman dan beberapa bangunan dibiarkan hancur.

Saat memasuki tempat berenang, sudah banyak orang yang menggelar tikar di bawah pohon, sambil membawa makanan dari rumah. Kadang ada yang membuang sampah disana. Tempat menunggunya pun kotor. Kolam renang sudah dipenuhi dengan anak-anak samoai orang tua, walaupun yang banyak anak kecilnya. 

Saya, yang awalnya berniat berenang, setelah melihat pemandangan itu, langsung memutuskan untuk tidak berenang. "Lah, nunggu aja deh disini, mana bisa berenang kalo gini, jadinya berendam," sahutku pada suami. Jadinya saya nyuruh suami ngajak anak berenang. "jangan lama-lama ye," saya mengingatkan suami. Kasian si bayi kalau lama-lama belum lagi cuaca mendung mau hujan dan udara yang dingin.

Setelah beberapa menit, suami memberikan si bayi pada saya untuk dimandikan. Katanya gerimis. Walhasil, saya langsung menyiapkan perlengkapan mandi anak. Sampai di kamar mandi, harus antri. Yah, dari angka 1-10, saya kasih nilai 7 deh. Walaupun agak sempit, tapi lumayan bersih.

Nah, pulang-pulang dari sana, dagu dan perut saya gatal-gatal, meraaahhh bentol-bentol kayanya kena hewannn.. Maklum banyak pohonnya. Pulang-pulang pula anak saya mruntus-mruntus. Haha. Habis itu sepanjang perjalanan, saya menggaruk-garuk dagu dan perut saking gatalnya. 

Hemm... kalau kesana jangan pas weekend dehhh. 
Read More

Follower