Anak-anak sebelum masuk sekolah, biasanya sangat jarang
bermain di luar rumah, apalagi anak-anak yang tinggal di perkotaan. Orang tua
merasa nyaman jika melihat anaknya bermain di dalam rumah. Berbeda dengan
keluarga yang tinggal di pedesaan, anak-anak akan lebih sering bermain di luar
rumah. Saya membandingkan kondisi di tempat tinggal saya di daerah perkotaan
dan tempat tinggal orang tua saya di pedesaan. Itulah mengapa di daerah
perkotaan sekarang banyak pengembangan ruang terbuka hijau yang memiliki tempat
bermain anak. Tujuannya untuk mengakomodir warganya terutama anak-anak yang
membutuhkan ruang bermain di luar rumah.
Saya pun mengajak anak saya bermain di luar kamar hotel.
Kebetulan saat itu, suami saya ada acara famiy gathering kantornya di salah satu
hotel di kota Batu. Untungnya hotel ini ramah anak, ada tempat bermainnya yang
lumayan banyak. Jarang-jarang kan ada hotel yang menyediakan tempat bermain
untuk anak.
Pagi itu memang belum banyak yang bermain di tempat bermain.
Jadi anak saya puas bermain ayunan, perosotan, cangkir putar, jungkat-jungkit
dan roda putar. Setelah saya searching di internet, banyak sekali penelitian
yang menunjukkan bahwa beraktivitas di luar rumah/ruangan sangat bermanfaat
untuk pengembangan kognitif, linguistik, motorik, dan social-emosi.
Beberapa alasan pentingnya seorang anak bermain di luar
rumah adalah:
Perlunya Kalsium dan Vitamin D dari sinar matahari.
Ketika saya mengajak anak saya bermain di
luar, cuaca pagi itu di Kota Batu cukup cerah. Walaupun udara cukup dingin tapi
anak saya tak ragu beraktivitas di tempat bermain. Salah satu alasan pentingnya
bermain di luar ruangan, terutama di pagi hari, adalah asupan Vitamin D untuk
tubuh. Seperti yang kita tahu ya kalau Vitamin D itu bagus banget untuk
pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi.
Makanya, saat bermain di luar, saya bawa
dua susu #IndomilkUHTKidsFullCream untuk anak saya, Raceqy (3 tahun). Kemasannya
yang praktis bikin gampang dibawa kemana-mana. Selain itu, kandungan susu UHT
Kids Full Cream ini tinggi kalsium dan kaya akan Vitamin D karena proses
pengolahannya dari susu sapi segar dengan kerusakan gizi yang minimal. Saat
saya mengeluarkan susu itu, anak kedua saya, Ghalib (1 tahun), teriak-teriak
minta susu #IndomilkUHTKidsFullCream itu. Sedangkan masnya maunya ngehabisin. Untung
saya bawa lagi. Duh, kalo sudah rebutan.
Sebenarnya susu ini aman untuk anak di atas
1 tahun dan juga cocok untuk susu selepas ASI karena susu ini susu tanpa garam.
Hanya saja saya memberinya susu tersebut bukan menjadi substitusi dari ASI
ya... Nggak perlu khawatir juga dengan komposisinya karena susu ini tanpa
tambahan gula dan garam. Pas saya lihat di kemasannya, memang tanpa tambahan
gula dan garam! Komposisi susu UHT Kids Full Cream ini adalah susu sapi segar,
susu skim bubuk, air dan penstabil nabati. Kelebihan lainnya susu ini memiliki
kandungan gizi cukup tinggi seperti Vitamin D, Kalsium, Vitamin A, dan
kandungan gizi lainnya. Karena susu UHT Kids Full Cream ini bernutrisi dan baik
untuk usia 1 tahun ke atas maka saya nggak ragu memberinya pada dua anak.
Lagipula dengan kandungannya bernutrisi dan tinggi kalsium pada susu ini
insyallah bisa bikin anak sehat dan aktif.
Bermain di Luar Ruangan Saat Pagi Hari Bermanfaat Bagi Kesehatan |
Kandungan tinggi kalsium cocok agar anak sehat dan aktif |
Olahraga
Biasanya kalau anak bermain di luar, dia
suka berlari-lari, sama seperti orang lagi olahraga. Semua anggota badan
bergerak karena anak #AktifItuSehat. Aktif adalah indikator seorang anak itu
sehat jasmani. Saat bermain di taman bermain, anak saya paling suka bermain
cangkir putar dan roda putar. Tangannya begitu kuat mencengkeram dan memutar
poros agar cangkir terus berputar dengan kencang. Begitu juga saat naik roda
putar, bak hamster, anak saya berlari di roda berputar terus-terusan
sampai-sampai dia kesulitan menghentikannya.
Bermain Cangkir Putar Bermanfaat Melatih Otot Tangan |
Melatih Keterampilan Diri
Bermain di luar juga melatih psikomotorik
anak. Anak saya berlari-lari di roda putar, memutar poros di cangkir putar,
atau naik tangga sebelum meluncur di perosotan merupakan hal-hal yang mengasah
kemampuan dirinya. Raceqy jadi berlatih bagaimana membuat permainan cangkir dan
roda berputar lebih cepat atau lebih lambat. Bagaimana dia harus menghentikan
putarannya dengan menahan poros pada cangkir putar walaupun dia belum berhasil
menghentikan roda putar tanpa harus terjatuh.
Melatih Anak Menghadapi Resiko
Nah, sebagai ibu, jelas banget kadang saya
khawatir kalau dia main di luar tanpa pengawasan. Bisa saja dia terjatuh,
terluka atau terjepit sesuatu. Bermain di taman bermain bukan berarti bebas
resiko. Ternyata anak saya masih saja terjatuh, terjepit tangannya, bahkan
hampir terbalik dari ayunan. Menurut McCarthy (2018), anak memang harus dilatih
untuk menghadapi resiko. Bukan berarti resiko yang kita berikan itu disengaja.
Sebisa mungkin kita menghindari resiko yang sangat berbahaya bagi anak. Kalau
di tempat bermain hotel menurut saya masih aman saja tapi siapa yang kira kalau
seorang anak bisa saja terjatuh saat berlari padahal kita sudah menganggap
aman.
Ketika saya bermain ayunan, mungkin Raceqy
belum begitu memahami bahayanya. Dia sempat salah posisi yang membuat dia
hampir saja terjatuh. Untung, saya dan suami segera memegangnya. Setelah itu dia
malah minta turun.
Begitu juga saat main cangkir putar. Dia
sangat senang saat cangkir berputar cepat. Kemudian dia memasukkan tangannya di
poros hingga membuat tangannya terjepit karena cangkir terus berputar. Dia
teriak kesakitan. Untungnya pula saya segera menghentikan dan membantunya
mengeluarkan tangannya dari poros.
Tidak hanya sampai di situ, resiko lain
yang harus dihadapi anak saya adalah terjatuh di roda putarnya hamster (tapi
versi orang, hehe). Setelah dia bisa memutar roda secara maksimal, dia ingin
menghentikan dengan kakinya malah nggak bisa. Saya pun nggak mengajarkan
bagaimana menghentikannya. Eh, dia malah jatuh. Untung dia nggak nangis. Saya
pun mengajak dia minum susu dulu di kursi ayun.
Melatih Anak Menghadapi Resiko Tentu Dengan Pengawasan Orang Tua |
Melatih Bersosialisasi
Setelah beberapa lama di tempat bermain,
akhirnya anak-anak lainnya pun ikut bermain di tempat bermain tersebut. Mereka
mulai memilih mainan-mainan yang lagi nggak dipakai. Sedangkan Raceqy mulai
mengamati kondisi sekitarnya yang sudah mulai banyak anak-anak yang lebih tua
juga lebih muda darinya. Saya hanya memperhatikan bagaimana dia berinteraksi
dengan orang-orang. Anak saya belum mengenal anak-anak teman suami jadi dia
agak sungkan ikut bermain. Padahal kalau di rumah saya, dia malah aktif menyapa
tetangga-tetangganya yang seusianya. Saya juga mengevaluasi diri saya bahwa
seharusnya saya juga aktif untuk mengenalkannya dengan teman-temannya.
Dapat Hadiah Tiup Balon Dan Mengajak Main Adiknya |
Setelah semua anak mendapatkan hadiah,
mereka pun dengan senang hati bermain di taman bermain. Acara family gathering
kantor suami pun selesai. Saya mengajak anak saya berenang di kolam renang
hotel bersama anak-anak kecil lainnya. Sayangnya, dia kedinginan padahal baru
tiga menit masuk air kolam. Hehe. Maklum Kota Batu memang dingin banget.
Sebenarnya banyak banget manfaat anak-anak
bermain di luar ruangan (outdoor). Kita pastinya ingin anak-anak kita juga
beraktivitas di luar rumah seperti layaknya masa kecil kita. Dan jangan lupa
berikan susu #indomilkUHTKidsFullCream saat aktivitasnya tinggi. Review susu
UHT yang sangat singkat saya semoga bermanfaat ya!
Sumber Referensi:
McCarthy, Claire. 2018. 6 reasons children need to play outside. https://www.health.harvard.edu/blog/6-reasons-children-need-to-play-outside-2018052213880