“Nggak pengen nyoba cpns?”
“Nggak pengen lamar ke Jakarta?”
“Lamar aja ke Malang.”
Sebenarnya aku ingin menjawab semua pertanyaan itu dengan mengatakan, “Ya. Aku mau.” Hanya saja ada satu hal yang mengganjal di hati. Aku tidak mau menjalani Long Distance Marriage dengan suami. Aku tahu tentu rasanya berbeda menjalani hubungan saat menikah dan sebelum menikah. Qodarullah, suami sudah diterima kerja sebagai ASN di Surabaya.
Kadang aku terharu. Betapa perhatiannya mereka terhadap kondisiku yang bisa dikatakan jobless setelah menikah. Membiarkan ijazahku teronggok begitu saja. Mereka lebih memilih memberi masukan di mana aku bisa mengajukan lowongan. Meski begitu tak sedikit juga yang berkomentar ‘sedikit pedas’. Yah, mungkin saja mereka tidak sengaja mengatakan itu.
“Sudah sekolah tinggi kalau nggak
bekerja ya sayang banget. Ilmunya nggak kepakai.”
“Jauh-jauh sekolah di Prancis,
ujung-ujungnya di rumah aja.”
Mendengar itu membuat telinga dan
hatiku panas. Nasibku untuk bekerja memang belum bisa kesampaian sampai saat
ini. Tidak seperti teman-temanku yang memang sudah bekerja karena memang
rezekinya aja. Menjadi dosen di kampusnya sendiri. Di kotanya sendiri. Atau
bekerja di perusahaan bonafide.
Bersama orang tua saat wisuda S2 |
Sebenarnya tekanan sosial itu
masih bisa aku atasi. Aku cuma tersenyum dan mencoba melupakan apa kata mereka.
Beda lagi kalau orang-orang terdekatku yang mengatakan itu. Seperti permintaan
ibuku yang menginginkan aku tetap bekerja meski sudah menikah.
“Nanti kalau sudah menikah ya
jangan di rumah saja. Jangan jadi seperti ibu. Enak bekerja.”
Aku tidak bisa menjawab. Mungkin
ibuku pernah mengalami sesuatu kejadian yang akhirnya membuat ibu meminta aku
bekerja. Sedihnya, sampai sekarang aku belum bisa memenuhi permintaan itu.
Sebagai anak, tentu itu sangat menyedihkan sekali. Apa yang bisa dibanggakan
dariku yang tidak bekerja dan di rumah ini padahal dulu sekolah sampai jauh.
Apa yang beliau banggakan ketika teman-teman beliau menanyakan di mana sekarang
aku bekerja karena mereka tahu di mana aku bersekolah dulu.
Aku tahu bagaimana perasaan
orang tuaku. Bisa kurasakan dalam hati mereka kecewa dan sedih. Aku tahu mereka juga
mengalami tekanan sosial karena aku tidak bekerja. Tapi aku juga tidak bisa
memenuhi permintaan mereka saat ini mengingat aku belum tega meninggalkan
anak-anakku dengan seorang asisten di rumah. Suami juga kurang setuju. Apalagi
mencari asisten yang bisa dipercaya di kota besar sangat susah. Banyak hal yang
aku pertimbangkan termasuk memberi gaji asisten yang cukup layak. Dan itulah yang membuatku tak jua melamar pekerjaan.
~ MENGEMBANGKAN PASSION ~
Sejak menikah, setelah resign dari pekerjaan, aku mengalami transisi kehidupan yang sempat membuatku seperti kehilangan arah. Jika biasanya sibuk mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaan di kantor, aku berdiam saja di rumah.
Aku berdoa memohon petunjuk pada Allah. Aku ingin bisa berkarier tapi yang tidak meninggalkan keluarga dan bisa membanggakan kedua orang tuaku.
Salah satu hal yang membuat seseorang bahagia adalah bisa dengan melakukan hal yang disukainya dan yang sesuai dengan hasratnya. Orang menyebutnya adalah passion.
Kenapa harus passion? Karena apa
pun yang kita lakukan sesuai passion maka akan ada rasa kebahagiaan dan
kepuasan dalam diri. Sayangnya, tidak semua orang bisa menemukan passion atau
hasrat di dalam diri.
Dan aku mencoba menemukan passionku. Beberapa hal yang aku lakukan
untuk menemukan passion diri adalah:
Menggali minat terpendam ketika masa kecil
Apa yang dilakukan masa kecil
bisa menjadi patokan bahwa itu adalah sebuah hasrat atau kebahagiaan. Karena
ketika masih kecil, kita lebih tahu mana yang benar-benar kita sukai dan tidak.
Aku pun teringat ketika aku masih kecil aku pernah menulis cerita di buku
tulis, termasuk diary sehari-hari. Ketika aku melakukannya, aku merasa bahagia.
Ketika aku SMA, aku masih suka
menulis diary. Saat kuliah aku juga suka menulis blog meski hanya untuk
suka-suka. Dari situlah aku tahu bahwa passionku adalah menulis.
Mencari tahu kelebihan dan kekurangan diri
Sebenarnya saat masih kecil aku
tidak punya prestasi apa-apa dalam bidang menulis. Prestasi ini bisa menjadi
patokan saat mencari kelebihan diri.
Mengingat apa yang paling membuat iri
Jika kita iri dengan seseorang yang bisa mencapai sesuatu mungkin bisa saja itu adalah hal yang disukai. Misalnya, ketika aku masih sekolah SMA, aku iri melihat temanku yang sibuk melakukan sesuatu untuk mading, menulis cerpen untuk mading, berkreasi untuk mading.
Dari situlah aku menyimpulkan
bahwa passionku adalah menulis. Aku pun memutuskan untuk kembali menulis.
Melakukan sesuatu yang aku sukai. Yaitu menulis. Aku mengaktifkan kembali
blogku, menulis fiksi dan nonfiksi. Dan berani mengikuti lomba.
Dan aku mulai merasa enjoy.
Sangat. Entah aku merasa menemukan kesenangan ketika melakukan hal itu. Seolah
hidupku menjadi lebih hidup.
Menuai Prestasi dan Memperoleh Penghasilan
Masyallah. Aku bahkan tidak
menyangka semenjak memutuskan kembali menulis, aku memenangkan beberapa lomba.
Kemenangan pertama adalah 20 penulis terpilih dalam menulis kisah inspiratif
Jodoh Pasti Bertamu dari Penerbit Indiva tahun 2015. Kemudian menjadi 20 besar
pemenang lomba blog Inovasi Daerahku dari Telkom yang diterbitkan BitRead tahun
2016. Kemenangan itu membuatku senang. Seolah aku menemukan sesuatu yang telah
terkubur. Namun, tetap saja kemenanganku kupendam saja. Tak pernah aku kabarkan
pada orang tuaku. Cukup aku dan suami saja yang tahu.
Sampai suami membelikan tablet
untuk menulis. Aku semakin aktif dan rajin menulis di tablet karena waktu itu
laptopku sudah mulai tidak kondusif.
Tak disangka, dari blog aku sudah
mulai menghasilkan uang ataupun barter barang. Tak hanya blog tapi juga media
sosial seperti instagram dan Twitter. Instargramku juga sudah akun bisnis
karena kebutuhan insight untuk klien.
Masyallah. Aku tidak menyangka
sudah sejauh itu media sosialku bisa memberiku penghasilan meski bukan menjadi
wanita karier di suatu kantor. Bukan pendapatan yang kuperoleh setiap bulannya
seperti para pegawai. Penghasilanku hanya di waktu tertentu. Namun, tetap saja
aku tidak cerita kepada orang tuaku. Toh bukan penghasilan tetap seperti yang
diharapkan.
Prestasi yang tak kusangka-sangka
selanjutnya adalah menjadi bagian dari Gerakan Literasi Nasional (GLN) tahun
2017 dan 2018 dari Kementerian Pendidikan Nasional. Lolos sayembara penulisan
bahan bacaan anak menurutku adalah hadiah dari Allah dan mungkin menjadi
petunjuk atas doaku dulu. Bahwa menulis mungkin jalanku. Mungkin karier yang
diridhoi suami dan karier yang tidak menjauhkanku dengan anak-anak.
GLN 2017 |
Atas momen itu, aku berani
bercerita pada kedua orang tuaku. Mereka senang karena aku diundang ke Jakarta
untuk acara itu. Menghadiri acara Kementerian. Wajah penuh kebanggaan terlihat
jelas dari raut orang tuaku. Bahkan setiap tahun orang tuaku berharap aku
selalu datang ke Jakarta. Mungkin memang belum rezeki, jadi aku hanya
mencecap GLN sampai tahun 2018.
GLN 2018 |
Bagaimana dengan anakku? Di tahun
2017, aku masih mengajak anakku ikut acara ke Jakarta. Alhamdulillah panitia
mengizinkan anakku ikut. Di tahun 2018, aku terpaksa menitipkan anak pertama di
rumah orang tua. Sementara anak kedua ikut denganku ke Jakarta.
Sementara di tahun itu, aku masih bisa menyenangkan kedua orang tuaku. Alhamdulillah aku diundang ke Yogyakarta untuk mengikuti workshop penulisan bahan bacaan anak yang berjenjang dan inklusif atas kerjasama FLP dan INOVASI yang dibiayai pemerintah Australia dan Indonesia. Sampai orang tuaku datang ke Yogyakarta untuk menjemput anak pertamaku. Aku lihat wajah mereka yang begitu bahagia.
Workshop Penulisan Cerita Anak di Yogyakarta |
Ditambah lagi saat aku meminta
mereka menjaga anakku ketika aku mengikuti workshop penulisan cerita anak
bersama Lets’s Read dan Litara di Surabaya yang kemudian bisa diterbitkan di aplikasi Let’s
Read.
Workshop bersama Litara dan Let's Read |
Tak sampai di situ, di tahun 2019, aku terpilih menjadi emerging writers yang diundang ke Bali untuk mengikuti Ubud Writers and Readers Festival. Dari seribu peserta hanya lima yang terpilih. Awalnya aku ingin mengajak orang tuaku. Tapi kemudian aku mengajak suami untuk menjaga anakku saat aku workshop atau mengisi acara. Sementara kalau aku mengajak orang tua kasihan mereka karena tidak bisa leluasa di kota yang asing.
Menjadi Panelis di UWRF 2019 |
~ IMPIAN TERBESAR ~
Sayangnya prestasi menulisku itu
tidak sepenuhnya selalu kudapatkan. Sementara penghasilan dari media sosial
masih terus berjalan. Dan aku tidak pernah memberitahukan penghasilan yang
selalu aku dapatkan dari blog dan media sosialnya. Jumlahnya tak seberapa sih.
Tapi setidaknya bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
Ditambah lagi pandemi yang sempat
membuat kehidupan orang tuaku tak berpenghasilan dari pekerjaannya. Dan suami
harus mengirimkan uang untuk membiayai kehidupan mereka. Terasa sangat berat
waktu itu mengingat suami yang bergaji tidak sampai UMR harus mengeluarkan uang
cukup besar. Dan akhirnya, kami harus memakai uang tabungan kami.
Namun, alhamdulillah semua
terlewati dengan baik. Allah memang maha Baik. Kami dimudahkan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Entah tiba-tiba jualan suami yang laris atau penghasilan dari
blog dan media sosialku lebih intens. Aku tahu di masa-masa sulit itu, ibu pun
masih mengatakan bahwa jika aku bekerja, mereka tidak akan sungkan dan berat
hati jika aku mengeluarkan uang untuk mereka. Di posisi itu pula, rasa
bersalahku menjadi semakin besar. Padahal suamiku sendiri tidak begitu
mempermasalahkan. Bahkan tidak pernah dipikir. Suami hanya yakin bahwa Allah
akan membantu.
Hanya saja rasa bersalahku itu
memicu semangatku untuk bisa mendapat penghasilan dari menulis. Aku ingin dari
menulis aku bisa menghasilkan uang untuk bisa membantu menghidupi mereka di
masa tuanya yang sudah tidak berpenghasilan. Aku ingin bisa membuktikan kepada
mereka bahwa karierku yang bisa membuat mereka bangga dan yang cocok untuk ibu
dua anak sepertiku adalah menulis. Aku ingin dengan menulis itu orang tuaku
tidak merasa minder karena anaknya tidak bekerja. Setidaknya tidak merasa malu
ketika orang lain menanyakan di mana aku bekerja saat ini. Aku ingin menulis
menjadi karierku untuk membahagiakan mereka.
Bahkan satu keinginan terbesarku
yang mungkin bisa menyenangkan mereka adalah aku bisa daftar haji untuk kedua
orang tuaku dari penghasilan menulis. Terasa begitu muluk ya? Sebenarnya tidak.
Aku hanya percaya bahwa Allah membukakan jalan untuk mewujudkan impianku. Aku
yakin ketika niat sudah diikrarkan, insyallah selalu ada jalan. Meski aku harus
melaluinya dengan perjuangan, aku yakin hanya dengan doa dan tekad insyallah
impianku terwujud.
~ CARA MENDAPATKAN PENGHASILAN DARI MENULIS ~
Beberapa cara mendapatkan penghasilan dari menulis yang aku lakukan adalah:
Rajin menulis di blog
Menulis blog bisa menjadi sumber
penghasilan kita. Namun, memang tidak instan. Banyak cara yang bisa dilakukan
agar banyak yang membaca blog kita. Misal menulis segala pengalaman hidup yang
bisa dijadikan tips untuk para pembaca. Selain itu, mengikuti komunitas blog
juga bisa mempengaruhi view dari blog kita karena akan banyak program untuk
membaca blog teman (blogwalking). Kalau sudah bisa intens menulis di blog, kita
bisa mengajukan iklan di blog kita. Selain itu, akan ada banyak tawaran review
produk dengan fee tertentu.
Menulis novel di platform menulis online
Sekarang banyak sekali platform
menulis online yang bisa menghasilkan uang, seperti Kwikku, Cabaca, Storial,
Dreame, KBM App, dan lain sebagainya. Kita bisa upload cerita di sana dan
mendapatkan pembaca. Bagi yang membeli bab cerita kita maka kita biaa
mendapatkab uang. Menurut cerita kawan, menulis di KBM App bisa sampai tiga
juta per bulan. Eh tentu itu dengan cerita yang menarik dan banyak pembaca
sampai puluhan ribu view ya.
Menulis artikel di situs UGC
Banyak sebenarnya website yang
berbasis User-Generated-Content (UGC) atau web yang berbasis user. Semakin
sering menulis di UGC dan semakin banyak view maka akan mendapat poin yang
nantinya bisa dikonversi menjadi uang. Website dengan UGC yang bisa
menghasilkan uang seperti Kompasiana, Viva, dan lain sebagainya.
Menerbitkan buku
Menulis kemudian menerbitkan buku
baik dari penerbit mayor maupun indie sebenarnya bisa menjadi peluang untuk
menghasilkan uang. Semua penerbit ada kekurangan dan kelebihannya.
Mengirim cerpen dan opini di media massa
Salah satu sumber penghasilan
dari menulis adalah mengirimkan hasil tulisan kita ke mediaa massa yang
berhonor. Bisa berupa cerpen maupun opini. Untuk cerpen bervariasi ya
tergantung media massa. Bahkan bisa sampai satu juta. Ada juga yang hanya
berapa ratus ribu.
Mengikuti lomba menulis
Kalau ini memang tergantung sama
lucky ya. Hehe. Memang perlu trik agar bisa menang lomba menulis. Dan semua
juga tergantung dari juri. Tapi ya lumayan bisa mendapat uang tunai dari lomba
menulis.
~ KENDALA SAAT MENULIS ~
Sayangnya, semenjak tabletku rusak, aku tidak bisa lagi produktif menulis. Gawai smartphone kecil dengan terbatas memory membuatku sedikit produktif meski secara terbatas. Padahal ada banyak target menulis yang ingin aku selesaikan. Semua target itu akan sulit aku realisasikan hanya dengan perangkat kecil smartphone. Aku harus menulis di layar ponsel yang kecil dan kadang suka salah ketik.
Aku perlu satu perangkat
pendukung dengan layar lebar dan cepat untuk menjadi produktif dalam menulis.
Perangkat yang bisa menghasilkan karya dalam menulis dan bisa mewujudkan impian
terbesarku.
~ PERANGKAT YANG MUMPUNI DALAM WUJUDKAN MIMPI ~
Mewujudkan mimpi sesuai passion
memang terkesan begitu mudah dan menyenangkan. Nyatanya, tidak begitu. Kendala
mewujudkan impian selalu datang sebelum kesuksesan datang. Mampukah kita
menjadikan kendala itu sebagai sebuah semangat untuk tetap berkarya.
Oleh karena itu, aku perlu laptop yang mumpuni, berlayar lebar, cepat dan efisien untuk mewujudkan impianku.
Salah satu perangkat pendukung untuk merealisasikan impian untuk membahagiakan kedua orang tuaku dari menulis adalah Laptop ASUS A516. Banyak sekali alasan kenapa aku berharap Laptop ASUS Vivobook 15 A516 bisa mendukung karier menulisku. Oiyya, ingin tahu kenapa Laptop ASUS Vivobook 15 A516 ini bisa jadi pilihan?
Yuk, kita simak apa yang
dikatakan Mbak Dewi Rieka di webnya:
“Komputer masa kini yang memiliki
tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD)
dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan
desain yang cantik. Pihak ASUS telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya,
orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.”
“Nikmati semua manfaat dengan PC
yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi
Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang
dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya. Penggunaan aplikasi Office seumur
hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda
kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga
akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi
perangkat, program dan data Anda.”
“Laptop dengan prosesor Intel®
Core™ 10th Gen series ke atas didesain untuk performa dan mobilitas. Dengan
efisiensi yang tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan
peningkatan performa dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi
generasi terbaru juga memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding
generasi sebelumnya.”
Mari kita lihat secara spesifik
kenapa laptop ASUS Vivobook 15 A516 menjadi pilihan terbaik untukku.
Puas dengan layar Lebar dan luas
Kalau aku ingin mendapatkan
penghasilan dari menulis di paltform online, aku harus menulis novel setidaknya
satu bab per hari. Jika dilakukan setiap hari tanpa ada lapisan layar laptop
yang bisa melindungi mata, pastinya mataku akan cepat lelah, pusing dan
membahayakan mata. Maka kita perlu mencari laptop yang memiliki anti glare.
Anti glare ini bertujuan untuk mengurangi gangguan yang tidak diinginkan dari
pantulan dan silau yang mengganggu. Cocok banget bagi mata minus dan suka panas
kalau kelamaan di depan laptop. Lanjut menonton film pun nggak masalah.
Nggak Cuma anti glare, layar
laptop ASUS Vivobook 15 A516 membuat kita merasa lega saat harus menulis di
laptop. Kenapa begitu? Karena laptop ini memiliki layar 15.6 inchi Full HD.
Resolusi hingga 1920 x 1080. Bahkan layarnya menggunakan teknologi Nano Edge
sehingga membuat bezel layar sangat tipis hingga bisa membuat screeen to body
ratio 85%. Inilah yang membuat layar tampak lega dan tampilan yang immersif.
Pantas saja laptop ini disebut sebagai laptop 15 inchi terkecil di dunia.
Teknologinya saja mendukung banget!
Untuk menulis di platform online
pun, aku harus membuat cover yang menarik dari segi warna dan karakter. Cover
sederhana asal warnanya bisa memikat pembaca tentu akan mempengaruhi jumlah
pembaca yang datang. Teknologi In Plane Switching atau IPS bisa memberikan
kualitas gambar yang baik dan akurasi warna yang tajam. Cocok banget buat kita
yang biasa mengolah gambar dan video dengan laptop.
Tahu nggak kenapa gambar yang
kita lihat di laptop bisa terlihat lebih nyata? Kalau menonton film benar-benar
terasa nyata seperti di depan mata. Itu karena ada teknologi NTSC sebesar 45%
yang menjadi perwakilan warna yang bisa dilihat oleh mata manusia. Gambar
menjadi lebih akurat dan tajam.
Eh, jangan khawatir. Meski
layarnya 15 inchi dan terasa lebar tapi laptop ini sangat ramping dengan bobot
1.8 kg. Nggak perlu capek-capek bawa laptop kalau aku pergi ke mana-mana dengan
membawa laptop. Benar-benar mengikuti gaya hidup yang serba cepat!
Yang elegan dari tampilan laptop
ini adalah warna dan stylenya yang begitu stylish. Merasa elegan saat memegang
laptop ini dengan tampilan Transparent Silver dan Slate Grey.
Performa Tangguh
Semakin banyak target menulis
yang ingin dicapai, semakin tangguh performa yang dibutuhkan. Nggak perlu takut
eror saat akan mengunggah banyak bab ke platform menulis online, harus
mengedit cover melalui software, atau membuat video untuk promosi hasil tulisan
ke media sosial. Bahkan saat harus kerjasama menulis dengan kementerian dan
harus menginstall software InDesign saya perlu kinerja cepat dari sebuah
laptop. Kesal rasanya saat harus mengunggah banyak bab terus tiba-tiba eror.
Atau saat mengetik banyak bab terus tiba-tiba heng. Terpaksa restart dan
beberapa ketikan yang sudah ditulis hilang. Apalagi saat harus kerja cepat
karena tulisan harus segera disetor oleh Kementerian dan laptop heng gara-gara
InDesign.
Belum lagi, di masa pandemi begini,
kegiatan meeting atau webinar lewat zoom atau Google Meet begitu sering.
Menuntut performa laptop yang memiliki kinerja yang bagus.
Jangan khawatir dengan performa
laptop ini. Alasannya karena laptop ASUS Vivobook 15 A516 memiliki otak yang
luar biasa tangguh yaitu prosesor Intel® Core™ 10th Gen series ke atas dengan
DDR4 RAM 8Gb. Dengan jumlah core dan thread yang banyak, sangat menunjang bagi
penulis atau content creator yang membutuhkan software untuk menghasilkan karya
karena kinerjanya cepat, performanya luar biasa. Respons untuk menyelesaikan
tugas yang banyak dengan cepat. Nggak perlu khawatir eror atau heng lagi.
Selain itu, laptop ini juga
didukung oleh grafis diskrit NVIDIA GeForce MX330 yang berfungsi mengolah dan
memberikan tampilan output ke layar dalam format standar. Dengan adanya grafis
diskrit ini laptop dapat bekerja dengan maksimal. Ditambah lagi dukungan Intel
UHD Graphics 600 yang mampu melakukan penghematan energi secara optimal. Hemat
daya, hemat listrik! Mantab banget deh.
Ruang penyimpanan ganda
Karena aku ingin memenuhi
targetku dalam menulis novel atau cerpen, tentu aku membutuhkan ruang
penyimpanan yang besar dan cepat, dong. Pengen banget punya laptop seperti ASUS
VivoBook 15 A516 yang memiliki keunggulan kinerja data yang supercepat dan
kapasistas penyimpanan yang besar.
Ditambah lagi fitur ruang penyimpanan
ganda. Jadi kita bisa instal aplikasi di SSD PCle hingga 256GB untuk respons
dan waktu load yang lebih cepat, dan HDD hingga 1 TB untuk menyimpan file besar
seperti film, koleksi musik, dan album foto. Cocok banget untuk mencari
inspirasi atau pengamat untuk menulis dari koleksi film, music dan juga foto.
Menjaga Kerahasiaan Karya dengan Fingerprint Sensor
Sebelum cerita itu launching di ranah public, kerahasiaan cerita menjadi nomor satu. Aku sendiri tipe orang yang sedikit introvert. Malu untuk menunjukkan karya ketika karya itu belum dirilis ke masyarakat luas. Itu akan mengganggu rancangan tulisan yang sudah aku buat. Jadi aku perlu editing dan revisi sampai karya itu layak terbit. Nah, dengan fingerprint sensor, maka data-data yang ada di dalam laptop akan terjaga kerahasiannya. Tidak ada orang yang bisa mengakses laptop selain pemilik laptop sendiri. Sebal kan kalau ternyata ada yang mau mengambil karya kita secara sembunyi-sembunyi. Bagi aku yang suka lupa password, teknologi sensor sidik jari bawaan Touchpad dan Windows Hello ini sangat memudahkan sekali untuk masuk ke desktop tapi dengan pengamanan yang luar biasa.
Anti-typo parah berkat Backlit
Well, biasanya aku menulis di
kamar saat malam hari. Tepatnya setelah anak-anak tertidur. Nah, biasanya lampu
kamar dimatikan biar anak-anak tertidur lelap. Namun, kesalnya kalau lagi pakai
laptop yang lama dan sering masuk recovery itu, aku sering salah ketik atau
typo karena keyboardnya tidak backlit. Tidak ada cahaya yang muncul dari
sela-sela tuts. Sedangkan laptop ASUS VivoBook 15 A516 ini keyboardnya backlit
dan kita bisa bekerja di tempat yang minim cahaya. Ditambah lagi desainnya yang
ergonomis, konstruksi satu bagian yang kokoh dan key travelnya 1,4 mm. Berkat
desainnya itu, kita akan mengetik dengan nyaman. Kalau sudah begitu, bisa betah
berlama-lama di depan laptop dan bisa segera menyelesaikan target menulis.
Konektivitas cepat, ide mengalir
Seringkali ketika aku sedang
buntu, aku ingin mencari ide lewat internet, baik itu artikel, film atau pun music.
Sayangnya, kadang jaringan WiFi sulit menangkap sinyal internet. Dan itu sangat
menghalangiku untuk menyelesaikan target tulisan. Coba saja kalau sedang
mencari ide pakai konektivitas cepat yang dilengkapi Wi-Fi 5(802.11ac) seperti
di laptop ASUS VivoBook 15 A516, bisa-bisa was-wus ide langsung mengalir karena
nggak perlu pakai loading lama. WI-Fi 5 ini lebih cepat tiga kali daripada
generasi sebelumnya. Tuh, bikin ide langsung melayang-layang maunya ditangkap!
Saat aku ingin segera
menyelesaikan pekerjaanku karena pekerjaan rumah juga menanti, kecepatan
transfer data yang cepat juga aku butuhkan. Bisa dari flashdisk atau harddisk
eksternal ke laptop atau sebaliknya. Keunggulan konektivitas USB-C port 3.2
dari laptop ASUS tipe ini adalah kecepatan transfer datanya bisa sampai 10 kali
lebih cepat dari koneksi USB 2.0. Bluetooth 4.1 juga memudahkan
pemindahan berkas dari perangkat lain.
Beberapa kali juga aku mengikuti
webinar kepenulisan atau mengisi materi kepenulisan. Konektivitas combo audio
jack 3.5mm memudahkan kita yang sering memakai headset agar suara terdengar
jelas.
Suara Tajam dan Jernih berkat Sonic Master
Beberapa kali webinar atau
mengisi acara kepenulisan, penting banget nih suaraku terdengar jernih di
telinga audiens termasuk juga suara pemateri yang jelas terdengar di telingaku.
Laptop ASUS VivoBook ini menggunakan audio Sonic Master yang dapat menghasilkan
suara yang lebih tajam, lebih kencang, dan jelas (Crystal Clear Sound). Jangkauan
suara yang dihasilkan pun lebih luas sehingga kita tidak perlu khawatir saat harus
melakukan sesuatu yang mendesak kala webinar. Suara tetap terdengar jelas.
Dukungan Kamera Untuk Webinar
Merasa tidak percaya diri dengan
kamera yang membuat wajah terlihat tidak jelas. Laptop ASUS ini memiliki kamera
VGA yang bisa membuat wajah kita tidak terlihat blur di depan kamera.
Operating System dan Microsoft Office yang asli!
Sebagai orang yang akan
berkecimpung di dunia kepenulisan, Operating System ini penting sekali. Aku sudah
beberapa kali memakai operating system atau Windows yang tidak genuine.
Alhasil, ketika terhubung ke internet, tiba-tiba operating system eror. Sedangkan
kalau kita memiliki laptop ASUS VivoBook 15 A516 ini sudah dilengkapi dengan Windows
10 Home.
Pernah pula Microsoft Office yang
dipakai tiba-tiba tidak bisa dipakai lagi. Munculnya eror. Tentu, itu membuatku
kesal. Apalagi di saat lagi dibutuhkan untuk menulis. Kalau kita membeli laptop
ASUS VivoBook ini sudah termasuk Office Home & Student 2019. Lengkap deh
dari Word, Excel dan PowerPoint. Kerennya lagi kalau aplikasi Office ini SEUMUR
HIDUP dan ASLI! Nggak perlu khawatir kalau tidak terupdate karena secara
otomatis software yang terpasang ini mendapat pembaruan keamanan yang rutin
untuk melindungi perangkat, program dan data kita. Nggak ada lagi deh kejadian
tiba-tiba Office mogok saat online karena tidak genuine. Kita tinggal mikir mengembangkan
diri tanpa pusing memikirkan Office yang tidak genuine.
Konstruksi Tangguh Bagi Penulis “Nomaden”
Yang aku maksudkan Nomaden di
sini adalah penulis yang sering berpindah tempat dari satu kota ke kota lainnya
atau satu lokasi ke lokasi lainnya. Jika laptop tidak menggunakan perlindungan yang
baik akan menyebabkan terjadinya guncangan dan dapat merusak mesin yang ada di
dalamnya. Kekhawatiran itu hilang dengan laptop ASUS ini karena ASUS VivoBook
15 A516 memiliki fitur peredam guncangan E-A-R® HDD untuk melindungi data dari
setiap benturan.
Hal lain yang tidak kalah penting u tuk diperhatikan adalah ketika membuka dan menutup layar, akan rentan mengalami kerusakan pada layar.
Misal, layar tiba-tiba ngeblank padahal mesin masih menyala. Kerja pun
terhambat. Aku pernah mengalami hal itu. Perlindungan sasis pada tipe laptop
ini mampu meningkatkan pengetikan dan memungkinkan kita untuk membuka dan
menutup penutup dalam satu gerakan halus. Well, perlindungan yang begini ya
yang dibutuhkan kita agar laptop tetap bertahan digunakan meski sudah sering
dipakai dan juga berpindah-pindah. Mupeng banget ya Allah!
Kontrol Jarak Jauh
Pernah mengalami masalah pada
laptop? Yang akhirnya kita tidak bisa berbuat apa-apa dan harus diserahkan
ahlinya. Di laptop ini memiliki fitur MyAsus yang bisa mengontrol laptop kita
dari jarak jauh. Tak cuma itu, kita bisa memantau status laptopnya,
troubleshooting, memindai sistem, menemukan masalah, memperbaiki otomatis,
memperlihatkan status garansi perangkat, dan fasilitas untuk menghubungi
layanan konsumen ASUS. Caranya gampang banget. Tinggal hubungkan ponsel kita
dengan laptop ASUS tipe ini maka pusat control pun bisa dilakukan di ponsel.
Kita bisa mengakses file di
laptop dari jarak jauh, melakukan screen mirroring dengan menyambungkan dari ponsel
ke laptop atau dari laptop ke layer lainnya. Keren banget fitur ini!
~ MENEBAR HARAPAN ~
Mengulas kelebihan laptop ASUS Vivobook 15 A516 yang modern dan canggih ini, sungguh membuatku ngiler dan ingin bisa memilikinya. Tulisan ini akan menjadi pengingat untukku ketika aku bisa memiliki laptop ASUS Vivobook 15 A516. Jika aku berhasil memiliki laptop ini, aku ingin mewujudkan impianku sebagai wujud baktiku pada kedua orang tuaku. Impianku itu adalah:
• Lebih aktif menulis di platform menulis online yang berpotensi menghasilkan uang.
• Menghasilkan karya solo yang terbit mayor.
• Memiliki banyak cerpen dan opini yang diterbitkan di media massa.
• Memenangkan beberapa lomba menulis.
• Menulis blog yang lebih intens.
• Dan yang paling utama, membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bisa menaikkan haji mereka. Sebenarnya ini impian terpendamku. Semoga dengan mengembangkan passion menulisku, ilmuku tetap terpakai dan tidak sisa-sia.
Meskipun aku tidak bekerja, aku berharap bisa membantu kedua orang tuaku termasuk menaikkan haji mereka. Semoga Allah ridho dan memudahkan jalanku. Aamiinn.
Aku harap juga impianku itu sebagai salah satu wujud bakti kepada orang tuaku meskipun aku belum berhasil membuat mereka bangga menjadi pegawai kantor seperti yang diharapkan. Semoga kelak bapak ibu akan tersenyum kepadaku dengan bangga.
SPESIFIKASI
Color
Operating System
Windows 10 Home - ASUS
recommends Windows 10 Pro for business
Processor
Graphics
Display
Memory
Storage
I/O Ports
Expansion Slots (includes used)
Keyboard & Touchpad
Backlit Chiclet
Keyboard with Num-key
Camera
VGA camera
Audio
Network and Communication
Wi-Fi
5(802.11ac)+Bluetooth 4.1 (Dual band) 1*1
Battery
37WHrs, 2S1P, 2-cell
Li-ion
Power Supply
Weight
1.80 kg (3.97 lbs)
Dimensions (W x D x H)
36.02 x 23.49 x 1.99 ~
1.99 cm (14.18" x 9.25" x 0.78" ~ 0.78")
Built-in Apps
MyASUS Features
Microsoft Office
Office Home and
Student 2019 included
Regulatory Compliance
Energy star
Security
Included in the Box
Backpack
“Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS - 15 Inch Modern PC. Bigger Dream, Wider Screen Writing Competition bersama dewirieka.com”.
Referensi:
https://www.asus.com/id/Laptops/For-Home/Everyday-use/A516