Tampilkan postingan dengan label Accomodation. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Accomodation. Tampilkan semua postingan
Setelah berjalan-jalan di Masjid Agung Jawa Tengah, kami pun langsung ke Hotel Kesambi Hijau untuk check in. Dengan bantuan google map, akhirnya kami sampai juga di  Hotel Kesambi Hijau. Menurut web ini,  Hotel Kesambi Hijau dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan dikelola oleh Perusahaan Daerah Cinta Mandiri Jateng (PD TMJT).

Lokasi Hotel Kesambi Hijau

Hotel Kesambi Hijauini berada di Jalan Kesambi, Gajahmungkur. Kalau dari Jalan Pemuda lurus saja sampai ada perempatan merah. Jalannya naik ke atas. Setelah Siranda reservoir dan favehotel Diponegoro, ada Jalan Siranda di sebelah kanan. Kelihatan kok dari jalan ada hotel berwarna hijau seperti nama hotelnya.  Kami masuk aja ke jalan itu. Kebetulan ada plang yang bisa terbaca jelas.

Sampai di halaman hotel yang sangat sepi dari mobil, kami pun memilih parkir yang dinaungi oleh pohon-pohon yang dekat ATM Bank Jateng.
Oiya alamat  Hotel Kesambi Hijau yaitu Jl. Kesambi No.7, Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang.

Check in

Apa yang menjadi kekhawatiranku saat pesan hotel online adalah kamar hotel yang tiba-tiba kehabisan. Saya pernah mendengar keluhan ini terjadi. Jangan sampai deh. Alhamdulillah, itu nggak terjadi pada saya.

Hotel Kesambi Hijau Semarang

Saya pun segera masuk ke bangunan yang berwarna hijau itu. Begitu saya masuk lobi hotel yang nyess alias sejuk, ada sofa berbentuk melingkar di tengah lobi seolah menyambut kami dengan kesegarannya.
Lobi Hotel Kesambi Hijau Semarang


Saya pun langsung menuju ke resepsionis hotel. Dua orang petugas sedang berada di meja resepsionis. Seorang petugas wanita menyambut saya kemudian saya  tunjukkan kode pemesanan yang dikirim via email oleh traveloka. Petugas yang ramah dan cantik itu meminta KTP saya sebagai jaminan. Tak lama, sekitar 3 menit, saya pun dapat kunci kamar hotel. Alhamdulillah.

Seorang petugas hotel laki-laki dengan ramahnya menawarkan diri untuk membawakan barang bawaan kami yang cukup banyak printilannya. Sebagai orang Jawa, saya merasa merepotkan karena sudah membawakan tas kami. Pertama saya menolaknya dengan halus. Tapi petugas hotel bersikeukeuh meminta dibawakan. Yaudah deh nggak apa-apa.

Melewati Garden Resto

Begitu keluar dari lobi hotel, kami berada di taman hotel. Saya melihat ada panggung kecil. Sepertinya akan ada acara live music atau mungkin sudah selesai? Taman itu sebenarnya bisa berfungsi tak hanya untuk live music tapi juga buat garden resto karena banyak gazebo-gazebo taman berbentuk payung di setiap pojok taman. Di depan garden resto ada bangunan sebagai tempat para tamu hotel untuk sarapan. Yap, itu resto hotel yang di dalam ruangan.

Garden Resto yang disulap menjadi panggung

Superior room is Super!

Kami memasuki lift dan menuju ke lantai satu. Petugas hotel menunjukkan kamar kami yang ada di ujung bangunan. Begitu kartu kamar hotel di scan di pintu, kamar pun terbuka. Pak petugas langsung memasukkan kartu hotel ke dalam slot kartu di dalam kamar. Seluruh jaringan listrik dalam kamar pun menyala.

Saya langsung merebahkan si kecil di tempat tidur. Dia langsung ketawa-ketiwi pertanda hatinya yang lega akhirnya bisa tidur di tempat tidur. Raceqy juga bahagia dan minta dinyalakan televisi untuk nonton kartun.
Saya teringat makanan si bayi yang saya buat dari Sragen. Bubur bayi yang saya bekukan. Sampai Semarang mulai melembek, nggak mencair, tapi masih dingin. Soalnya waktu perjalanan saya taruh di laci mobil jadi suhunya tetap dingin. Saya pun memasukkannya ke dalam kulkas walaupun saat itu kulkasnya belum dingin.

Fasilitas Kamar Superior (hape baterai habis jadi pake kamera hape jadul)


Dengan harga yang cukup murah, saya merasa cukup puas dengan fasilitas yang diberikan, seperti:

  • Kamar yang bersih. Sepertinya kebersihan ini harus menjadi prioritas utama agar tamu menjadi betah.
  • Tempat tidur nyaman. Setelah lelah perjalanan seharian, tempat tidur hotel menjadi tempat melepas lelah.
  • Fasilitas coffee dan tea. 
  • Fasilitas peralatan mandi. Saya lupa membawa peralatan mandi. Saya sempat kepikiran kalau saya harus keluar lagi dari hotelmhanya untuk membeli peralatan mandi. Alhamdulillah, ternyata disediakan. Iya lah, sekelas hotel Kesambi Hijau yang merupakan kelas bintang dua.
  • Standing shower, wastafel, kloset duduk.  
  • AC yang cukup dingin walaupun sedikit berisik. Biasanya ac hotel itu dingin tapi menurut saya tidak terlalu dingin.
  • Sandal hotel dan laundry bag.
  • Wifi. Sayangnya jaringan wifi di kamar saya terlalu lemah jadi saya nggak bisa berselancar menggunakan jaringan wifi. Menurut saya sih justru biar saya istirahat. Lagian hape saya juga lowbat dan lagi di charge. Hanya saja kalau misal ada acara di hotel seperti meeting atau live music maka kestabilan sinyal wifi ini perlu diperhatikan.
  • Fasilitas air panas di kamar mandi. Saya kira di wastafel ada air panasnya ternyata nggak ada. Fasilitas air panas hanya ada di shower.

Setelah memandikan anak, kami pergi lagi ke tempat acara. Malamnya sekitar pukul sembilan kami kembali lagi dari hotel. Karena hotel ini berada di jalan masuk dan di depan hotel nggak ada toko atau minimarket, jadi sebelum masuk hotel, lebih baik beli air minum botolan dari luar atau makanan ringan untuk dimakan di hotel jika dibutuhkan.

Begitu sampai hotel malamnya, kami terkejut karena parkir mobil tiba-tiba menjadi penuh sekali. Suami bertanya kepada Pak satpam. Untungnya Pak Satpam dengan baik hati mau mengarahkan kami memarkir mobil di antara mobil-mobil lainnya.

Kami pun beristirahat sampai esoknya pagi-pagi sekitar jam enam pagi kami check out untuk melanjutkan berwisata ke Museum Kereta Api Ambarawa.

Oiyaa, saya memang nggak memilih sarapan di hotel. Soalnya mau kuliner pagi di Semarang.

Restauran di Hotel Kesambi Hijau yang mengarah ke Semarang Bawah


Kalau diberi skor, saya bisa memberi skor pada Hotel Kesambi Hijau:

  • Kenyamanan nilai 8
  • Kebersihan nilai 8
  • Ketersediaan fasilitas (termasuk wifi, AC) nilai 7
  • Keramahan petugas nilai 9
  • Keamanan 9

Jadi jangan ragu lagi kalau mau menginap di  Hotel Kesambi Hijau. Selamat berlibur!
Read More
Bagi kalian yang berasal dari luar kota sedang berlibur ke Kota Batu pastinya akan mencari penginapan. Ini tentunya menjadi kesulitan sebagian besar dari kalian dalam memilih hotel yang recommended, bersih, dan nyaman.

Pengalaman saya mencari hotel untuk berwisata itu tidaklah mudah. Selain melihat dari situs hotelnya sendiri, biasanya saya bakal mencari review dari pengunjung yang sudah pernah tinggal di penginapan itu. Sayangnya, belum tentu semua memberikan reviewnya.

Atau, kalaupun ada kita harus selektif dalam menerima informasi mengenai hotel di internet. Informasi yang lengkap setidaknya memudahkan pengunjung dalam mempertimbangkan pemilihan tempat menginap. Walaupun lengkap, terkadang infonya tidak sesuai kondisi aslinya. Jelas mengecewakan banget, lah.

Kalau misal kalian mencari-cari hotel di Kota Batu dan menemukan Hotel Zamzam, kalian akan mencari info sebanyak-banyaknya tentang hotel itu, ya, kan?

Oiya, pemberian nama Zamzam pada hotel ini terinspirasi saat pemilik hotel ini pergi ke Mekah dan air zamzam adalah sumber kehidupan yang terus mengalir. Diharapkan hotel Zamzam ini seperti air zamzam itu.

Saya coba membantu memberikan pertimbangan dan alasan kenapa kalian harus menginap di Hotel Zamzam?



Tenang, saya juga tidak membagus-baguskan hotel bintang tiga ini, saya menulis apa adanya, dan pasti ada kekurangan juga yang akan saya jelaskan nanti. Kelebihan dan kekurangan ini adalah menurut pengamatan saya saat melakukan tour hotel di sana.

Alasan memilih menginap di Hotel Zamzam?

1. Lokasi

Lokasi hotel ini sangat strategis. Dekat dengan Museum Angkut, Jatim Park, Agro Kusuma, Museum D'Topeng, dan alun-alun Batu.


2. View pegunungan baik dari kamar atau dari restoran

Topografi Kota Batu yang berbukit-bukit membuat beberapa lokasi di kota Batu menawarkann pemandangan yang sangat bagus. Tidak terkecuali hotel ini.

Saya merasa perancang/arsitek bangunan hotel ini sangat pintar dalam pemilihan lokasi. Kamar-kamarnya dominan menghadap utara dan selatan. Arah utara kita bisa menikmati pemandangan Gunung Arjuno dan Gunung Banyak. Arah Selatan kita disuguhkan pemandangan Gunung Panderman dan Gunung Welirang.

Entah, saya selalu takjub setiap melihat pemandangan gunung yang berdiri dengan megahnya. Apalagi saat pihak hotel menunjukkan kamar-kamarnya yang menghadap view pegunungan itu. Haa.. rasanya pengen menginap disana! ONE DAY, ya!

Pemandangan dari Resto

Yang jelas, ini cocok buat pegunjung yang lagi jenuh dengan kehidupan perkotaan, tinggal di hotel dengan pemandangan alam ini insyallah membuat jiwa segar kembali dan merasa tenang.

Membayangkan duduk sore sambil menikmati pemandangan ditemani segelas coklat hangat. Membayangkan saja seru!

Tidak cuma dari kamar, loh, pemandangan pegunungan juga bisa dilihat dari restoran. Saya malah membayangkan dinner romantis saat malam hari sambil menikmati gemerlap lampu kota Batu. Atau menikmati sarapan syahdu dengan pemandangan pegunungan dan kabut tipisnya.

Iya, waktu tour kemaren saya cuma merasakan makan siangnya. Jadi bisa membayangkan saat sarapan dan makan malam.

Bagi penulis, view yang keren ini bisa menjadi mata air inspirasi yang terus memancar tanpa henti. Suasananya itu, loh, gregetan ingin mengeluarkan laptop terus memulai mengetik.

Saking asyiknya melihat pemandangan gunung, saya sampai tidak sadar kalau ternyata ada kebun buah naga!

Woh, jarang-jarang lihat kebun buah Naga begini suburnya!

3. Kamar luas walau di ukuran paling kecil

Saat saya ditunjukan kamar superior yang paling kecil, saya agak kaget. Wah, kamar paling kecil saja masih cukup luas. Padahal hotel-hotel yang pernah saya kunjungi, kamar paling kecil tidak seluas ini!

Salah Satu Kamar Hotel
Fyi, di Hotel Zamzam memiliki 76 kamar dengan 7 tipe yaitu superior, deluxe, executive, family standar, family deluxe, junior suite dan deluxe suite. Spring bed nya pakai Kingkoil. Di kamar tersedia free wifi, tv cable, kulkas mini, AC, dan air hangat.

Bisa klik website Zamzam hotel & convention untuk booking atau klik travel site seperti tripadvisor dan traveloka

4. Parkir cukup luas

Begitu masuk parkir, saya bebas memilih parkiran, karena tempatnya cukup luas. Saat pulang pun walau ada bis-bis yang parkir, saya masih biasa leluasa ngedrift alias ngesot-ngesotin mobil. Eh, nggak, kok! saya nggak bisa ngedrift, hehe... Hanya saja untuk mundurin mobil saya tidak perlu khawatir tertabrak kendaraan lain yang parkir.

5. Furniture bagus

Mungkin ini bukan menjadi pertimbangan dalam memilih hotel, tapi furniture, kan, juga penting untuk menunjukkan kualitas hotel. Furniture dari bahan kayu yang terlihat berkualitas. Meja untuk menaruh barang-barang ataupun makanan. Oiya, ada safety box-nya juga, loh, di dalam lemarinya. Brankas kecil yang membuat uang anda aman.

Furniture-nya keren

Brankas di dalam lemari


6. Child services tersedia

Hotel ini menyediakan fasilitas baby sitting/child services. Nah, sayangnya saya tidak menanyakan hal ini ke pihak hotel. Tapi saat saya kesana, anak saya, yang baru berusia 15 bulan ini, sangat senang dengan sifat "jago momong" -nya pegawai hotel ini, hehe. Biasanya anak saya akan menangis parah dengan orang baru, tapi sama pegawai hotel tidak sama sekali.

Saya juga kurang paham untuk fasilitas baby sitting yang disediakan hotel ini, sayangnya saya lupa menanyakannya. Untuk child services, hotel menyediakan baby high chair alias tempat duduk bayi di restorannya. Saya juga tidak menanyakan jumlahnya ada berapa.

Saya baru tahu kalau ada kursi bayi, tahu begitu, si kecil saya suruh duduk sendiri, hmm..


7. Pelayanan ramah dan bagus

Kalau di skoring untuk variabel ini, saya beri nilai 8,8! Orangnya ramah, sopan dan murah senyum. Dari mulai mau parkir sudah disuguhi keramahan tukang parkir yang bersedia menunjukkan tempat parkir (padahal tempat parkir luas, loh, saya bisa tinggal milih tanpa harus pak parkir bersusah payah berdiri dari tempat duduknya untuk menunjukkan pada saya tempatnya. Akhirnya malah diarahkan untuk parkir, deh. Rejeki saya, hehe.)

8. Menu sehat dan non MSG

Karena saya hanya merasakan makan siang, saya cuma bisa kasih komentar sedikit soal rasa yang menurut saya tidak hambar. Ternyata saat ke dapurnya, dapat info kalau masaknya tanpa MSG. Tahu, kan, rasanya kalau pakai MSG dan tidak. Wah, alhamdulillah kalau begitu. Anak saya tadi ikut makan soalnya. Aman, deh, kalau makan di Panderman Resto hotel ini.

Datang ke dapur lihat menu makanannya

9. Ada musholla

Selain memperhatikan kualitas fisik dan pelayanan, hotel ini juga memperhatikan kemudahan umat Muslim untuk beribadah. Musholla-nya juga cukup besar. Setiap Jum'at juga diadakan sholat Jum'at berjamaah. Orang kampung dan dari Agro kusuma juga kadang sholat disana. Aksesnya tidak harus lewat lobby hotel, tapi ada pintu belakang yang menghubungkan masjid dan perkampungan.
Musholla hotel

10. Kebersihan terjaga

Buat saya yang bawa anak kecil, kebersihan adalah yang utama.  Maklum anak kecil, kan, sukanya ngesot di lantai, duduk-duduk, bahkan sembunyi di balik kursi. Dan saya tidak perlu mengkhawatirkan itu karena hotel ini bersihh. Apalagi saat anak megang asbak di tempat duduk depan musholla, untung saja bersih, tidak ada sisa puntung rokok.

11. Bisa antar jemput dalam kota atau dari dan menuju bandara/stasiun kota

Kalau misal mau menginap ke Zamzam dan tidak ada kendaraan bisa minta jemput loh. Kalau di dalam kota mau minta antar juga bisa. Untuk charge jasa-nya hubungi pihak hotelnya ya, hehe.

12. Ada kolam renang

Ini termasuk fasilitas yang sering ditanyakan pengunjung. Kolam renangnya ada untuk anak kecil dan orang dewasa.
Kolam renang (sumber booking.com)

13. Ada ruang rapat atau pertemuan

Kebetulan pas lagi tour ke hotelnya, lagi ada acara dari kementerian. Ruang hall terbesar muat sekitar 200 orang, bahkan kalo dibuat teater bisa smpai 2x lipatnya. Hotel ini ada empat ruang pertemuan (meeting room). Untuk sound system, proyektor dan LCD bisa disediakan juga dari pihak hotelnya.

Bromo Hall saat disulap menjadi tempat acara

Bromo Hall
Cek sound system sebelum acara

Hall yang lain (Semeru Hall)


14. Tersedia toilet cukup banyak diluar kamar

Karena memang banyak fasilitas yang bisa digunakan tanpa harus menginap, maka hotel ini juga banyak menyediakan toilet yang bersih di setiap lantai tanpa harus menginap.

Toilet yang bersih

15. Dilengkapi fasilitas lain seperti tempat futsal, karaoke, dan spa

Selain untuk tempat menginap, berenang dan rapat, hotel ini juga memiliki fasilitas lain seperti tempat futsal, karaoke dan spa. Untuk fasilitas ini saya belum bisa berkomentar, mungkin suatu saat kalau saya ada kesempatan mencoba fasilitas itu, hehe. Sebenarnya saya penasaran dengan karaoke dan spa-nya.



16. Desain lobby yang bagus

Pertama datang, kita disuguhi oleh dua pilar utama pada pintu masuk. Ini mengingatkan saya pada bangunan-bangunan eropa masa Renaissans yang membentuk kolom-kolom dimana ujungnya ada dekorasi bentuk sulur atau bunga. Saat masuk lobby, langsung disuguhkan dengan tangga klasik dan red carpet. Berasa seperti permaisuri di negeri dongeng!

Tangganya yang khas

Sofa di lobby

17. Respon terhadap kritik dan saran dari travel site

Saya kira pihak hotel akan sangat terbuka dengan kritik dan saran dari pengunjung hotel. Banyak yang memberikan review-nya di beberapa travel site. Sepertinya pihak hotel juga terus berbenah dengan kritik dan saran yang diberikan.

Kekurangan

Kekurangan yang sempat dirasa dan dilihat adalah:

1. Kunci kamar manual

Mungkin beberapa pengunjung akan mempermasalahkan ini, tapi untuk saya tidak masalah. Toh ada brankas / safety box untuk menyimpan barang berharga.


2. Jalan akses kecil dan gelap

Saya belum pernah datang ke hotel ini sebelumnya, hanya berbekal google map, saya mencari lokasi hotel ini. Tidak sulit, kok. Bahkan di ponggir jalan dipasang papan penunjuk menuju hotelnya. Nah, saya sedikit kaget, sih, kok akses jalannya kecil, sedikit rusak dan melewati kebun.

Apa saya tidak salah jalan, ya? 

Ternyata memang benar. Setelah melewati kebun, saya bertemu dengan pagar mewah yang terlihat seperti pagar hotel. Saat saya pulang, menjelang magrib, hanya ada tiang lampu  kampung dengan sinar yang sedikit redup. Memang sedikit aneh, hotel bintang tiga, tapi aksesnya jalan kecil. Dua mobil saja mepet-mepetan, apalagi kalau bis berpapasan.

Sebenarnya pihak hotel sudah berkali-kali mengirim surat ke pemerintah terkait akses jalan dan penerangan, tapi sampai sekarang jalan dan penerangan tidak banyak berubah.

Kalau saya membayangkan ada jalan khusus sendiri menuju hotel (lewat kebun-kebun itu, duh, beli lahan orang sih jadinya hehe) dengan lampu-lampu yang didesain sendiri. Seperti masuk ke perumahan-perumahan itu. Seperti contoh dibawah ini yang saya ambil dari internet.

Contoh penerangan jalan menuju hotel (sumber Xpload design

Contoh gerbang yang menjadi landmark hotel, lumayan bisa buat ajang foto-foto, hehe (sumber Rumahgdc)


Yah, itu sih cum bayangan saya, hehe...Sebenarnya walau akses kecil, masih ada papan penunjuk jalan. Setidaknya tidak membuat tersesat buat pengunjung yang datang. Hanya saja memang kurang nyaman kalau berpapasan kendaraan yang besar.

3. Lift yang tidak menghubungkan langsung ke lantai kamar

Karena letak hotel di lahan yang miring, jadi saat membangun hotel membutuhkan banyak trap, juga tangga walau hanya tangga kecil. Nah, kalau naik lift pun rasanya nanggung. Kalau bawa barang banyak memang mending naik lift, tapi kalau tidak, lebih baik naik tangga malah lebih cepat, hehe.

Itu kekurangan yang saya lihat sekilas. Untuk review dari pengunjung yang menginap bisa dilihat di situs ini. Tapi kemungkinan komplain-komplain itu sudah teratasi karena sudah beberapa bulan yang lalu. Semoga.

Kalau lihat-lihat kekurangan dan kritik saran pengunjung, saya kira kalian bisa mempertimbangkan menginap di hotel Zamzam atau tidak. Kelebihan-kelebihan yang ada mengalahkan kekurangan yang menurut saya bukan hal krusial.
Read More
Previous PostPostingan Lama Beranda

Follower