Cara mengolah nasi tiwul
Tiwul goreng, makanan viral di kaki pegunungan Wilis
![]() |
Tiwul Goreng Kediri (Facebook/ Kuliner Kediri) |
![]() |
Tiwul Goreng Kediri (Facebook/ Kuliner Kediri) |
Bisnis Kuliner Sushi (Sumber: Pexels/Valeria Boltneva) |
Pelayanan di Banda sangat memuaskan sekali. Setiap saya pesan dengan kuota dan jenis barang yang saya butuhkan pasti Banda selalu bisa kasih. Sampai sekarang sudah ada 46 store yang disuplai sama Banda dan pengiriman selalu bisa diandalkan. Jadi setiap minggunya saya gak perlu khawatit lagi kalo mau stok barang. (Astuti, Purchase Manager Ichiban Sushi)
Produk-produk yang Banda sediakan sangat bervariatif sekali, mulai dari aneka Seafood, ayan, daging dan produk olahan pun semuanya ada. Kalau lagi butuh produk baru nih, kita udah ga oerlu bingung karena tinggal mengajukan aja langsung produknya apa, pasti Banda selalu siap menyediakan. Jadi kalau mau supply berbagai produk kita bisa sekalian. (Nico, Head of B2B Sayurbox)
![]() |
Kreasi Resep Tiga Sapi |
![]() |
Bahan Pie Susu |
Jawa Tengah memiliki segudang destinasi wisata yang menggoda untuk dijelajahi, salah satunya adalah Solo. Wilayah yang juga memiliki sebutan sebagai Surakarta ini menyimpan segudang pesona wisata yang indah. Mulai dari berbagai bangunan bersejarah, alam yang cantik, orang-orangnya yang terkenal ramah, sampai dengan deretan kulinernya yang menggoyang lidah.
Faktor keindahan serta warga lokal yang ramah, menjadikan banyak orang menjatuhkan hatinya ke Solo sebagai salah satu tempat wisata.
Seiring dengan berjalannya waktu, Solo menyuguhkan beragam moda transportasi yang bisa kamu pilih ketika ingin ke Solo. Mulai dari kereta api, pesawat, rental mobil, sampai dengan, bus travel. Khusus untuk travel, ada banyak pilihan travel Jakarta ke Solo yang bisa kamu pilih, contohnya saja Pahala Kencana, Agra Mas, dan lain-lain.
Karena Solo terkenal dengan beragam wisata kulinernya yang menarik, berikut ini terdapat 5 rekomendasi makanan kondang yang ada di Solo wajib kamu kunjungi!
Tidak hanya Jogja saja yang punya gudeg enak, Solo juga memiliki segudang rekomendasi gudeg. Salah satu rekomendasinya adalah Gudeg Ceker Bu Kasno.
![]() |
Gudeg Ceker (Sumber: Aulia Ardiani) |
Tempat makan ini sudah kondang dan sangat terkenal di kalangan penikmat kuliner. Meski jam buka Gudeg Ceker Bu Kasno pada dini hari, hal ini tidak menyurutkan rasa penasaran para pelancong untuk singgah menikmati gudeg ceker yang satu ini.
Tak bisa dipungkiri, kenikmatan yang ditawarkan di tempat makan ini juga karena jam terbangnya yang sudah tinggi, ada sejak tahun 1970-an.
Seperti namanya, salah satu menu favorit banyak orang di sini adalah ceker yang sangat empuk dengan rasa yang nagih.
Bagi yang tidak terlalu suka ceker, banyak juga lauk lain yang bisa dipilih. Ada daging ayam, uritan, tahu, kepala, dan lain sebagainya. Gudeg Solo ini sekarang sudah memiliki 3 cabang.
Namun tetap tempat pusatnya yang paling ramai. Alamat pusatnya berada di Jl. Wolter Monginsidi, seberang SMA Negeri 1 Surakarta. Jam bukanya mulai dari 01.30 WIB.
Tidak kalah kondang dari tempat sebelumnya, ada Tengkleng Bu Edi yang meski lokasinya berada di sekitar pasar, namun pembelinya padat merayap.
Tempat makan ini juga sudah banyak diulas oleh food vlogger ternama di Tanah Air, contohnya saja Ria Sw, Nex Carlos sampai Dyodoran.
Menu utama yang ditawarkan di tempat ini adalah tengkleng yang isiannya mulai dari tulang kambing, otak, mata, telinga, sampai lidah. Dagingnya sangat empuk, jadi tidak perlu banyak tenaga untuk melahapnya.
Tempat ini sudah ada sejak 1971, dan sekarang sudah diteruskan oleh anak pertama Bu Edi.
Ada dua tempat yang bisa disambangi jika ingin mencicipi tengkleng Bu Edi. Pertama yang terkenal di Pasar Klewer Solo, tepatnya di Jl. Dr. Radjiman, Kauman, Gajahan, Solo. Pilihan selanjutnya adalah di Wisata Kuliner Galabo, di Jl. Mayor Sunaryo, No. 32, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Solo.
Solo memang surganya kuliner enak, rekomendasi lainnya adalah Warung Sate Kambing Mbok Galak. Tempat makan ini jadi langganan para presiden Indonesia, mulai dari Soeharto sampai dengan Jokowi. Bahkan para pejabat Tanah Air pun kerap menyempatkan diri mampir ke tempat makan ini saat berada di Solo.
Salah satu menu unggulan di sini adalah sate buntel yang terbuat dari daging kambing yang dibungkus lemak daging. Teksturnya empuk dan tidak ada bau prengus sama sekali. Rahasia daging empuk di tempat ini adalah bahan bakunya yang memanfaatkan daging kambing muda yang berusia sekitar satu tahun.
Selain sate buntel, ada menu sate kambing, tengkleng, tongseng, sampai dengan gule. Sate enak di Solo ini sudah berdiri sejak tahun 1980 dan berlokasi di Jl. Ki Mangunsarkoro, No. 112, Sumber Banjarsari, Banyuanyar, Solo. Jam bukanya mulai 08.00-17.00 WIB.
Ada selanjutnya Warung Selat Solo Mbak Lies yang tidak hanya lezat namun memiliki tempat yang cukup estetik. Menu di tempat ini terinspirasi dari hidangan khas Eropa bernama bistik.
Selat Solo Mbak Lies termasuk tempat makan legendaris dan kenikmatannya sudah tidak diragukan sejak 1987.
Selain selat, ada juga beberapa menu lainnya yang bisa dipesan, seperti setup makaroni, timlo, sup manten, gado-gado, nasi langgi, sampai dengan sup matahari. Alamatnya sendiri berada di Jl. Yudhistira No. 9, Serengan, Solo. Jam operasionalnya, mulai dari 08.00 sampai 17.30 WIB.
Jika di Malang ada es krim Toko Oen yang melegenda, Solo juga menawarkan Es Krim Tentrem. Ini merupakan toko es krim yang telah ada sejak tahun 1953 dan menyajikan aneka es krim jadul yang menggugah selera.
Ada berbagai rasa unik yang ditawarkan, misalnya saja red planet, dewa mabuk, casablanca, sampai dengan tumpeng sari.
Selain aneka es krim, juga menawarkan menu makanan khas Solo, contohnya nasi liwet, gudeg kendil, nasi langgi dan lain sebagainya. Alamatnya berada di Slamet Riyadi St No. 132, Keprabon, Banjarsari, Solo. Jam bukanya mulai dari 11.00 sampai dengan 20.00 WIB.
Jika jelajah Solo, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai kuliner kondang di atas ya. Ada Gudeg Ceker Bu Kasno, Tengkleng Bu Edi, sampai dengan Es Krim Tentrem.
Itulah 5 rekomendasi tempat kuliner kondang yang ada di Solo. Jika kamu berencana menjelajahi Solo dalam waktu dekat, jangan lupa beli tiketnya di Traveloka Lifestyle SuperApp.
Ada banyak pilihan moda transportasi yang dapat kamu pilih, mulai dari jalur udara atau darat. Selain itu, kamu juga dapat memesan akomodasi penginapan hanya dalam satu aplikasi. Sangat efektif, bukan?
Selama tinggal di kota besar, melihat warung yang menjual soto ayam seharga 5000 rupiah sih sudah murah banget. Di tempat tinggal kalian berapa harga soto paling murah yang pernah kalian beli?
Ternyata ada yang lebih ekstrim harga sotonya. Ini pertama kalinya saya melihat harga soto ayam paling murah. Mungkin bisa dikatakan soto paling murah se-Indonesia!
Ketika saya pulang kampung di Sragen, setiap bersepeda pagi saya selalu melihat banyak warung menjual soto seger Sragen. Iya, memang namanya soto seger atau soto bening karena memang kuahnya bening. Ada juga yang menjual soto seger rempah.
Nggak cuma di Sragen sih. Tipe-tipe soto bening seperti itu memang ada juga di Solo juga daerah di sekitarnya seperti Boyolali.
Beda dengan soto Lamongan yang lebih keruh kuahnya karena bumbu. Bagaimana dengan rasa soto bening Solo yang menjadi makanan khas Solo dan sekitarnya?
Rasa kuliner khas Sragen ini memang seger dan enak. Soto seger juga terasa rempahnya. Daging soto seger biasanya pakai ayam biar harganya murah. Hanya saja saya kurang tahu ayam untuk soto itu pakai ayam kampung atau ayam babon. Biasanya soto Lamongan pakai ayam babon dan ada juga pakai ayam kampung.
Sementara ada juga soto seger yang pakai daging. Harganya tentu berbeda.
Sekitar empat tahun lalu, di Sragen banyak yang jual soto kwali. Kuliner khas Sragen ini cukup digemari para warga Sragen karena setiap pagi selalu ramai dikunjungi orang untuk sarapan.
Penjual mengambil kuah dari kwali yang terbuat dari tanah liat kemudian disajikan di mangkok kecil. Aroma rempahnya begitu kuat. Rasa soto kwali asli Sragen ini pun tidak jauh berbeda dengan soto bening atau seger. Dulu, ada yang jual dekat Lapas Sragen.
Tapi sekarang sudah nggak ada. Hiks. Padahal ramai banget soto kwali itu.
Selain itu, kuliner soto yang ramai di Sragen adalah soto Girin. Soto daging yang disuguhkan di mangkok kecil ini sampai sekarang masih ada dan menjadi makanan khas Sragen untuk sarapan. Lokasinya di depan Taman Kridoanggo Sragen. Ketika kalian datang di pagi hari, banyak ramai orang yang datang ke sana untuk menyesap soto Seger berisi daging itu.
Di Sragen, banyak sekali warung Soto Seger atau Soto Bening Solo. Di daerah Plumbungan juga banyak jual Soto Seger. Sepanjang jalan Sukowati menuju alun-alun Sragen juga banyak jual makanan khas Sragen Solo seperti Soto Seger Rempah, Sate Kambing, Tongseng, Tengkleng.
Yes, memang Solo sekitarnya memang terkenal dengan Tongseng-nya. Jadi saya kalau ke Solo biasanya cari kuliner khas Solo seperti susu segar Boyolali dan Tongseng. Berhubung lagi nggak memungkinkan pergi ke Solo, jadi saya cari kuliner khas Solo di Sragen saja seperti susu segar Boyolali sedangkan Tongseng saya belum sempat beli. Sedangkan Soto Seger dan susu segar adalah kuliner khas yang kami kunjungi selama di Sragen.
Tapi saya punya langganan soto seger dengan bau rempah yang khas. Namanya Soto Seger Sukowati di Jalan Rajawali No 13, Ngrandu, Nglorog, Sragen. Tempatnya lesehan dan menjadi tempat sarapan di Sragen yang tepat untuk keluarga.
Di soto seger Sukowati langganan saya itu harganya per porsi 4.000 dengan mangkok kecil. Bagi kalian yang makannya banyak memang bakal nambah porsi lagi nih. Hehe.
Dengan harga yang murah, dalam satu mangkok Soto Seger, kita sudah bisa merasakan Soto Seger dengan nasi dan daging sapi.
Dan yang paling ekstrim lagi, harga Soto Seger paling murah yang pernah saya lihat adalah Soto Seger 1000 rupiah! Iya. Seribu rupiah. Bayangin nggak apa saja isinya? Saya nggak sempat mencobanya sih. Dengan harga 4000 saja isinya begitu, bagaimana dengan harga 1000 rupiah? Mungkin dagingnya pakai ayam kali ya? Ah, nyesel deh waktu sepedaan nggak bawa duit jadi nggak bisa nyoba Soto Seger 1000 rupiah.
Saya sempat bertanya-tanya sih, kok bisa ya soto bisa bening begitu. Kuahnya itu nggak keruh seperti soto Lamongan yang saya makan. Ternyata memang agak beda bumbunya.
Jika soto kebanyakan pakai kunir atau kunyit, justru soto bening tidak pakai kunyit. Dan toge menjadi tambahan sayuran selain kubis.
Kalau mau bikin sendiri bisa banget nih pakai resep berikut. Ini resep soto Seger khas Sragen dengan daging sapi.
Bumbu halus:
2 siung bawang putih
3 siung bawang merah
1 sdt merica bubuk
1 sdt ketumbar bubuk
1 sdm penyedap rasa
2 biji kemiri
1 sdm ebi
1 Ruas jari kencur
2 ruas jahe
Bahan:
Daging sapi setengah kilo direbus
2 lembar Daun salam
1 batang Sereh
5 lembar Daun jeruk
2 ruas lengkuas
Gula
Garam
Jeruk nipis
Toge
Daun seledri dipotong kecil-kecil
Kubis dipotong kecil
Mie hun yang sudah direbus
Cara membuat:
#1 Rebus ayam sampai matang. Kalau saya dua kali ganti air karena biasanya rebusan pertama baunya masih anyir begitu. Atau buang yang warna cokelatnya.
#2 Bumbu halus ditumis dengan masukkan sereh, daun salam, daun jeruk, lengkuas. Tumis sampai harum. Kalau saya biasa agak mulai menyusut air-air bumbunya.
#3 Masukkan bumbu ke dalam rebusan daging. Karena mungkin hasil tumisan bumbu membuat lengket di wajan jadi coba kasih air sedikit digosok dengan sutil dan dimasukkan ke rebusan daging.
#4 Tambahkan gula, garam, penyedap rasa, jeruk nipis. Yah, kalau ini tergantung selera yaa. Kalau kurang-kurang tambahkan gula atau garam bergantian sedikit demi sedikit.
#5 Tata nasi, suwiran ayam, toge, potongan kubis, seledri, mie hun, di atas mangkok.
#6 Siram dengan air soto yang sudah diolah tadi. Siap makan.
Soto Seger Sragen saat ini bisa menjadi salah satu wisata kuliner ketika kalian pergi ke Sragen. Sebenarnya banyak warung yang menjual soto Seger Sragen ini. Tinggal kita pilih yang mana untuk wisata kuliner khas Sragen ini. Mau Soto Seger yang harga 1000, 3000, atau 4000?
Setelah dua tahun pandemi Covid-19, tahun 2021 akhir Indonesia sudah mulai menunjukkan geliat ekonomi. Banyak cafe, warung, Mall, sudah buka dengan menerapkan protokol kesehatan.
Saya pun mengunjungi Kafe di Malang kota yang pernah diliput oleh Youtube Pecah Telur. Akun Pecah Telur itu memang khusus membahas bisnis-bisnis yang sekarang sukses tapi sempat jatuh sebelumnya. Di Youtube itu membahas juga titik balik kesuksesan mereka dari satu sebab yaitu menghindari riba. Coba cari saja judulnya Meninggalkan Mobil Mercy dan Memilih Motor Supra - Kedai Kopi.
Namanya Kedai Ramah Djiwa. Menurut cerita, pemilik kafe ini dulunya adalah pegawai bank yang kemudian sakit-sakitan. Istrinya pun begitu, seorang pegawai bank yang akhirnya resign demi keluarga meski sempat bekerja kembali.
Mereka pun meninggalkan segala kesuksesannya, hidup yang tampak wah di mata orang tapi dibalik itu pendapatan mereka justru minus, beban pikiran lebih berat sampai harus bolak-balik opname. Meski sempat hidup serba kekurangan, tapi mereka justru merasa tenang, anak-anak lebih terkontrol, lebih menurut, tak lagi sakit-sakitan. Dan sekarang Kedai Ramah Djiwa adalah kedai kopi mereka yang bisa dibilang sukses dibanding kedai kopi yang pernah mereka bangun.
Kedai Ramah Djiwa ini berada di Jalan Letjend Sutoyo IV, Lowokwaru, Kota Malang. Saya pun pergi ke Cafe di Malang kota itu dengan motor.
Akses jalannya memang agak sempit menuju ke Cafe Ramah Djiwa. Jangan sampai kelewatan ya karena Kafe Kedai Ramah Djiwa tidak dipinggir jalan besar tapi harus masuk lagi ke dalam gang. Tenang. Jalannya masih cukup kok untuk dua mobil mepet.
Jalan masuknya tidak jauh dengan tempat makan pangsit mie Pak Gendut Jalan Mawar yang terkenal itu.
Kami melihat papan nama yang tidak terlalu besar di pinggir jalan. Andaikan saya tidak teliti mungkin kami akan kelewatan. Akhirnya kami sampai juga ke kafe hits itu.
Saya kira agak susah membawa mobil ke Kafe Kedai Ramah Djiwa, dari jalan Letjend Sutoyo IV saja rasanya tidak mungkin bawa mobil ternyata begitu masuk ke tempatnya sudah disediakan parkir mobil yang cukup luas.
Dari luar Kafe Ramah Djiwa tidak terlihat seperti Kafe karena berdinding bata tanpa dicat. Seperti kafe dengan konsep industrial ya.
Begitu masuk Kafe Ramah Djiwa saya merasa lapang karena tempatnya luas. Saya kira ketika datang jam 10 masih belum ada pengunjung ternyata sudah ada pengunjung yang mengadakan meeting di meja yang bisa disambung juga satu atau dua pengunjung di sudut lain
Biasanya tempat nongkrong di Malang buka setelah dzuhur bahkan sampai dini hari. Tapi jika kalian mencari cafe di Malang yang buka pagi dan tidak sampai dini hari maka datanglah ke Kedai Ramah Djiwa.
Jam buka Kedai Ramah Djiwa dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam, kecuali hari Ahad dan Jumat. Hari Ahad kedai Ramah Djiwa buka jam 8 pagi sampai jam 9 malam. Sedangkan hari Jumat, Kedai Ramah Djiwa buka jam 2 siang sampai jam 9 malam.
Kami pergi ke Kedai Ramah Djiwa sekitar pukul 10 pagi. Alhamdulillah jam segitu masih sepi. Hanya ada beberapa pengunjung saja. Maklum agak ngeri sih kalau pergi ke tempat nongkrong di saat pandemi begini.
Dan agak lega setelah melihat suasananya tidak begitu ramai karena memang saya mencari cafe yang tidak terlalu ramai dan cafe yang ramah anak. Saat itu saya memang membawa anak saya.
Begitu melihat desain interior Kedai Ramah Djiwa, saya sangat senang dan nyaman ketika berkunjung ke sana.
Meja dan kursi ditata sedikit berjauhan di ruangan semi outdoor. Jika di satu sisi, desain kafe semi outdoor berkonsep industrial dengan atap tinggi dan berlantai bebatuan, di sisi lain, desain kafe semi outdoor berkonsep rumah klasik Jawa yang sangat kuat. Dua karakter yang berbeda ini bisa menyatu berkat konsep taman setapak dan gazebo yang berada di antaranya.
Rumah klasik semi outdoor ini memiliki lantai dua terbuka untuk tempat duduk-duduk. Di lantai satu ada tempat untuk pemanggangan (roasting) kopi dan meracik kopi asli.
Gazebo terpisah berada di tengah-tengah. Kasir untuk memesan menu dan motor model chopper gitu berada di depannya menambah uniknya Cafe instagrammable ini. Iya. Banyak spot di Kedai Ramah Djiwa untuk berselfie ria. Cocok untuk diposting di media sosial.
Keunikan lainnya adalah adanya motor klasik dan sepeda klasik terpajang di beberapa titik di Kedai Ramah Djiwa yang memperkuat kesan klasik Jawa di kedai Ramah Djiwa.
Meubel seperti kursi meja dan jendela di rumah klasik pun dibuat klasik agar karakternya semakin kuat namun tetap sedap dipandang.
Beda dengan meja dan kursi di ruangan berkonsep industrial yang berupa meja dan kursi kayu panjang yang sederhana tapi terkesan kokoh.
Tumbuhan hijau di sekeliling Kedai Ramah Djiwa membuat suasana menenangkan dan menyenangkan serta sangat menyegarkan mata. Tak heran saya meminta suami untuk memotret saya di antara tumbuhan-tumbuhan hijau.
Kedai Ramah Djiwa menurut saya cocok untuk siapapun untuk nugas alias mengerjakan tugas, menulis, atau sekedar we time dengan pasangan atau dengan teman. Bahkan juga dengan keluarga. Saya sendiri tidak terlalu khawatir membawa anak saya karena saya bisa memilih tempat duduk di gazebo yang tidak berdekatan dengan pengunjung lainnya.
Kalau kalian mau nugas, meeting atau rapat kecil-kecilan juga bisa kalian lakukan di Kedai Ramah Djiwa.
Musholla dan toilet juga disediakan di sana. Kesannya rapi dan bersih kalau saya lihat dari luar.
Saya bukan penikmat kopi karena saya punya maag yang bisa kambuh saat konsumsi minuman berkafein. Jadi saya tidak memesan kopi. Suami pun begitu. Bukanlah orang yang suka ngopi. Tapi ketika mengajak saya ngopi di Kedai Ramah Djiwa, saya kurang yakin dia akan memesan kopi.
Benarlah, ketika kami berada di depan kasir untuk memesan makanan minuman, suami saya malah tidak memesan kopi. Akhirnya dengan sedikit memaksa saya menyuruh suami pesan kopi. Wkwkwkwkwk.
Saya memesan matcha dan suami pesan kopi susu. Selain itu, kami memilih menu Kedai Rumah Djiwa yang khas. Pemilik kedai mengatakan kalau makanan khas Kedai Rumah Djiwa adalah Roti Ramah Djiwa yang di dalamnya ada beef patty, donat gula aren dan cui mie Ramah Djiwa.
Kami pun memesan satu Roti Ramah Djiwa, tahu walik dan french fries. Harga menu makanan Kedai Rumah Djiwa pun tidak mahal, termasuk biasa untuk ukuran kafe. Saya menghabiskan uang sekitar 60ribu untuk memesan tiga jenis makanan dan dua jenis minuman.
Makanan pun datang. Roti Ramah Djiwa dalam toast box yang terkesan sedap. Saya sangat suka dengan Roti Ramah Djiwa yang tebal rotinya tapi empuk, patty yang enak, mayones dan saos nya yang pas membuat saya ingin nambah lagi. Tapi karena sudah mau masuk jam makan siang jadi saya menahan diri saja. Hehe.
Sementara french fries-nya tidak seperti biasanya yang hidangkan ala kadarnya. French fries Kedai Ramah Djiwa dipotong bergelombang kemudian ditaburu persley di atasnya membuat siapa saja yang melihatnya ingin segera menyantapnya, termasuk anak saya.
Bagaimana dengan rasa kopinya? Duh, maaf. Saya dan suami tidak bisa berkomentar banyak. Saya hanya merasakan kopinya cukup kuat. Dan mungkin bagi penikmat kopi itu adalah yang dicari-cari.
Sedangkan matcha milk-nya enak. Terpaksa saya harus mengerem agar tidak saya habiskan seketika. Anak saya pun suka dengan matcha milk.
Kalau kalian mencari tempat makan aman saat pandemi, kalian bisa datang ke Kedai Ramah Djiwa. Yang pasti perhatikan waktunya ya. Berdasarkan pengalaman berkunjung ke Kedai Ramah Djiwa, ternyata enak juga ngopi di waktu-waktu itu. Suasana lebih santai dan tenang. Kalau sore sampai malam sih sepertinya pengunjungnya banyak.
Roti khas Kedai Ramah Djiwa patut dicoba ketika kalian pergi ke Kedai Ramah Djiwa. Dan bagi kalian penikmat kopi, jangan lupa nikmati sajian kopi Kedai Ramah Djiwa yang ternyata diambil dari perkebunan kopi Arjuna dan lereng Kawi. Dan membuat para petani di sana merasa senang. Ya, soalnya selama ini asal kopi-kopi di Malang ngambilnya dari Dampit.
Kapan-kapan saya mau ke sana lagi pesan Roti Ramah Djiwa dan matcha milk, ah! Bikin nagih!