Kalian yang jadi juru masak keluarga kerasa nggak kalau selama pandemi gas tabung hijau cepat habis? Terus listrik juga membengkak.

Sama! Saya juga.

Kok bisa cepet banget ya habisnya. Kok listrik jadi boros banget ya.

Sebenarnya wajar sih ya karena kan anggota keluarga pada di rumah semua. Kegiatan memasak jadi lebih sering.

Suami yang biasa makan di luar saat kerja jadi harus makan di rumah. Porsi memasak jadi lebih besar. 

Laptop dan handphone lebih sering disambingkan ke listrik.

Saat memasak, biasanya saya memasak saat pagi dan malam saat suami di rumah. Kalau siang, saya jarang masak karena hanya saya dan anak-anak di rumah jadi makan seadanya.

Nggak hanya memasak makanan utama saja tetapi saya juga memasak untuk cemilan seperti pisang goreng, bakpao kukus, french fries, dan lainnya.

Makanya konsumsi tabung gas jadi meningkat. Tapi sebenarnya di balik itu kita sudah menghabiskan banyak sekali sumber daya yang tak bisa diperbarui.

Sebagai juru masak keluarga, saya harus sering beraktivitas di dapur dan pasar. Dan itu sering membuat saya mengeluh dalam hati atau pun diucapkan seperti ini:

“Duh, masak gini aja sampai gobyos. Keringatan!”

“Waduh! Listrik matiii. Kueku gimanaa?!”

“Ya Allah. Listrik bulan ini kok membengkak?!”

“Panas banget sih hari ini. Beli sayur ke pasar saja bisa sampai wajah gosong.”

Atau...

“Mahal banget sih harga cabe.”

Saya sadar ujung-ujungnya yang saya salahkan adalah alam.

Lah tapi saya pikir-pikir, ngapain juga menyalahkan alam?

Musim panas yang panas banget. Musim hujan yang bikin gagal panen. Musim hujan yang nggak menentu sering bikin listrik mati. Atau nggak kenal musim listrik juga mati.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir lagi ya sebenarnya segala yang saya rasakan adalah bermula dari satu titik. Yaitu perilaku manusia yang mementingkan keinginan tanpa memikirkan alam.

Semua fenomena alam yang terjadi. Banjir yang terjadi, salah satunya, disebabkan oleh konversi lahan hijau menjadi lahan terbangun. Banyaknya lahan terbangun ini membuat panas tidak bisa diserap tanah dan kembali ke atmosfer. Tentunya itu menyebabkan pemanasan global yang pada akhirnya juga menyebabkan es di kutub mencair dan menaikkan muka air laut serta banjir di beberapa kota. 

Banjir itulah yang membuat petani mengalami gagal panen. Stok pangan berkurang dan membuat harga melambung tinggi.

Dan yang terakhir itu seringkali membuat juru masak pusing. Kita harus beli bahan pangan dengan harga yang mahal? 

Dan salah satu pemicunya adalah pemanasan global.

Ngomong-ngomong tentang pemanasan global, ternyata peningkatan suhu bumi kita memang sudah mendekati ambang batas 1.5°C yaitu sekitar 1.1 °C. Kelihatannya cuma sedikit ya naiknya. Tapi kenaikan suhu itu berdampak pada kehidupan kita. 

Jika kita tidak melakukan perubahan, suhu bisa meningkat hingga 2 °C pada tahun 2060 dan 2,7°C di akhir abad ini. 

Jika kita tidak melakukan mitigasi perubahan iklim sejak dari sekarang maka pertumbuhan pemanasan global hingga mendekati 4°C di tahun 2100 (high growth). Tapi jika kita melakukan mitigasi perubahan iklim SEJAK DARI SEKARANG, maka emisi CO2 akan konstan atau setidaknya peningkatan emisinya rendah (low growth).

IPCC Scenario 


Apa dampaknya jika suhu global naik 1,5°C? Yang terjadi sudah kita rasakan seperti gelombang panas, suhu dingin ekstrem, curah hujan ekstrem, kekeringan, ketersediaan air berkurang, dsb.

Bayangkan bagaimana jika beberapa tahun lagi mengalami kekurangan air? Padahal air digunakan untuk memasak, mandi, mencuci, dsb.

Jika sudah langka, kita harus beli air dengan harga yang sangat mahal. Semakin meningkat suhu global bumi maka semakin rentan juga kelangkaan air terjadi.

Juru masak makin pusiiinng.

Jika mau menyalahkan manusia? Kira-kira siapa yang patut disalahkan? Manusia yang mampu menguasai hulu dan hilir perekonomian dunia? Atau manusia yang tak punya kuasa apa pun terhadap penguasaan sumber daya alam?

Bukan A juga bukan B. Semua punya potensi sebagai penyumbang perubahan iklim. Sumber daya yang kita konsumsi bisa saja menjadi penyumbang gas rumah kaca.

Makanya jangan menganggap kalau juru masak di rumah saja itu tidak menjadi pendonor jejak karbon ke udara. Siapa bilang? Juru masak bisa menjadi pendonor jejak karbon ke udara.



Penggunaan energi merupakan sumber terbesar dalam emisi gas rumah kaca.

Sebagai juru masak, saya menyadari saya masih kurang bijak dalam penggunaan energi listrik dan gas tabung hijau. 

Padahal energi listrik berasal dari batu bara yang ditambang jauh di dalam bumi. 

Gara-gara penambangan batu bara yang terus menerus, sebagai sumber pembangkit listrik, negara kita terancam gagal mencapai target dalam Persetujuan Paris atau Paris Agreement. 

“Perjanjian Paris adalah perjanjian dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) mengenai mitigasi emisi gas rumah kaca, adaptasi, dan keuangan, yang dilaksanakan di Paris, Prancis pada tahun 2015.”
Tahu kan kalau penggunaan batu bara dalam pembangkit listrik bisa melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer?

Bahan bakar fosil seperti batu bara terus dieksploitasi demi kebutuhan manusia dan pengolahannya juga melepaskan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. 

Makanya rasanya tak elok jika harus menuduh siapa yang patut disalahkan karena saling menyalahkan tidak jua mampu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dan penggunaan energi di dalam rumah sering disepelekan. Sebagai juru masak keluarga, apa yang bisa saya lakukan? 

Seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari di rumah dan tak ke mana-mana juga bisa menjadi penyumbang gas rumah kaca, menjadi orang yang berkontribusi dalam perubahan iklim. 

Misalnya listrik.

Menurut situs McGinley, untuk menyalakan satu bohlam 100 watt selama setahun akan membutuhkan 325 kg batu bara

Banyak banget kan! 

Pada pembangkit listrik tenaga batu bara, hanya 40% energi panas batu bara yang diubah menjadi listrik. Sisanya menjadi emisi yang menambah gas efek rumah kaca dan membuat bumi semakin panas. 

Saya di rumah, sumber listrik yang cukup besar watt-nya adalah oven listrik. Saya cukup sering menggunakan oven listrik untuk memasak kue, ayam atau sekedar memanaskan makanan. Oven listrik ini dayanya besar.

Begitu juga saat menggunakan gas elpiji. Kadang masih saja saya berperilaku boros menggunakannya.

Padahal gas elpiji tersebut berasal dari gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana dan butana. Semakin boros menggunakan gas elpiji maka semakin banyak gas bumi yang dieksploitasi.

Maka di bulan Oktober ini, untuk memperingati Sumpah Pemuda, saya sebagai #MudaMudiBumi berikrar menjadi juru masak yang berperilaku cerdas dan hemat saat menggunakan oven listrik maupun kompor.




Inilah #TimeforActionIndonesia saya menjadi juru masak yang berperilaku hemat dan cerdas saat memasak :

1. Menggunakan wajan atau panci yang lebar sehingga bisa menyebarkan panas secara efektif. Dengan begitu makanan cepat matang dan penggunaan gas tabung hijau tidak boros.

2. Menggunakan tutup panci saat memasak. Udara panas terperangkap di dalam panci sehingga masakan lebih cepat panas dan matang. Dengan begitu gas elpiji bisa lebih hemat.

3. Menggunakan api kecil. Api yang terlalu besar hingga melewati wajan panci hanya membuat boros gas elpiji. Suami saya pun sering mengingatkan untuk tidak menyalakan api terlalu besar karena boros. Suami mengatakan kalau api yang panas iu api biru. Jadi saat api dibesarkan yang muncul malah api merah yang malah membuat gas cepat habis.

4. Memasak sayur dalam waktu yang singkat. Memasak sayur yang terlalu lama membuat penggunaan gas elpiji lebih boros. Ditambah lagi kandungan gizinya akan ikut hilang. 

Biasanya saya memasukkan sayur, seperti bayam, kangkung, daun ketela, saat air sudah mendidih dan menunggunya sekitar maksimal 4 menit kemudian kompor dimatikan. 

Eits. Tidak langsung mengangkat sayur yang direbus. Setelah kompor dimatikan, saya membiarkan sayuran di dalam panci untuk proses pematangan lebih lanjut.

5. Masak secukupnya disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga agar tidak banyak makanan yang terbuang baik oven listrik atau kompor gas.

6. Menyiram tanaman dengan air sisa cuci sayur dan beras. Ketika saya mencoba mengumpulkan air bekas cuci sayur dan beras ternyata bisa terkumpul satu panci besar. 

Sayang sekali kalau langsung dibuang, jadi saya menyirami tanaman dengan sisa air tersebut. 

7. Belanja sayur tanpa meninggalkan jejak karbon seperti bersepeda. Selain hemat, naik sepeda berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.

8. Menggunakan oven listrik hanya sesekali. Tujuannya agar lebih hemat listrik. Kalau pun harus memakai oven listrik maka harus menggunakan suhu yang sesuai dengan yang dimasak, meletakkan makanan di urutan rak yang benar dan tidak membuka pintu oven saat memasak.



Dengan perilaku sederhana dalam dunia memasak di keluarga saya setidaknya saya akan membantu mengurangi penggunaan energi listrik dan gas bumi yang bersumber dari alam. 

Tidak mudah memang berikrar untuk menjadi bagian dalam mitigasi perubahan iklim. Tapi kalau kita tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh maka high growth yang akan terjadi. 

Jadi kenapa kita tidak berbuat baik pada bumi kita?

Apa yang saya lakukan itu memang #UntukmuBumiku agar bumi tetap baik seperti yang selalu bumi berikan untuk kita.

Bagaimana dengan kalian?




Referensi:

https://migas.esdm.go.id/post/read/Mengenal-Jenis-jenis-Gas-Bumi

https://www.mcginley.co.uk/news/how-much-of-each-energy-source-does-it-take-to-power-your-home/bp254/

https://www.edie.net/amp-news/11/Boris-Johnson-pledges-action-on--coal--cars--cash-and-trees--at-COP26/

https://www.ipcc.ch/2021/08/09/ar6-wg1-20210809-pr/

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/24/170200623/5-dampak-perubahan-iklim-jika-suhu-bumi-naik-2-derajat-celsius

https://politicstoday.org/un-climate-change-report-global-warming-red-red-code-for-humanity/

https://www.bbc.com/news/science-environment-58130705.amp

https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/05/150528_dunia_india_panas.amp

https://earthobservatory.nasa.gov/features/GlobalWarming/page5.php

Read More


Menyesap teh pagi hari ditemani biskuit adalah me time yang menenangkan sebelum anak-anak terbangun dan keriweuhan terjadi. Tangan kiri sibuk mencari berita yang menarik dari layar smartphone.

Harapannya, bahan bacaan menjadi pelengkap agar otak memiliki nutrisi yang berkualitas. Nyatanya, berita pagi itu sering membuat geleng-geleng kepala. 

Sekarang banyak sekali berita yang hanya mengandalkan sensasi dibanding kualitas isi. Lebih suka nuansa viral dibanding berita yang bersifat intelektual.

Bukan bermaksud menyombongkan diri. Kadang kesal dengan berita yang memiliki judul yang bombastis ketika dibuka ternyata isi artikelnya membuat skeptis.  

Di balik artikel bombastis itu, banyak masyarakat yang terpuruk perekonomiannya dan harus berjuang untuk hidupnya.

Pandemi Mengubah Segalanya 

Tak jauh-jauh, om saya sedang mengalaminya. Tahun-tahun sebelum pandemi adalah masa kejayaannya. Bisa membangun rumah yang bagus, mobil, motor, dan bisa mendaftar haji plus, hanya dengan berjualan jilbab di pasar dan di depan pabrik. 

Setiap hari, subuh hingga siang beliau berangkat ke pabrik untuk menggelar lapaknya. Sore sampai malam beliau berjualan di pasar dekat rumahnya. Kerja kerasnya itu membuahkan hasil.

Ketika pandemi berlangsung, semua orang diminta belajar dan bekerja dari rumah. Pabrik tempat berjualan sepi. Pasar Sepi. Hasil penjualan om berubah drastis. Pendapatannya menurun. Seolah-olah sudah tidak ada tempat yang representatif untuk berjualan.

Saran telah diberikan oleh keluarga besar seperti berjualan secara online. Namun, beliau justru tidak yakin dengan pemasaran dan persaingannya. 

Beliau bukanlah orang yang mengerti soal penggunaan aplikasi market place dan media sosial. Beliau hanya bisa membuka aplikasi chat dan membaca berita online. 

Akhirnya, beliau masih tetap berjualan di pasar dan di depan pabrik menunggu pembeli.

Mungkin karena om saya tidak tahu apa yang harus dilakukan pertama kali saat ingin mengembangkan usaha offline menjadi online. 

Beliau terlalu takut karena kurangnya informasi terkait memulai penjualan online. Beliau juga takut jika tingkat keamanan penjualan online yang rendah karena harus transfer lewat bank. Belum lagi kekhawatiran akan penipuan online. Tidak tahu harus melakukan apa untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut.




Saya yakin tidak hanya om saya saja yang mengalami kekhawatiran seperti itu. Banyak masyarakat Indonesia yang terkena dampak pandemi tapi tidak berani memulai bisnis online karena kurangnya informasi.

Selain om saya, tak sedikit usaha yang meredup bahkan mati tak terlihat geraknya sama sekali. Masih ada yang mencoba bertahan meski tak bisa bernafas lega. Ada pula yang semakin berkembang di tengah keterpurukan ekonomi.


Fortune Hadir Membangkitkan Optimisme

Seperti Henry Robinson Luce, di tahun-tahun Great Depression atau keterpurukan perekonomian di Amerika tahun 1929, Luce malah meluncurkan majalah bisnisnya yang bernama Fortune. Ia berharap keberuntungan hadir di tengah-tengah kesemrawutan ekonomi.


CEO IDN Times Majalah Fortune Indonesia
CEO IDN Media bersama Majalah Fortune Indonesia (Sumber: IDN Media)


Di tengah pandemi sekarang ini, pada masa banyak bisnis yang kolaps atau berjalan lambat, William Utomo dan Winston Utomo selaku CEO IDN Media mencoba memberikan asa dan membangkitkan optimisme dengan menghadirkan media informasi bisnis dan ekonomi, Fortune Indonesia yang diintegrasikan ke dalam ekosistem IDN Media.

“Tak semata-mata hadir sebagai sumber informasi bisnis yang terpercaya atau penyedia perspektif yang mendalam, kami berharap Fortune dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia: memandang jauh ke berbagai peluang, melihat kesempatan di tengah problema, dan mengubah pejuang menjadi pemenang.

Tak hanya majalah Fortune Indonesia saja, website Fortune Indonesia juga dihadirkan agar masyarakat Indonesia bisa mengakses informasi bisnis dan ekonomi bahkan bisa memberikan inspirasi serta suntikan semangat bagi para pelaku bisnis yang jatuh perekonomiannya akibat pandemi.

Alasan Pebisnis Online Harus Membaca Artikel dari Situs Media Fortune Indonesia

Segera saya meluncur ke situs Fortune Indonesia untuk membaca-baca artikel dari media bisnis dan ekonomi yang terkemuka. Saya menyimpulkan beberapa alasan kenapa Pebisnis Online Harus Membaca Berita dari Situs Media Fortune Indonesia yaitu:



Memudahkan mencari artikel yang dituju

Begitu saya membuka situs Fortune Indonesia, desain situs yang minimalis membuat mata saya langsung tertuju pada banyak pilihan artikel yang siap dibaca. Tidak perlu bingung dengan tampilannya karena pengunjung langsung fokus pada tujuan di dalam situs. Pengunjung situs bisa langsung memilih judul artikel yang banyak ditampilkan dalam halaman beranda. Pengunjung bisa melihat artikel-artikel terbaru dari beberapa kategori.

Di bagian bawahnya terdapat beberapa artikel berdasarkan kategori yang ada. Di situs Fortune Indonesia ini terdapat tujuh kategori berbeda, seperti Market, Business, Finance, News, Tech, Sharia dan Luxury.




Kategori Market ini untuk berita pergerakan dan prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kategori Business untuk berita perkembangan bisnis, perusahaan, inovasi dan profil tokoh. Kategori Finance untuk berita ekonomi, kebijakan BI, pajak, perbankan dan Asuransi. Kategori News untuk berita politik, kesehatan, industri, energi dan internasional. Kategori Tech untuk gadget, software, AI, aplikasi dan teknologi terbaru. Kategori Sharia untuk berita ekonomi, investasi, asuransi, investasi dan perbankan syariah. Kategori Luxury untuk barang mewah, gadget, travel, hotel dan kuliner.

Tampilan yang sederhana ini bisa memudahkan om saya untuk membaca artikel tanpa kesulitan memilih judul artikel.

Loading time-nya cepat

Ada satu artikel menarik di kategori Tech yang menjawab kekhawatiran om saya mengenai memulai berjualan online. Saya pun mengklik artikel yang membahas tips penting berjualan online. Dalam waktu dua detik, artikel telah terbuka. Tidak perlu waktu lama (loading time) untuk membuka artikel di situs Fortune Indonesia. Sekitar 2 detik artikel sudah bisa dibuka (jika jaringan internet stabil ya).

Jadi kita tidak perlu menunggu lama karena menunggu membuat pengunjung buru-buru keluar dari situs tersebut.

Konten yang aktual, faktual dan terpercaya

Dalam artikel yang saya buka, artikel tersebut membahas tentang tips membuka usaha online. Seperti melakukan riset, memilih produk yang mau dijual, memilih pemasok yang tepat, menentukan nama toko yang unik, dan memanfaatkan media sosial serta e-commerce.

Konten yang disediakan sebenarnya bisa menjawab kekhawatiran om saya. Pastinya konten yang disediakan mengikuti perkembangan bisnis terbaru.

Dalam artikel lain juga dibahas, langkah apa yang harus dilakukan sebagai pebisnis online pemula. Seperti halnya konten lain yang mampu menciptakan inovasi bagi pelaku usaha online seperti berjualan dengan Live Streaming yang ternyata bisa membuat penjualan meningkat.

Bagi orang awam seperti om memang tidak mengetahui apa itu Live Streaming. Namun jika membaca artikel tersebut setidaknya jadi mengerti apa itu Live Streaming dan mengerti apa yang harus dilakukan untuk mempromosikan produknya. Dengan interaksi langsung antara brand dan konsumen jadi kunci maka penjualan bisa meningkat.

Judul Artikel di Situs Fortune Indonesia Yang Menarik


Teknologi di jaman ini memang semakin canggih tapi yang harus diketahui bahwa penjahat siber juga bergerak cepat. Keamanan harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Dengan membaca salah satu artikelnya, pebisnis online juga bisa tahu media sosial mana yang menunjukkan perilaku berbelanja yang paling dominan.

Jangan khawatir dengan informasi yang diberikan media Fortune Indonesia karena sumber yang diperoleh untuk menulis tulisan adalah sumber yang bisa dipertanggungjawabkan

Didukung dengan data statistik

Memang tidak semua konten artikel di situs Fortune Indonesia disajikan dengan data statistik tapi ada juga konten artikel disajikan dengan prosentase untuk mendukung artikel yang dibahas. Data statistik yang disajikan bisa membantu memberikan keputusan bagi pebisnis online. Pengunjung yang juga pebisnis online ataupun calon pebisnis online bisa mengantisipasi bahaya saat berjualan online. Salah satu kutipan dalam artikel yang menyajikan data statistik:

Kategori paling banyak dibeli saat belanja online
Peringkat teratas adalah fesyen dan aksesori, dengan persentase 71 persen. Lalu diikuti oleh kecantikan dan perawatan tubuh (64 persen) dan elektronik (54 persen).
Di posisi keempat ada makanan dan bahan makanan (54 persen), kemudian kebersihan dan kesehatan (53 persen), peralatan rumah tangga (47 persen), perjalanan dan rekreasi (32 persen), serta peralatan anak dan bayi (24 persen).

Memberikan Inspirasi

Fortune Indonesia diharapkan mampu memberikan inspirasi terhadap pebisnis yang dilakukan dengan cara menyebarkan artikel terkait tokoh yang sukses di dunia bisnis.

In-depth reporting dengan sudut pandang yang berbeda

Tulisan-tulisan yang ada memberikan sudut pandang yang berbeda dan analisis yang mendalam (in-depth reporting) dengan teknik storytelling. Berita dan isu terkini di Fortune Indonesia diulas secara mendalam untuk mengetahui sesuatu yang baru di balik peristiwa.

Hal tersebut membuat artikel Fortune Indonesia selalu fresh, menarik untuk dibaca dan bisa memperkaya wawasan dan pengetahuan pembaca.

Bahasa yang mudah dipahami

Salah satu penyebab masyarakat tidak mau membaca berita bisnis dan ekonomi adalah bahasa yang sulit dipahami. Saya pun yang bukan lulusan ekonomi dan bisnis akan membaca berulang kali artikel yang menggunakan bahasa yang berat. 

Artikel di situs Fortune Indonesia memiliki bahasa yang mudah dipahami oleh kalangan yang menjadi sasaran Fortune Indonesia seperti para pemimpin di industri bisnis, termasuk pengambil keputusan, pengusaha, eksekutif, dan calon pebisnis profesional, generasi milenial dan generasi Z. Jika ada istilah asing dalam artikel biasanya penulis akan menjelaskan secara singkat maksud istilah tersebut.

Iklan tidak mengganggu

Iklan dalam situs Fortune Indonesia ditempatkan di sebelah kiri, kanan dan bawah halaman. Menurut saya, tata letak iklan itu tidak mengganggu pembaca saat akan memilih artikel baik tampilan desktop maupun ponsel.


Pebisnis Online
Penempatan Iklan dalam Situs



Pilihan Bacaan Tepat Untuk Pebisnis

Dari alasan itulah maka media Fortune Indonesia direkomendasikan bagi pebisnis untuk menjadi inspirator dalam pengembangan usaha karena memiliki informasi yang lengkap dan analisis yang mendalam.

Seperti yang diungkapkan oleh Hendra Soeprajitno, Editor-in-Chief Fortune Indonesia.

“Dunia bisnis pastinya penuh tantangan, namun, di balik semua itu, pasti ada peluang yang bisa kita telaah, persiapkan, dan jalankan. Kita tidak bisa hanya mengikuti arus, melainkan harus menjadi game changer. Hal yang sama juga berlaku bagi FORTUNE Indonesia.”

Memang benar jika bisnis itu penuh tantangan tapi kita bisa melihat peluang dari masalah yang ada. 

Membaca artikel bisnis di situs Fortune Indonesia bisa memberikan informasi, menjadi inspirasi dan bisa menangkap peluang untuk pengembangan bisnis baik offline maupun online.

Lebih khusus lagi, membaca artikel di situs  Fortune Indonesia setidaknya ketakutan dan kekhawatiran Om saya bisa berkurang untuk memulai bisnis online karena sudah mendapat informasi apa yang harus dilakukan. 

Semoga media Fortune Indonesia tetap bisa memberikan informasi yang aktual, faktual dan terpercaya. Bahkan bisa menjadi inspirasi setiap pebisnis Indonesia untuk menjalankan usahanya. 
Read More
Setiap melakukan perjalanan dari Sidoarjo ke Malang, pembangunan terlihat di beberapa bagian kota. 

Daerah-daerah yang dulunya sepi dari aktivitas perekonomian, sekarang mulai terlihat ramai. Banyak lahan yang dibuka untuk ruko. Ada juga ruko-ruko yang mulai ramai. 

Namun, banyak juga ruko yang pada akhirnya mangkrak dan tidak ada aktivitas. Belum lagi banyak perumahan yang baru dibangun tapi tidak berpenghuni.

Tak heran jika Malang sekarang sering banjir. Dulunya, daerah Soekarno Hatta yang bebas banjir, beberapa tahun terakhir ini mulai sering banjir. 

Beberapa hari kemarin ketika hujan deras, tak lama banjir menggenangi jalan Soekarno Hatta. 

Penyebabnya karena curah hujan tinggi, debit air hujan yang besar sementara air tidak langsung meresap ke dalam tanah karena lahan resapan semakin berkurang.

Pertanyaannya, apakah banjir itu adalah sebuah akibat aktivitas manusia atau akibat dari krisis iklim yang terjadi?

Bisa dua-duanya.

Krisis iklim pun bisa disebabkan oleh aktivitas manusia. Banjir pun disebabkan oleh aktivitas manusia. 

Hanya saja krisis iklim terjadi sebagai akibat perbuatan manusia secara global.





Peringatan Perubahan Iklim Bagi Aktivitas Manusia


Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dari United Nation untuk menilai perubahan iklim, aktivitas manusia mempercepat terjadinya perubahan iklim. Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.



Laporan tersebut, diungkapkan António Guterres, sekretaris jenderal PBB, adalah sebuah peringatan Kode Merah untuk Kemanusiaan atau Code Red for Humanity. 

Tak hanya membahas tentang kemungkinan terburuk terjadinya perubahan iklim tetapi juga adaptasi dan mitigasi bencana akibat perubahan iklim dan sinergitas dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Laporan tersebut memproyeksikan bahwa dalam beberapa dekade mendatang, perubahan iklim akan meningkat di semua wilayah. 

Jika terjadi pemanasan global 1,5°C, maka beberapa negara akan terjadi peningkatan gelombang panas, musim hangat yang lebih panjang dan musim dingin yang lebih pendek. 

Jika terjadi pemanasan global 2°C, panas yang ekstrem akan lebih sering mencapai ambang batas toleransi kritis untuk pertanian dan kesehatan.

Dalam laporan tersebut menyatakan bahwa jika pembakaran bahan bakar dibatasi, masih ada harapan dan waktu untuk menghindari bencana pemanasan global.

Sementara jika kita masih menghasilkan emisi di masa depan dengan jumlah tertentu maka pemanasan global akan meningkat dengan level tertentu seperti dalam grafik berikut ketika mengikuti webinar Online Blogger Gathering yang berjudul Bumi Semakin Panas, Kode Merah untuk Kemanusiaan minggu lalu bersama Kak Anggita dari Madani Berkelanjutan, Blogger Perempuan dan Hiip Indonesia.



Misalnya ketika emisi CO2 meningkat sangat tinggi (very high CO2 emissions) maka di tahun 2100 suhu bumi akan meningkat hingga mencapai 5°C. 

Sedangkan jika kita melakukan pembatasan aktivitas yang agresif, cepat dan massif maka akan menghasilkan emisi hingga ke level yang sangat rendah (very low CO2 emissions) sehingga suhu bumi akan berada di bawah 1,5°C meski di tahun 2050 suhu naik sedikit di atas 1,5°C.

Di negara Indonesia, penyumbang emisi terbesar berasal dari kebakaran hutan dan lahan. Setelah itu, energi, seperti batu bara, menjadi penyumbang emisi terbesar kedua.




Akibatnya apa ketika suhu bumi meningkat melebihi limit 1,5°C?


Jika itu terjadi maka di beberapa negara akan mengalami banjir, kekeringan, kenaikan muka air laut, curah hujan berubah, kenaikan suhu, kekurangan air, suhu dingin ekstrem.

Kalian pernah dengar berita ribuan orang meninggal di India tahun 2015? Yes. 

Penduduk India sudah merasakan gelombang panas hingga membuat penduduknya dehidrasi dan mengalami kematian. 

Sedihnya, korban jiwa adalah penduduk miskin dan lanjut usia. Sampai-sampai banyak pembagian air dingin gratis di bagian kota. 

Dan jika suhu semakin meningkat maka bisa saja setiap tahun beberapa negara akan mengalami hal serupa seperti di India. 

Gelombang panas di India
Pembagian air dingin gratis di India 2015 (Sumber: BBC)


Tidak hanya di India, beberapa bagian negara seperti di Amerika, Eropa, Mediterania, Afrika, Asia Barat dan Tengah juga mengalami suhu panas ekstrem dan mempengaruhi penduduknya.

Diperkirakan pula kekeringan terjadi di berbagai wilayah dunia. Dan itu berpengaruh pada tanaman baik pangan maupun non pangan. 

Hasilnya manusia jua lah yang merasakan dampaknya. Kasihan orang-orang yang tingkat ekonominya ke bawah karena tidak mampu menjangkau bahan pangan yang semakin langka.

Bayangkan jika beberapa tahun lagi mengalami kekurangan air? Saking langkanya kita harus beli air dengan harga yang sangat mahal. 

Semakin meningkat suhu global bumi maka semakin rentan juga kelangkaan air terjadi. Kompleks banget ya.

Efek pemanasan global lainnya, beberapa negara Amerika mengalami suhu dingin ekstrem hingga minus 46 derajat selsius. 

Bahayanya penduduknya bisa mengalami radang dingin atau frostbite dan hipotermia. Beberapa penduduk Amerika meninggal akibat suhu dingin yang ekstrem. 

Tak hanya di negara dekat Arktik saja yang terkena dampak suhu dingin ekstrem, di Indonesia pun mengalami suhu dingin ekstrem di dataran tinggi seperti Dieng dan Bromo. Banyak tanaman yang mati karena di musim kemarau yang justru mengalami suhu dingin ekstrem.

Air terjun Niagara membeku karena suhu dingin ekstrem (Sumber: Liputan 6)


Tak hanya itu, dari sisi sosial ekonomi, PDB hilang 2,5-7% pada tahun 2100 akibat krisis iklim. Dan kelompok yang paling terpengaruh saat krisis iklim adalah masyarakat miskin.

Jadi, komitmen apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemanasan global 1,5°C?


Bulan November ini tanggal 1 – 12 di Glasgow akan diselenggarakan konferensi COP 26 yang akan membahas tentang Climate Change.

Borris Johnson, Perdana Menteri Inggris, mengeluarkan slogan COALS, CARS, CASH dan TREES sebagai komitmen internasional pada COP 26.

"COALS - kami ingin negara maju menghentikan kebiasaan penggunaan batu bara sepenuhnya pada tahun 2030 dan negara berkembang pada tahun 2040.

"CARS - kami ingin dunia mengikuti jejak Inggris dan meninggalkan mesin mesin pembakaran internal bahan bakar fosil.

"CASH - kami ingin negara-negara terkaya yang secara historis menghasilkan begitu banyak karbon dunia berkomitmen kembali untuk mendukung seluruh planet ini menjadi hijau dengan memberikan donor dana sebesar $100 miliar per tahun.

"TREES - kami ingin COP26, pertemuan puncak PBB, berkomitmen untuk memulihkan alam dan habitat dan mengakhiri pembabatan hutan, karena pohon adalah salah satu pertahanan alami terbaik kami melawan perubahan iklim. Untuk menjadi nt-zero karbon, kita harus net-positive untuk pohon dan pada tahun 2030 kami ingin menanam jauh lebih banyak pohon di seluruh dunia daripada yang hilang."

Komitmen dengan slogan tersebut diharapkan suhu bumi tidak melebihi 1,5°C dan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan.




Sebagai anak muda, apa yang bisa kita lakukan?


Sebagai anak muda yang masih akan terus merasakan krisis iklim, salah satu cara untuk mengurangi pemanasan global adalah dengan mengurangi jejak karbon.

Mengurangi jejak karbon bisa dari Food, Fashion dan Fuel.

Makanan yang kita makan bisa meninggalkan jejak karbon. Sampah makanan yang kita hasilkan dapat membentuk gas metana di TPA yang dapat meningkatkan efek gas rumah kaca.

Pakaian yang kita pakai juga bisa meningkatkan gas rumah kaca dari aktivitas pabrik yang memproduksi pakaian. Maka bijaklah dalam membeli pakaian.

Sedangkan dari fuel adalah bahan bakar dimana anak muda mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Bijaklah dalam menggunakan kendaraan bermotor. Gunakanlah sepeda atau berjalan kaki jika ingin bepergian ke tempat yang tidak terlalu jauh. Kurangi penggunaan AC jika memang tidak diperlukan di kondisi cuaca yang masih layak tidak menggunakan AC. Hemat dalam menggunakan listrik di dalam rumah. Hemat pula dalam menggunakan gas LPG yang juga merupakan hasil dari bahan bakar fosil.

Terakhir dari Kak Anggita bahwa kita tidak bisa mengubah deforestasi sendirian atau mencegah izin tambang yang menyebabkan perubahan iklim. 

Termasuk juga kita tidak bisa mencegah para pengembang atau investor untuk menghentikan aktivitas mereka membuka lahan agar tidak banyak lahan dibuka untuk pembangunan. Tapi kita bisa bersama-sama menuntut perubahan sistemik yang bisa mempengaruhi kebijakan. Jika aksi- aksi yang kecil ini dilakukan oleh seluruh orang maka tentu akan mengurangi krisis iklim.

Jadi, ayo anak muda mari kita mulai berpangku tangan untuk mulai mengurangi krisis iklim!







Referensi:

https://www.edie.net/amp-news/11/Boris-Johnson-pledges-action-on--coal--cars--cash-and-trees--at-COP26/

https://www.ipcc.ch/2021/08/09/ar6-wg1-20210809-pr/

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/24/170200623/5-dampak-perubahan-iklim-jika-suhu-bumi-naik-2-derajat-celsius

https://politicstoday.org/un-climate-change-report-global-warming-red-red-code-for-humanity/

https://www.bbc.com/news/science-environment-58130705.amp

https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/05/150528_dunia_india_panas.amp

https://www.liputan6.com/amp/4491145/potret-air-terjun-niagara-membeku-akibat-badai-dahsyat-melanda-as


Read More



Benarlah rupanya apa yang dikatakan oleh Sidney Sheldon. Kematian adalah ketakutan pertama yang dimiliki manusia dan public speaking adalah yang pertama.

Bagiku itu adalah lelucon yang memang benar. Aku mengalami ketakutan itu ketika harus berbicara di depan publik.

Tepatnya, ketakutan yang harus dihadapi. Bukan sesuatu yang harus dihindari.

Sekitar dua tahun lalu, setelah aku dinyatakan lolos jadi penulis emerging writer Ubud Writers and Readers Festival, aku harus tampil di muka umum beberapa sesi. 

Pengalaman menjadi speaker di UWRF itu yang membuatku keringat dingin beberapa hari menjelang event.

Alasan pertama yang membuat aku grogi tampil di depan umum saat event UWRF 2019 adalah aku sudah tidak pernah lagi presentasi di depan publik setelah enam tahun lamanya. Sudah cukup lama bukan? 

Dulu, tampil di depan publik adalah hal yang biasa meski kadang ada deg-degan juga. Setelah tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga, public speaking seperti hal yang menakutkan buatku. 

Ibu rumah tangga harus public speaking online



Aku takut salah ngomong, takut banyak kata-kata yang hilang sehingga aku banyak terdiam. Takut begini begitu. Pokoknya serba takut.

Alasan kedua adalah audiens yang hadir tak hanya orang Indonesia tapi juga orang luar negeri. 

Karena UWRF adalah event literasi internasional, audiens yang datang kebanyakan adalah penulis, wartawan atau ilustrator dalam dan luar negeri ataupun partisipan yang memang fokus di dunia kepenulisan. 

Public speaking UWRF
Sumber foto : Instagram @ubudwritersfest


Meskipun ada penerjemah khusus tapi aku tetap merasa grogi kalau saja aku salah berbicara. 

Alasan ketiga adalah pengalaman pertama mengisi workshop UWRF SENDIRIAN yang bikin pengen salto. 

Yes. 

Jadi ada satu sesi khusus workshop yang harus aku isi tanpa pasangan dan tanpa moderator. Jadi emang formatnya santai tapi aku aja yang ngebawainnya nggak santai.

Sebagai pemateri workshop untuk menulis cerita anak jelas membuatku grogi. Lah wong mengisi workshop kepenulisan saja belum pernah. Ini malah di depan anak-anak yang ternyata para anak-anak bule. 

Kalaupun anak Indonesia mereka kebanyakan ngomong bahasa Inggris.

Beruntung memang slide ku ditulis dalam bahasa Inggris jadi aku tinggal baca dan mengembangkan sedikit saja.

Beberapa volunteer membantuku menerjemahkan kata yang aku tidak tahu. Memang benar ya kalau tanpa persiapan itu hasilnya memang kurang maksimal.

Saat akan mengisi materi Short Story Session (dokumen pribadi)


Dan aku nggak pernah kebayang sih. Benar-benar jauh dari bayanganku bisa diminta menjadi pemateri dalam workshop kepenulisan. 

Setelah selesai event UWRF itu, aku di ‘lamar’ untuk menjadi pemateri dalam pelatihan kepenulisan. Beruntung sih karena di masa pandemi ini aku nggak perlu keluar kota untuk mengisi materi. 

Jadi aku mengisi materi lewat Zoom atau pun media sosial seperti Instagram. Meskipun hanya ngomong di depan layar tetap saja aku merasa grogi saat harus berbicara lewat zoom atau Instagram yang dihadiri banyak orang.

Terakhir sekitar dua bulan lalu aku masih mengisi materi kepenulisan bersama FLP Tuban lewat zoom. 

Apakah aku grogi? Ya. 

Apalagi kalau banyak suara-suara mengganggu di belakang. Konsentrasiku langsung buyar. Setelah dievaluasi dengan mendengarkan siaran ulang hasil berbicara di depan publik, banyak sekali kekurangan-kekuranganku sebagai pembicara.

Tapi, aku tahu ada satu cara mengatasi ketakutan berbicara di depan publik yaitu melawan rasa grogi itu. Mau tidak mau aku harus melawan ketakutan itu.

Pentingnya Public Speaking bagi Penulis

Memangnya apa pentingnya seorang penulis harus bisa public speaking? Apakah bisa mendukung karir seseorang? 

Berdasarkan pengalaman mengikuti UWRF hingga hari kelima aku pikir seorang penulis itu penting memiliki kemampuan public speaking

Menjadi penulis tidak hanya dituntut jago menulis tapi penulis juga harus bisa berbicara di depan publik karena penulis juga biasa diundang menjadi narasumber pelatihan kepenulisan di berbagai tempat.

Ketika seorang penulis harus melakukan bedah buku karyanya sendiri maka penulis harus bisa memberikan informasi mengenai bukunya tersebut. 

Penulis juga harus persuasif sehingga bisa membuat audiens tertarik membeli bukunya. Penulis juga harus motivatif sehingga audiens yang memiliki minat menulis akan terdorong untuk menulis. 

Oleh karena itulah, meningkatkan kemampuan public speaking sangat penting bagi pengembangan karir seorang penulis. Berikut ini aku jekaskab alasan penulis harus meningkatkan kemampuan public speaking:

Memberi kesempatan menjadi narasumber

Penulis tidak hanya bekerja di atas kertas atau di depan laptop. Suatu waktu penulis juga diundang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan kepenulisan. 

Mau tidak mau seorang penulis harus keluar dari sarangnya. Tidak lagi bekerja di atas kertas atau di depan laptop tapi juga di depan audiens. 

Kemampuan public speaking yang baik bagi penulis ini merupakan kesempatan agar makin dikenal oleh banyak orang. Tentu akan mempengaruhi karir penulis ke depannya.

Meningkatkan personal branding

Melatih kemampuan public speaking seorang penulis dengan menjadi narasumber pelatihan merupakan salah satu cara meningkatkan personal branding penulis. 

Jika citra seorang penulis sudah dikenal masyarakat luas maka kegiatan promosi karya pun akan lebih mudah. Dengan begitu karir penulis pun bisa semakin maju. 

Jika tidak menjadi narasumber di berbagai pelatihan, penulis bisa saja memberikan materinya lewat video Youtube sehingga ketika diundang menjadi narasumber tidak begitu kaget. 

Pemanfaatan media sosial seperti Youtube untuk memberikan materi kepenulisan juga merupakan salah satu cara meningkatkan personal branding seorang penulis.

Menambah kepercayaan diri

Semakin sering berbicara di depan umum maka semakin menambah kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri ini penting untuk penulis di banyak kondisi. 

Tidak hanya saat menjadi narasumber seperti jika berjumpa dengan relasi baru yang memungkinkan untuk diajak kerja sama.

Memperluas jangkauan karir penulis

Penulis yang sering diundang menjadi narasumber maka semakin banyak orang yang akan mengenalinya sehingga jangkauan karir penulis semakin besar. 

Penulis akan memiliki banyak relasi dari hasil kemampuan public speaking yang sudah dilatih. Orang akan merasa senang berbicara dengan orang yang memiliki kemampuan public speaking yang baik.

Mempermudah promosi karya

Menjadi seorang penulis pemula tidak mudah untuk promosi karya lewat media sosial sekalipun. Karena penulis pemula belum memiliki fans based yang ajeg- sepertiku- sehingga perlu usaha yang besar untuk promosi karya.

Jika penulis bisa meningkatkan kemampuan public speaking maka penulis akan dikenal banyak orang. 

Salah satu dampaknya adalah media sosial penulis akan banyak diikuti orang. Kita tahu sendiri di zaman digital sekarang promosi karya sudah banyak di media sosial apalagi kalau kalau sudah punya fans base.

Tuh ternyata penting banget kan meningkatkan kemampuan public speaking untuk penulis. Meski karir penulis hanya berkutat dengan laptop dan kertas tapi kemampuan public speaking harus dilatih. 

Kan penulis juga harus berpikir positif bahwa penulis akan diundang ke berbagai acara untuk menjadi pembicara dalam pelatihan kepenulisan. Hehe.


Mencari Kursus Online Gratis

Akhir Oktober 2021 lalu aku mengisi materi kepenulisan bersama FLP Jember. Aku nggak mau kesalahan-kesalahan saat berbicara di depan publik kembali terjadi. 

Bagi sebagian orang memang terasa gampang, tapi bagiku seorang ibu-ibu yang tidak bekerja dan sering berbicara sama anak adalah bukan hal biasa. 

Jadi aku perlu meningkatkan kemampuan upskilling dan reskilling terkait dengan public speaking.

Tapi karena aku di rumah masih ngurus tiga anak kecil jadi aku mencari cara belajar efektif lewat kursus online gratis

Maklum, waktuku sudah banyak dihabiskan dengan urusan rumah tangga. Jadi aku harus cari cara agar belajar gak ribet untuk meningkatkan kemampuan upskilling dan reskilling. Ya salah satunya pakai aplikasi siap kerja QuBisa.

Apa itu Aplikasi Siap Kerja QuBisa?

Aplikasi QuBisa adalah platform yang menyediakan kursus online yang ditujukan kepada fresh graduate atau lulusan baru yang akan memasuki tempat kerja, pekerja profesional yang ingin meng-upgrade ketrampilan mereka, ataupun individu yang ingin menjadi pengusaha.

Alasan Memilih Aplikasi Siap Kerja QuBisa?

Tadi sudah aku jelaskan kenapa aku pilih aplikasi siap kerja QuBisa karena aku mau belajar gak ribet. Selain itu berikut ini alasan QuBisa menjadi pilihan untuk kursus online gratis:

Materi yang bervariasi dan sesuai kebutuhan generasi milenial


Pengembangan diri di era sekarang ini sudah berbeda dengan jaman orang tua kita. Teori yang diberikan sudah mulai berkembang. 

Bahkan materi praktis lebih banyak disukai bagi generasi sekarang untuk mengembangkan diri juga sudah banyak di QuBisa. 

Tentunya, materi kursus yang bermacam-macam disesuaikan dengan passion dan kebutuhan para generasi milenial. 

Materi yang disediakan mulai dari yang berhubungan dengan Keterampilan Sukses Milenial (KSM) dan Keterampilan Digital Milenial (KDM). 

Keterampilan Sukses Milenial
Sumber: Situs QuBisa

KSM ini seperti kursus cara mudah dapat kerja di era sekarang, pola pikir menuju sukses, dasar-dasar marketing, dan lain sebagainya. 

Keterampilan Digital Milenial
Sumber: Situs QuBisa


Sementara KDM ini seperti kursus mengedit video dengan aplikasi, tips sukses menjadi konten kreator pemula di Youtube, dan masih banyak lagi.

Jadi di total keseluruhan jumlah kursus di QuBisa ini sebanyak 200+, webinar hingga 750+, microlearning hingga 300+ dengan 400+ pengajar. Mantap kan!

Instruktur yang profesional dan berpengalaman

Banyak instruktur yang memberikan materi di QuBisa merupakan praktisi di bidangnya dan akademisi.

Jangan khawatir karena materinya pasti dari pengajar yang berpengalaman. QuBisa juga tidak asal memilih pengajar. 

Saat aku mengikuti kursus dengan Coach Latief, beliau memang memberikan materi kebanyakan dari pengalaman beliau. Penyelesaian permasalahan juga berdasar pengalaman beliau.

Setelah dilihat profilnya, Coach Latief adalah seorang doktor yang saat ini menjadi praktisi, akademisi, penulis dan pembicara publik.

Jadi wajarlah kalau instruktur di QuBisa adalah orang-orang yang sudah berpengalaman. Karena orang yang ngajar orang lain tapi belum pernah mengalaminya pasti kelihatan beda cara penyampaiannya.

Banyak kursus gratis

Meskipun banyak kursus gratis tapi materi yang diberikan mendalam. 

Kursus berbayar yang terjangkau. Ada juga kursus berbayar di QuBisa tapi harganya masih terjangkau. Harganya bervariasi tergantung jenis kursus yang ingin diikuti.

Bersertifikat

Kursus gratis dan berbayar tetap mendapat sertifikat. Dengan catatan bahwa kursua tersebut dilabeli bersertifikat. Lumayan kan untuk menambah lampiran portofolio saat dibutuhkan.

Sistem poin yang bisa ditukarkan dengan kursus gratis

Sistem poin di QuBisa ini dikenal dengan nama Liga PoinQu. Jadi semakin besar kalian mendapatkan poin semakin besar kesempatan kalian mendapatkan hadiah. 

Poin ini didapat dari hasil registrasi, hasil menonton kursus, mereview kursus, dan aktivitas lain yang dilakukan di website atau aplikasi QuBisa.


Kursus Online Public Speaking Untuk Persiapan Menjadi Pembicara

Berdasar pengalamanku sebelumnya, aku nggak mau grogi saat berbicara di depan publik hingga banyak kata yang belepotan atau malah nggak jelas. 

Aku pengen materi yang aku bawakan mudah dipahami oleh audiens. Yang paling penting aku mau materiku mampu memotivasi audiens untuk berkarya. Namun, sepertinya nggak semudah yang dibayangkan.

Aku pun memilih kursus Tips Menjadi Pembicara Handal dari Dr. Abdul Latief yang merupakan seorang praktisi, akademisi, dan penulis. 

Kira-kira gimana sih ikut kursus online gratis di aplikasi belajar online QuBisa? Baca review-ku ya.

Kursus online gratis

Materi yang dibawakan aplikatif dan mendalam

Dari sisi materi, Coach Abdul Latief memberikan materi yang mendalam tapi mudah dimengerti. Beliau menjelaskan tentang pengertian dan jenis filler words

Banyak pembicara yang mengeluarkan filler words tanpa disengaja seperti hmm, eeh, anu, dan lain sebagainya. Beliau juga menjelaskan bagaimana menghindari filler words seperti memberi jeda, berlatih, dan bersikap tenang.

Materi yang dibawakan juga banyak tapi memang hanya pokok-pokok saja yang diberikan saat menjadi pembicara. 

Materi dibagi menjadi beberapa bagian bab dan subbab sehingga pembelajaran lebih jelas. Materi lainnya seperti berlatih artikulasi, intonasi, mengatur power dan pernafasan saat sedang berbicara didepan publik juga diberikan oleh Coach Latief.

Dari materi itu pula aku jadi paham kalau gugup saat berbicara di depan publik itu hal yang wajar. 

Bahkan pembicara yang sudah puluhan kali tampil depan publik juga mengalami gugup dan grogi. Bedanya, ada pembicara yang mampu mengendalikan rasa gugup dan grogi.

Nah, coach Abdul Latiehu juga menjelaskan penyebab gugup dan mengatasi rasa gugup.

Cara untuk mengatasi rasa gugup adalah dengan persiapan dan latihan

aplikasi siap kerja

Cara penyampaian yang jelas

Coach Abdul Latief menyampaikan materi dengan jelas lewat video karena biasanya pemateri terdengar seperti kumur-kumur tapi tidak bagi Coach. 

Terasa banget kalau Coach Abdul Latief adalah pembicara yang handal karena materi yang disampaikan beliau sudah dilakukan beliau. Artikulasi, intonasi beliau dalam menyampaikan sangat jelas. 

Teknik vokalnya pun jelas. Aku tidak perlu mengulang video karena memang penyampaiannya jelas.

Video materi untuk satu topik tidak panjang

Salah satu kelebihan materi yang disampaikan banyak subbab adalah video-video materinya singkat sekitar 3-15 menit. Dan itu memudahkan aku yang memang harus berhenti dulu karena harus mengerjakan hal lain di rumah. 

Beda lagi kalau videonya panjang sekitar 1 jam maka ketika harus berhenti di tengah jalan karena ada sesuatu urusan maka harus mengulang lagi.

Video Coach Abdul Latief0 untuk materi ini sebenarnya sekitar 1 jam tapi karena dipecah menjadi beberapa subbab sehingga satu video hanya 3-15 menit. 

Dan menurutku itulah cara belajar efektif agar mudah ditangkap oleh audiens.

aplikasi belajar online QuBisa

Ada kemajuan mengikuti kursus

Di aplikasi belajar online juga ada tampilan kemajuannya jadi kita tahu progres kita mengikuti kursus sudah berapa persen. 

Adanya progres kemajuan ini akan memotivasi kita untuk menyelesaikan kursus.

Bisa ikut kursus gratis dengan kumpulkan poin

Setelah selesai mengikuti kursus kita akan dapat poin. Poin yang terkumpul bisa digunakan untuk mengikuti kursus lainnya. 

Poin yang diperoleh tergantung misi yang harus diselesaikan seperti menyelesaikan kursus dan memberi ulasan kursus gratis.

Hasil Mengikuti Kursus Public Speaking di QuBisa


Setelah mengikuti kursus Public Speaking bersama Coach Latief, aku merasakan hasilnya saat berbicara di depan publik. 

Lebih tenang

Meskipun awal-awal mau persentasi, aku agak deg-degan. Tapi ketika mengingat tips Coach Latief untuk tarik nafas dan menghembuskannya pelan-pelan dan berkali-kali, aku mulai merasa tenang. 

Aku juga mencoba menyapa teman-teman agar suasana lebih santai dan aku juga tidak deg-degan. 

Menyapa bisa dengan mengajukan pertanyaan singkat seperti, "Apakah teman-teman sudah pernah menulis cerpen atau novel?"

Public Speaking



Lebih jelas

Coach Latief pernah mengatakan untuk menghindari filler words bisa dengan berbicara pelan-pelan. 

Biasanya saat persentasi, aku memang berbicara cukup cepat. Dan itu membuat kalimatku menjadi tak beraturan. 

Aku mencoba berbicara lebih pelan seperti yang dikatakan Coach Latief. Dan memang kalimat menjadi lebih beraturan dan lebih jelas juga. Apalagi aku persentase lewat zoom jadi artikulasi harus jelas.

Testimoni peserta


Setelah memberi materi kepenulisan, perwakilan peserta memberikan testimoni mengenai materi kepenulisan yang aku berikan.

Materi Kepenulisan Lita Lestianti

Berkat kursus public speaking di QuBisa ini, aku bisa persentasi tidak terburu-buru, lebih tenang dengan artikulasi yang jelas. Dan berkat coach yang profesional di QuBisa sehingga aku bisa mudah memahami dan mempraktikkannya. 

Memudahkan Banyak Orang 

Kelebihan-kelebihan kursus online gratis di QuBisa itulah yang dapat membantu banyak orang termasuk aku untuk belajar mengembangkan diri/personal branding/ upgrade ilmu/ coaching/ mentoring, dan lain-lain tanpa kesulitan memahami materi. 

Yang paling penting materi yang diberikan memang harus dilatih agar semakin mahir. Menjadi pembicara handal itu perlu proses yang tidak sebentar. 

Berbicara di depan publik memang harus dilatih. Tidak bisa instan.

Setelah mengikuti materi dari Coach Abdul Latief, aku mulai bisa mengendalikan tempo saat berbicara dan mulai memperhatikan artikulasi saat persentasi. 

Yang paling penting, sebelum persentasi harus menyiapkan materi dan latihan karena selama ini aku memang kurang latihan sebelum berbicara didepan publik.

Kalian yang ingin kursus online gratis sebagai persiapan masuk dunia kerja, kalian bisa unduh aplikasi siap kerja QuBisa di App Store dan Play Store

Setelah ikut kursusnya kalian juga bisa ikuti lomba blog yang menceritakan pengalaman menggunakan aplikasi QuBisa. Kebetulan QuBisa sekarang sedang mengadakan lomba blog. Yuk, ikutan lomba blognya.



Read More

Follower