Sebenarnya, wisata kuliner sate Ponorogo yang terkenal ini biasanya dilakukan saat saya dan suami mudik lebaran. Setelah lebaran di Sragen, tempat ibu kandung saya, kami pun meluncur ke Singgahan, tempat asal ayah kandung saya. Singgahan itu adalah sebuah desa yang berada di dataran tinggi dengan hawa yang cukup sejuk sampai dingin di Kabupaten Ponorogo.

Dari Sragen kami lewat jalan lingkar Ngawi terus melewati Maospati lewat kompleks TNI AU dan Goranggareng. Nanti tembusnya jalan Letjend Suprapto Sukowati dan ketemu jalan besar Jalan Soekarno Hatta.

Menurut saya lewat jalur itu lebih cepat dan tidak mutar harus ke Madiun dulu. Kira-kira tiga jam kami sampai di Ponorogo. Karena malamnya rencana langsung balik Malang, kami pun mampir merasakan kuliner Sate Ngepos yang recommended itu. Adek ipar yang sedang hamil memang minta dibelikan oleh-oleh makanan khas Ponorogo itu, hehe. 

Enaknya Sate Khas Ponorogo

Bagi yang berkunjung ke Ponorogo pasti akan mencari oleh-oleh Khas Ponorogo. Wisata kuliner yang terkenal dari Kota Ponorogo ya Sate Ponorogo. Memang sate khas Ponorogo ini berbeda dengan sate biasanya. Dagingnya sangat tipis dan gepeng. Belum lagi bumbu kacangnya yang tidak pakai kecap. Jadi warnanya cokelat muda murni dari kacangnya.
Depot Sate Ngepos (Sumber Foto disini)

Lokasi Sate Ngepos

Banyak sekali yang menjual sate Ponorogo tapi yang paling ramai dan recommended adalah Sate Ngepos. Sate Ngepos ini berada di:

Jl. Gajah Mada No.11, Bangunsari, Kec. Ponorogo

Lokasinya dekat dengan alun-alun Kota Ponorogo. Sate yang enak ini berada di pojokan jalan, di pinggir jalan besar.


Jam Buka

Sate Ngepos ini buka setiap hari dari jam 09.00 - 22.00. Tahun lalu saya pernah mau beli pas adzan isya ternyata sudah tutup mungkin sudah habis. Jadi saya beli oleh-oleh sate khas Ponorogo itu di belakang sate Ngepos.


Menunggu Demi Sate Ngepos

Di Sate Ngepos juga ada sekitar empat penjual walaupun berada dalam satu tempat. Namanya pun beda-beda ada Sate Pak Yatno, Pak Nandir, dan Pak yang lain saya lupa namanya, hehe. Saya pun nggak tahu mana yang enak. Bagi saya semua enak, hehe. Bagi sebagian orang ada sate tertentu yang enak.

Saya pun mengira mereka sudah diatur pembagian penjualannya. Ternyata nggak.Saya pun baru tahu saat sudah pesanan saya belum jadi dan penjual sate sebelahnya sudah istirahat dari pembeli. Wah, kenapa kok tidak dioper saja ya. Penjual yang masih banyak pesanannya dibagi ke penjual yang sudah nggak ada pembeli lagi. Ternyata emang rejeki-rejekian. Si penjual lain pun tak boleh iri dengan penjual yang ramai. Sama seperti berjualan di pasar, setiap penjual ada yang laris ada yang biasa saja. 

Sebagai pembeli, saya nggak tahu penjual sate mana yang sudah dipesan banyak dan sedikit. Andaikan saya tahu mana penjual yang melayani pembeli sedikit saya pasti akan ke penjual itu. setidaknya saya nggak harus menunggu lama. Kebetulan, saya pesan ke penjual yang antriannya banyak. Jadi harus bersabar deh. Biasanya penjual sate yang duduknya di pojokan itu yang sedikit pemesannya.

Hampir sekitar satu jam akhirnya pesanan saya jadi. Awalnya juga saya kira pembayarannya terpusat ada kasirnya. Ternyata langsung bayar ke penjual satenya langsung. 

Tahun lalu saya beli oleh-oleh sate khas Ponorogo ini di belakang Sate Ngepos itu dan tempatnya tidak bersama-sama seperti di Sate Ngepos itu. Bayarnya juga langsung ke penjual. Makanya, kalau beli sate yang enak di Ponorogo ini untung-untungan juga dapat penjual yang banyak pembeli atau nggak.

Harganya juga tidak mahal. Waktu itu saya beli 100 biji harganya juga 100ribu. Hehe.

Read More
Era digital yang semakin berkembang sangat menuntut kita pandai-pandai mengendalikan diri agar tidak ketergantungan pada perangkat digital. Perangkat digital tidak hanya handphone atau smartphone tapi juga televisi, komputer, laptop, jam tangan digital, dan perangkat permainan genggam.
literasi
Sumber : pixabay yang diedit

Sekarang itu jamannya serba digital. Hal-hal yang konvensional dikonversi digital misalnya buku cetak menjadi buku elektronik, surat-surat menjadi surat elektronik, mesin ketik menjadi komputer, telepon dering menjadi telepon seluler, jam tangan manual menjadi jam tangan digital kemudian jadi smartwatch.

Berdasarkan hasil survei lembaga We Are Social tahun 2016, pengguna internet aktif Indonesia sebesar 34% atau sekitar 88,1 juta jiwa dari 259,1 juta jiwa total populasi. Indonesia rangking ke-4 dalam menghabiskan waktu berinternet kira-kira selama 8 jam 51 menit. Indonesia juga menempati rangking ke-3 sebagai pengguna sosial media atau sekitar 23%.


pengguna internet aktif
Pengguna Intenet Aktif menurut We Are Social (www.wearesocial.com)

Manfaat alat digital

Dengan era digital yang didukung oleh alat-alat digital ini semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses internet yang akhirnya memudahkan menerima informasi seluas-luasnya. Adanya alat digital seperti perangkat permainan genggam juga bisa membangun kreativitas. Anak-anak  yang menonton kanal-kanal video, seperti Youtube, juga mampu memberikan ide-ide tentang banyak hal untuk bermain atau membuat kerajinan tangan.

Sekarang pun kampus-kampus memanfaatkan perangkat digital untuk menyampaikan materi perkuliahan secara online. Jejaring sosial menghubungkan teman lama yang tak pernah bersua menjadi saling bertegur sapa dan mengetahui kondisi teman lama.

Perangkat digital yang semakin berkembang juga membuat pedagang online shop juga banyak. Tentunya ini mampu mendorong pertumbuhan usaha.
Manfaat perangkat digital memang sangat banyak jika kita menggunakannya dengan bijak. Jangan sampai penggunaan digital justru malah merugikan karena sudah sangat tergantung pada gadget.

Tingkat kecanduan pada gadget

Ketergantungan pada gadget ini tidak melihat berapapun usianya. Tua, muda, bahkan anak usia dini bisa saja mengalami ketergantungan pada gadget. Intensitas penggunaan gadget juga mempengaruhi tingkat ketergantungan gadget.

Menurut Sari dan Mitsalia (2016), penggunaan gadget dengan intensitas tinggi jika lama pengunaannya lebih dari dua jam per hari. Penggunaan gadget dengan intensitas sedang jika lama penggunaannya lebih dari 40-60 menit per hari. Penggunaan gadget dengan intensitas rendah jika lama penggunaan kurang dari 30 menit /hari. Intensitas rendah ini bisa disebut penggunaan yang baik. Pada intensitas rendah ini bisa juga akan beralih menjadi sedang bahkan tinggi jika tidak bisa mengendalikannya dari awal.

Menurut Bu Abyz Wigati, seorang psikolog, saat kuliah online tentang "Bijak Menggunakan Gadget" tanggal 6-8 Agustus 2018, tingkat kecanduan gawai ringan ciri-cirinya gelisah jika tidak bersama gadget, bingung tidak tahu melakukan apa tanpa gadget. Tingkat sedang seperti berani melakukan hal-hal yang salah demi bisa bergadget, misalnya berbohong. Tingkat berat seperti lupa diri, tak merasa ngantuk, lapar, haus, lelah, dan lain lain. Di tingkatan ini kontrol sarafnya sudah tidak jalan.

Kerugian kecanduan gadget

Jika penggunaan gadget tidak ada pengendalian dan pengawasan terutama untuk anak-anak, maka kecanduan gadget akan berdampak buruk bagi penggunanya.

Kecanduan gadget pada tingkat rendah saja sudah mengalami kerugian bagi penggunanya apalagi tingkat berat. Beberapa kerugian yang dialami bagi pecandu gadget menurut Sahabat Keluarga Kemdikbud dan tambahan dari penulis, misalnya:
  • Kesehatan mata dan pendengaran. Cahaya dari layar gadget jika digunakan secara terus menerus akan menggangu penglihatan mata. Begitu juga volume suara yang terlalu besar akan berpengaruh pada kesehatan gendang telinga. 
  • Masalah tidur. Ini bisa terjadi karena melihat layar digital yang lama dan mungkin bisa menyebabkan insomnia.
  • Kesulitan konsentrasi. Karena terlalu sering melihat gadget, akan berdampak pada keterampilan mengubah perhatian anak sehingga bisa meningkatkan perilaku terlalu aktif dan sulit berkonsentrasi.
  • Menurunnya prestasi belajar. Yang pernah saya tahu, bagi anak-anak penghafal al-Quran benar-benar tidak diijinkan menggunakan gadget, kalaupun dibolehkan mungkin sangat dibatasi sekali. Karena terpapar gadget membuat kesulitan menghapal. Tak hanya itu, prestasi belajar juga menurun.
  • Otot dan syaraf tidak terlatih. Saya pernah membaca, saya lupa baca dimana, bahwa anak yang terpapar barang digital seperti smartphone, televisi atau perangkat permainan genggam, maka dia tidak akan banyak menggunakan ototnya untuk melakukan aktivitas. Jika terus-terusan terjadi, maka otot dan syaraf itu tidak berfungsi optimal karena semakin jarang digunakan. Akhirnya berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
  • Meniru. Jeleknya lagi, keseringan menonton tayangan-tayangan pada televisi atau gadget akan berpengaruh pada perilaku anak. Apalagi anak adalah peniru yang baik. Dia akan meniru apa saja yang dia lihat. Saya memiliki anak yang sebenarnya saya membatasinya menonton film di laptop. Dalam seminggu dia hanya menonton dua kali film anak-anak yang sangat terkenal di kalangan saya masih anak-anak. Ternyata ada adegan yang dia tiru yaitu ketika si musuh memukul tokoh utama. Anak saya melakukan itu pada diri saya ditambah lagi dengan ekspresi seperti di film itu. saya sempat kaget karena begitu besar pengaruhnya. 
  • Lambat bicara. Untuk anak-anak yang usianya kurang dari dua tahun dan sudah terpapar gadget biasanya akan mengalami penundaan perkembangan bahasa. Jika tidak diimbangi oleh peran orang tua untuk melatih anak dan mengajarkan anak berbicara. Anak menjadi sangat pasif karena terlalu banyak menonton televisi. Belum lagi bahasa yang digunakan dalam media tersebut masih terlalu sulit untuk ukuran anak usia dini sehingga tidak bisa dipraktikkan oleh mereka. Beda lagi, jika orang tua langsung mengajarkan dengan menyebutkan satu persatu kata dengan pelan. 


Pelibatan Orang Tua Untuk Generasi Digital

Orang tua memang tidak bisa melarang anak-anak untuk tidak menggunakan gadget. Alih-alih, mereka malah menggunakannya secara diam-diam. Orang tua hanya bisa mengawasi, mengontrol dan mengarahkan anak agar penggunaan gadget benar-benar memiliki manfaat.

Beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk anak-anak yang sudah kecanduan gadget atau menonton televisi dari Sahabat Keluarga Kemdikbud dan tambahan dari penulis adalah :

  • Menentukan batasan-batasan. Bagi anak yang sudah kecanduan berat, akan sangat susah kalau dilarang. Oleh karena itu, perlu proses yang agak panjang seperti mengurangi intensitas penggunaan gadget atau menonton televisi. 
  • Menjelaskan penggunaan yang benar. Bukan saja pembatasan waktu untuk menonton, tapi orang tua juga menjelaskan fungsi yang sebenarnya dari gadget atau jenis tontonan yang bermanfaat misalnya untuk mendukung pelajaran, menonton tayangan yang menambah pengetahuan (science), mencari bahan untuk berkreativitas dan lain-lain. Sedangkan untuk anak usia dini yang sudah terpapar gadget cukup intens bisa diarahkan pada konten yang bermanfaat seperti mengunduh aplikasi game yang membantu meningkatkan keterampilan bahasa atau keterampilan berhitung. 
  • Menjelaskan resiko bermain gadget. Orang tua bisa menjelaskan resiko bermain gadget dari segi kesehatan dan prestasi akademik. Setidaknya agar anak bisa mengendalikan dirinya. Tak henti-henti orang tua mengingatkan anak agar tidak berlama-lama dengan gadgetnya.
  • Mengarahkan kepada hal positif. Setelah menjelaskan penggunaan gadget yang benar, orang tua sebaiknya mengarahkan anak pada hal yang positif. Misalnya, ketika anak kecanduan game online maka media itu bisa digunakan untuk menambah kosakata bahasa inggris, bisa juga untuk melatih menggambar tokoh jika anak suka menggambar. Bagi anak yang suka nonton youtube juga bisa diajak untuk berbicara bahasa asing yang ada dalam konten tersebut. Saya punya keluarga yang suka sekali nonton youtube. Pada akhirnya anak itu jadi fasih berbicara bahasa inggris karena orang tuanya ikut mengajaknya berbicara bahasa inggris. Jika ibu tidak bisa bahasa inggris, maka lebih baik gunakan bahasa indonesia. Tontonannya pun lebih baik yang memiliki pesan pendidikan karakter dan jauh dari kekerasan. Nah, ini yang harus diikuti oleh peran orang tua. Apalagi saat ini, banyak e-book untuk anak-anak dan remaja yang memang sesuai usianya seperti yang disediakan oleh Badan Bahasa Kemdikbud (bisa lihat di link ini). Selain itu, di laman Anggun PAUD juga banyak e-book cerita bergambar dan game yang mendidik anak (bisa lihat di link ini).
  • Mengawasi tontonan. Orang tua juga mengawasi tontonan-tontonan anak-anak. Jangan sampai ada adegan kekerasan, pornografi atau cyberbullying.
  • Berkomunikasi saat menonton atau main game. Banyak anak saat di depan gadget dia tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Mata dna hatinya benar-benar sudah terfokus pada gadget. Maka pelibatan orang tua dengan mengajak anak berkomunikasi tentang apa yang dia tonton adalah penting sehingga fokus anak tidak melulu kepada apa yang dia lihat.
  • Berikan aktivitas eksplorasi untuk anak. Anak usia dini sangat senang sekali bereksplorasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya seperti bermain tanah, air, sepeda, tumbuh-tumbuhan atau bahkan beras. Jika memungkinkan, inspirasi aktivitas eksplorasi yang mendidik anak bisa dicari di internet.

Bagaimana dengan faktor lingkungan?

Ini menjadi sangat sulit ketika faktor lingkungan mempengaruhi kebijakan orang tua dalam mengendalikan gadget untuk anak-anaknya. Anak pun tidak bisa dijauhkan dari lingkungan masyarakat. Orang tua bertugas membujuk rayu anaknya agar mau melepaska  gadget-nya.

Selain melatih anak agar tidak ketergantungan gadget atau media digital lainnya, orang tua juga harus mendukung agar tidak sering menggunakan gadget. Buktikan bahwa orang tua juga punya waktu-waktu tertentu untuk menggunakan gadget.

#sahabatkeluarga


Sumber pustaka:

Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. 2016. Data Statistik Semester I 2016. Jakarta: Kominfo

Sari, P dan Mitsalia A. A. 2016. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Personal Sosial Anak Usia Pra Sekolah di Tkit Al Mukmin. Jurnal Profesi 13 (2) : 73 – 77

https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018


Read More
Beberapa hari ini kota Malang lagi dingin banget. Mungkin karena sudah masuk musim kemarau jadi dingin. Eh kok aneh ya? Padahal kan musim kemarau itu panas kok malah cuacanya dingin. Tapi memang begitu kenyataannya.

Ada yang bilang lagi karena masuk musim mahasiswa baru (Maba) jadi kota Malang menyambut Maba dengan cuacanya yang sangat dingin. Nggak cuma cuaca aja sih, salah satu gerai makanan yang baru buka di Jalan Soekarno Hatta, Malang, siap-siap menanti kedatangan para agent of change itu. Lokasi strategis karena banyak sekali tempat makan di sana. Dan pastinya tidak jauh dari kampus Universitas Brawijaya.

Namanya Hoka-Hoka Bento !

Sabtu tanggal 4 Agustus 2018, saya dan anak saya ikut kumpul blogger di Hoka-Hoka Bento yang kebetulan dekat banget sama rumah mertua.


Memang Arti Namanya Apa?

Siapa yang tidak kenal dengan restoran ala Jepang itu? Orang-orang menyebutnya HokBen. Hoka-Hoka Bento itu artinya kotak hangat. Maksudnya kotak makanan yang selalu disajikan hangat.

Kenapa Harus ala Jepang?

Kita tahu kan negara yang terkenal dengan bunga sakuranya itu sangat disiplin sekali. Belum lagi kuliner Jepang itu sangat kaya sekali. Makanya harapannya Hoka-Hoka Bento bisa seperti orang Jepang yang disiplin dan bisa selalu menyajikan menu-menu yang bervariasi biar costumernya nggak bosan. Apalagi di jaman sekarang kalau nggak ada inovasi bakal ketinggalan sekali.

Bagaimana ya Sejarah Pendirian Hoka-Hoka Bento?

Ternyata Hoka-Hoka Bento memang sudah lama hadir di Indonesia. Saat kumpul Blogger tanggal 4 Agustus 2018, Bu Irma Wulansari, Divisi Komunikasi Hoka-Hoka Bento Group, menjelaskan HokBen berdiri pertama kali di Jakarta tangal 18 April 1985 dan berada di bawah lisensi PT. Eka Bogainti. Duh, lebih tua dari saya, hehe. Makanya Hokben sudah terkenal sekarang. Cabangnya di Indonesia sudah banyak. Restoran pertama hadir di Kebon Kacang, Jakarta.

Sejarah Pendirian Hoka-Hoka Bento (sumber: data HokBen yang diolah)


  • Tahun 1990, gerai Hokben dibuka di Bandung. Sampai saat ini ada 25 gerai yang tersebar di Jawa Barat.
  • Tahun 2005, gerai HokBen dibuka di Surabaya. Total ada 11 gerain HokBen tersebar di Malang dan Surabaya.
  • Tahun 2007, HokBen meluncurkan Call Center dan Hokben Delivery. Call Center Hoka-Hoka Bento dengan telepon 1-500-505.
  • Tahun 2008, setelah 23 tahun berdiri akhirnya HokBen meluncurkan website HokBen dengan fasilitas pesan Online. Di tahun tersebut juga HokBen memperkenalkan paket untuk anak-anak yaitu Kidzu Bento. Di tahun itu juga HokBen memperoleh sertifikat Halal. Di tahun ini sudah ada 97 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Banten, Surabaya dan Malang.
  • Tahun 2009, HokBen terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Tak perlu lagi turun dari mobil, HokBen meluncurkan HokBen Drive Thru di cabang Alam Sutera, BSD Square (Tangerang), Harapan Indah (Bekasi) dan Polisi Istimewa (Surabaya). 
  • Tahun 2010, HokBen membuka gerai baru di Jawa Tengah (Yogyakarta, Semarang, Solo) dan Bali.
  • Tahun 2012, HokBen mengalami kemajuan untuk terus memanjakan para pelanggan. Di tahun ini, HokBen membuka Hocafe. Di tahun ini juga HokBen mulai menggunakan pembayaran dengan cara multi-cashier service dan debit/credit card. HokBen sekarang sudah memiliki lebih dari 150 gerai di Jawa dan Bali.
  • Tahun 2013, Hoka-Hoka Bento melakukan peremajaan dan pembaharuan logo dari Hoka-Hoka Bento menjadi HokBen. Kenapa harus rebranding? Kata Bu Irma, Sekarang jaman terus berkembang jadi biar fresh dan nggak ketinggalan yang lain.
  • Tahun 2017, HokBen menerima berbagai penghargaan Brand of The Year sebagai restauran dengan pelayanan cepat di Indonesia yang dipresentasikan di Kensington Palace, London. Selain itu, HokBen juga dapat penghargaan dari Brand Asia sebagai Top 3 Most Powerful Restaurant Brand di Indonesia. Di tahun yang sama, HokBen sudah memperbaharui Sertifikat Sistem Jaminan Halal dari MUI.


Dimana Lokasinya?

HokBen di Kota Malang sendiri sudah ada di Mall Olympic Garden (MOG) di lantai dasar dan lantai tiga di food courtnya. Sedangkan di Jalan Soekarno Hatta ini baru buka tanggal 10 Juni 2018. Jadi yang pengen ke HokBen nggak perlu jauh-jauh lagi ke MOG. Dulunya lokasi HokBen ini dipakai oleh Dapur Kota tapi sekarang Dapur Kota pindah ke lantai atas dan HokBen di lantai bawah. Lokasinya bersebelahan dengan Indomaret di depan Big Burger dan Pecel Bu Tinuk.

Alamat HokBen cabang Soehat : Jl. Soekarno Hatta, Blok D-401, Lantai Dasar, Kota Malang

Buka Sampai Jam Berapa?

Biasanya restoran begini akan buka saat makan siang, tapi HokBen tidak. Dia sudah buka sejak jam tujuh pagi. Jadi kalau mau sarapan di HokBen juga bisa. Jam pelayanan HokBen Soehat dari jam 07.00- 23.00.

Ada Menu Apa?

Menu-menu HokBen juga sangat bervariasi. Menu terbaru dari HokBen yang patut dicoba adalah Hot Spicy Teriyaki. Selain itu ada Ekkado, Tori No Teba, Egg Roll, dan lainnya.

Hot Spicy Teriyaki

Menu terbaru HokBen 2018 ini ada dua pilihan yaitu beef (daging sapi) dan chicken (ayam). Perpaduan potongan cabe dengan daging teriyaki ini membuat rasa pedasnya keluar dan bersatu dengan rasa dagingnya.
Bagi saya yang tidak terlalu tahan dengan pedas (makan seperempat batang cabe sama tahu goreng aja sudah kepedesan) rasa pedasnya sudah cukup pedas sedangkan bagi teman-teman pecinta pedas sedikit kurang menantang. Nah, mungkin suatu saat HokBen bisa saja menerapkan level-level kepedasan untuk Hot Spicy Teriyaki ini.

Ekkado

Sebenarnya asal kata ini dari kata Egg (telur) dan kado (yang dibungkus seperti kado). Sedangkan isinya dari olahan udang berbumbu dikasih telur puyuh dan dibungkus kulit kembang tahu. Rasanya, guriiihhhh. Cocok dicocol saos sambel!

Tori No Teba

Ini adalah kulit sayap ayam yang dikasih daging ayam berbumbu gurih dan digoreng dengan teknik khusus. Kebayang gimana cara nguliti sayap ayam. Tapi rasanya juga nggak kalah enak! Jamin bisa ngehabisin saos sambel!

Beef Teriyaki, Ekkado, Tori No Teba 

Bento Special 

Menu-menu di Bento Special ini disajikan dalam sebuah Bento isi nasi, salad sayur dan bermacam-macam menu seperti Teriyaki, Ekkado, Shrimp Ball, Tori no Teba.

Tokyo Bowl

Dari namanya saja kita sudah menduga kalau menu satu ini disajikan dalam sebuah mangkok. Menunya pun sangat bervariasi.

Daftar Menu HokBen

Beberapa Menu HokBen


Banyak kan menunya. Kalau kesana pasti bingung mau pilih apa. Rasanya pengen dirasain  semuanya. Karena variasi menu ini dijamin kalian nggak cukup sekali ke HokBen, hehe.

Ada Fasilitas Apa?

Fasilitas-fasilitas yang ada di HokBen Soehat adalah :

Dine-In
Kita bisa makan di tempat dengan kapasitas yang cukup banyak sekitar 112 kursi.

Take-Away
Selain dimakan di tempat, HokBen juga bisa Take-Away. Ada counter khusus take-away jadi tidak perlu ikut antri dengan pengunjung yang Dine-In. Waktu tunggu sekitar 15 menit tergantung banyaknya pesanan. Waktu itu saya coba Take-Away dan waktu tunggunya tidak sampai 15 menit. Jika ada menu yang harus menunggu diolah, waktu tunggunya sekitar 20 menit.

Large order
Bagi yang ingin merayakan hari ulang tahun anak, atau acara lainnya, HokBen juga menerima pesanan dalam jumlah besar.

Meeting
HokBen juga bisa digunakan untuk acara kumpul-kumpul, seperti arisan.

Wifi
Wifi-nya ada kata kuncinya. Saya coba wifi-nya pas pagi hari. Dalam ruangan ada sekitar 40-an orang. Anggap saja yang menggunakannya baru separuhnya saja dan koneksinya cukup lancar. Begitu sampai siang hari saat HokBen sudah sangat ramai, koneksi sudah mulai melambat mungkin yang menggunakan koneksinya juga sudah lebih banyak.

Toilet
Toilet HokBen cukup nyaman.

Musholla
Kalau ingin berlama-lama d HokBen tidak perlu khawatir karena HokBen juga menyediakan musholla yang nyaman dan bersih. Maksudnya kalau ibu menyusui mau menyusui bisa pakai ruangan musholla ini, hehe.

Delivery 1 500 505 dan Ojek Online
HokBen juga menyediakan fasilitas delivery order dengan minimum order Rp. 50.000,- tidak termasuk pajak dan ongkos delivery. Pemesanan juga bisa dilakukan melalui aplikasi Ojek Online.

Smooking Area
Jangan khawatir bagi ibu hamil dan anak-anak, untuk perokok bisa duduk di smooking area agar tidak mengganggu pengunjung yang lain.

Parkir
Mungkin bagi pengendara mobil akan merasa kurang nyaman dengan luasan parkir yang ada di depan HokBen. Apalagi saat pengunjung ramai. Mungkin parkir HokBen kurang luas. Tapi sebenarnya HokBen sudah menyediakan parkir tidak hanya di depan HokBen tapi ada juga di ruko sebelah HokBen.

Fasilitas Hoka-Hoka Bento Soehat, Malang

Merek Terdaftar Hoka-Hoka Bento?

Oh, saya baru tahu kalau restaurant juga bisa mendaftarkan merem makanan yang dia buat sendiri. Merek-merek yang ada di HokBen sudah terdaftar atas nama PT. Eka Bogainti. Total ada 382 merek yang sudah terdaftar seperti:

  • Hoka-Hoka Bento (no IDM000136356 –kelas 43, no IDM000124756 – kelas 29 dan 30, no IDM000368135 – kelas 32)
  • HokBen (no IDM000502817 kelas 43, IDM 000501877 kelas 30, no IDM000503138 kelas 32)
  • Ekkado (no IDM000072051)
  • Tori No Teba (no IDM000349320)
  • Dan merek lain seperti Hoka-Hoka Bento, HokBen, HHB, Hoka-Hoka, HokBen Delivry 500-505, Obento, Bento Express, Bento Station, Taro dan Hanako, Kidzu Bento, dan lain-lain.

Jika ada yang menggunakan merek yang sama pada keseluruhannya dengan merek terdaftar HokBen untuk baran dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan akan dikenai sanksi pidana maksimal 5 tahun penjara dan /atau denda maksimal 2 miliar rupiah.

Jika ada yang menggunakan merek yang persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar HokBen untuk baran dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan akan dikenai sanksi pidana maksimal 4 tahun penjara dan /atau denda maksimal 2 miliar rupiah.

Jadi jangan sampai menggunakan merek HokBen ya untuk buka usaha!

Indahnya Berbagi Kebaikan

HokBen juga punya CSR kepada masyarakat yang diwujudkan dalan bentuk buka bersama dengan yatim piatu, donor darah, dan beasiswa anak petani. HokBen juga pernah mengadakan buka bersama dengan 3300 anak yatim piatu. Bagi yang ingin menyelenggarakan kegiatan bersama anak yatim bisa banget mengajukan proposal ke HokBen.

CSR HokBen

HokBen Community Pattern, Apa Itu?

Kalau kita masuk HokBen, kita akan melihat stiker di kaca atau dinding bangunan HokBen yang kita kira hanya hiasan belaka. Ternyata ada artinya, loh. HokBen Community Pattern adalah simbol pola komunitas yang merepresentasikan pelayanan HokBen.


  • Parent and Kid. Simbolnya menggambarkan orang tua dan anak yang menunjukkan kasih sayang orang tua dan anak. Sekaligus, HokBen memberikan menu yang sehat untuk anak dan orang tua.
  • Welcoming Hello. Simbol ini menggambarkan seorang pelayan yang ramah terhadap pengunjung.
  • Friendship. Simbolnya seperti dua sahabat yang saling merangkul. HokBen juga bisa menjadi tempat berkumpul bersama teman untuk merekatkan hubungan persahabatan. 
  • Respect. Simbol yangmenggambarkan orang sedang membungkuk ini diibaratkan pelayan yang menhormati coatumer atau pelanggan HokBen.
  • Pride. Simbol yang menggambarkan kebanggaan dimana kehadiran HokBen yang dikenal masyarakat menjadi satu kebanggaan. Apalagi ternyata HokBen adalah produk lokal bukan produk asing. Hanya saja namanya yang ke-jepang-an.


Setelah kegiatan berakhir saya pun memesan Hot Spicy Teriyaki untuk suami dan Kidzu Bento untuk anak di rumah.

Mau Tahu Lebih Lanjut?

Kalau kalian nggak mau ketinggalan berita terbaru dari HokBen, kalian bisa follow akun-akun atau kunjungi web HokBen berikut:

Instagram : @HokBen_ID
Facebook : Hoka-Hoka Bento
Twitter : @hokben
Youtube : HokBen
Website : www.hokben.co.id
Kontak HokBen Soehat, Malang : 0341-4379373
Read More

Follower