Pengaruh Plak Gigi dan Penumpukan Bakteri pada Perkembangan Sakit Gusi

7 comments
Plak gigi sebenarnya adalah lapisan tipis yang terdiri dari beragam jenis mikroorganisme yang menempel pada sela-sela gigi atau gusi. Mikroorganisme ini sendiri kebanyakan berasal dari makanan yang masuk ke mulut kita saat makan. Tanpa pembersihan yang optimal, tumpukan ini lama-lama akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi, bahkan bisa menjadi Penyebab Sakit Gusi.

Di dalam plak inilah hidup mikroorganisme yang memproduksi asam, sehingga mampu merusak enamel gigi. Enamel gigi yang rusak membuat gigi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan gigi dan tidak jarang memberikan dampak negatif pada mereka yang memiliki kerusakan gigi.

Penyebab sakit gusi
Penyebab Sakit Gusi (freepik.com)

Tidak sedikit orang yang menganggap sepele plak dan karang gigi. Padahal, bahaya plak gigi patut diantisipasi karena dapat menjadi awal mula terbentuknya karang gigi. Karang gigi yang tidak diatasi dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan jaringan pendukung gigi.

Penyebab Plak Gigi

Faktor utama penyebab timbulnya plak gigi adalah malas gosok gigi atau membersihkan gigi. Tanpa rutinitas membersihkan gigi atau sikat gigi yang baik, plak gigi akan menumpuk dengan cepat dan menjadi tebal, lalu mengeras. Ya, umumnya plak gigi mulai muncul sekitar 4 hingga 12 jam setelah terakhir menggosok gigi. Jadi, jika dibiarkan terlalu lama, maka plak akan menebal dan sulit hilang.

Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi juga disinyalir mempercepat penumpukan plak di sela-sela gigi dan gusi. Karbohidrat merupakan zat yang disukai oleh mikroorganisme di mulut. Karena itu, jika ada sisa makanan yang mengandung karbohidrat dan tidak disikat bersih, akan jadi tempat berkembang biak mikroorganisme tersebut.

Bahaya Plak Gigi

Plak gigi yang tidak dibersihkan akan mengeras dan menjadi karang gigi. Nah, karang gigi ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.

Sisa makanan dan plak yang menumpuk menjadi karang gigi ini akan diubah oleh kuman atau bakteri menjadi asam yang dapat merusak gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Selain itu, penumpukan sisa makanan dan bakteri bisa menimbulkan bau mulut (halitosis) dan gangguan pada gusi. Plak yang menumpuk dan menjadi karang gigi dapat terjadi Penyebab Sakit Gusi atau gingivitis.

Berikut adalah gejala radang gusi:
  • Pembengkakan gusi
  • Warna gusi berubah menjadi lebih merah
  • Gusi berdarah, terutama saat menyikat gigi
  • Gingivitis atau radang gusi dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, yaitu kerusakan sampai ke tulang yang disebut periodontitis.

Pengaruh dari Plak Gigi

Plak gigi yang tidak terurus dan menumpuk dalam waktu yang cukup lama bisa menyebabkan kerusakan gigi dan berbagai kondisi kesehatan gigi serius lainnya. Berikut beberapa masalah yang timbul karena plak gigi, yaitu :

Gigi Berlubang

Gigi berlubang adalah konsekuensi umum karena mikroorganisme atau bakteri yang berkumpul di plak gigi mengeluarkan zat asam. Zat asam ini perlahan mengikis lapisan enamel gigi lalu menggerogoti gigi. Sedikit demi sedikit akan timbul retak atau celah, yang lama-kelamaan akan menjadi lubang besar di gigi.

Gigi lubang

Tartar

Tartar atau kalkulus adalah lapisan plak yang telah mengeras seperti semen dan tidak bisa dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi biasa. Tartar muncul setelah plak dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama. Sekilas, tartar terlihat keropos memiliki permukaan kasar. Selain itu, tartar juga berwarna kuning kecoklatan sehingga membuat gigi tidak sedap dipandang. Semakin lama tidak dibersihkan, tartar akan semakin lapuk dan mengikis gigi.

Periodontitis

Periodontitis bermula dari infeksi pada gusi yang umumnya adalah akibat adanya masalah pada gigi. Infeksi ini kemudian menyebar dan menimbulkan kerusakan tulang gigi di sekitar rahang. Dengan kata lain, periodontitis adalah dampak buruk dari gingivitis yang tidak disembuhkan.

Gingivitis

Gingivitis atau dalam bahasa awamnya sering disebut sebagai gusi bengkak adalah juga salah satu dampak memburuknya plak gigi. Secara kasat mata, gingivitis bisa terlihat dari munculnya warna merah kehitaman dan bentuk gusi yang membengkak. Jika disentuh atau terkena makanan yang agak tajam, gusi yang sedang meradang ini mudah terluka dan berdarah. Sayangnya, banyak kasus di mana gingivitis tidak menimbulkan sakit yang berarti sehingga bisa saja Anda mengalami gingivitis tanpa menyadarinya.

Kami ingin merekomendasikan Cooling 5 Plus yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit misalnya pada saat sakit gigi, radang gusi, dan sakit saat pertumbuhan gigi. Obat ini mengandung Benzocaine 3 mg yang bekerja sebagai anestesi lokal atau bius lokal dan Phenol 5 mg sebagai antiseptik oral yang dapat membasmi kuman penyebab sakit gigi.

Cooling 5 Plus ini cara menggunakannya cukup mudah. Kamu hanya perlu menyemprotkannya pada area yang sakit sebanyak 2-3 semprot dan bila perlu ulangi tiap 3-4 jam. Dengan rasa jeruk yang menyegarkan, Cooling 5 Plus cocok digunakan sebagai alternatif anti nyeri selain tablet oral.

So, jika sudah terasa sakit langsung periksa kedokter untuk mengetahui Penyebab Sakit Gusi pada diri Anda.




Previous PostPosting Lama Beranda

7 komentar

  1. Terima kasih, Mbak Artikelnya tentang radang gusi dan masalah gigi lengkap bangettt.. Kadang saya kurang perhatian dengan masalah gigi dan belum periksa ke dokter kalau belum ada masalah, padahal kalau sudah parah kan malah bahaya, ya.

    BalasHapus
  2. Wah ternyata plak gigi bisa menimbulkan banyak masalah untuk gusi ya, saya kira hanya menyebabkan terbentuknya karang gigi saja. Berarti harus rajin-rajin nih untuk bersihkan gigi. Dan kalau sudah terkena masalah gigi dan gusi bisa coba Cooling 5 Plus buat meredakan sakitnya

    BalasHapus
  3. Pernah sih ngalamin gusi berdarah. Duuh .. kalo udah masalah karang gigi, plak waspada banget, gak mau mengulang kesalahan yg dulu. Keknya harus sedia Cooling 5 pkus sekarang.

    BalasHapus
  4. Sakit gusi sama-sama gak enaknya dengan sakit gigi. Makanya keduanya harus benar-benar dirawat agar terhindar dari plak gigi. Saya pernah pakai Cooling 5, rasanya segar dan beneran bikin gigi terasa nyaman

    BalasHapus
  5. Di masyarakat kita memang kesadaran untuk visit dokter gigi enam bulan sekali masih rendah. Biasanya, kita ke dokter gigi hanya setelah ada keluhan gigi yang cukup parah. Padahal semakin cepat ditangani, semakin mudah pula pengobatannya.

    BalasHapus
  6. Saat mengosok gigi lalu keluar darah, tetapi tidak sakit, di situ saya mulai merasa bahwa plak gigi saya sudah mulai banyak. Setelahnya, saya mutusin untuk scaling, dan sehabis itu, selalu rajin mengosok gigi. Tetapi, tidak lama-lama dan keras juga. Takut email giginya rusak.

    BalasHapus
  7. Terlalu banyak plak pada gigi bisa menyebabkan masalah yang besar untuk kesehatan. Dampak paling kecilnya mungkin adalah nafsu makan yang berkurang karena gigi yang sudah mulai sakit.

    BalasHapus

Follower