Perjalananku berhenti di Kota Surabaya, kota metropolitan di Jawa Timur. Hiruk pikuk Surabaya di sore hari sangat jelas terasa. Banyak pekerja yang baru pulang dari kantor, menambah kemacetan di jalan raya. Seingatku, saat itu rombongan sedang berkumpul di sebuah tempat perbelanjaan untuk beberapa jam di sore hari hingga waktu makan malam.
![]() |
Surabaya sore hari (sumber foto: tugujatim.id) |
Aku memisahkan diri dari rombongan karena akan berjumpa dengan mon copain alias ‘teman dekat’ yang sedang berkuliah di Surabaya. Dengan mengendarai motor, kami menyusuri kota Surabaya yang padat. Kami mencari makanan kesukaanku, seafood.
Dengan kondisi mata yang tidak sehat, ternyata debu dan polusi memperparah mataku yang sudah memerah. Kami pun berhenti di warung seafood pinggir jalan. Aku menahan diri untuk mengucek mata. Aku nggak mau mata semakin parah.
Perjalanan dari Semarang – Surabaya – Denpasar dengan bus terasa sangat lama dan melelahkan. Mataku juga terasa makin perih. Duduk berlama-lama di kendaraan ber-AC ternyata menjadi salah satu penyebab mata kering dan perih saat travelling.
Tak Seindah Sunset di Bali
Aku masih ingat betul, sore itu matahari hampir tenggelam di ufuk barat, di balik Selat Bali yang bermandikan cahaya. Aku duduk di pinggir pantai berpasir, merangkul lutut seperti mencoba merangkul kesedihan yang kualami.
Teman-temanku menikmati sunset. Terlihat menyenangkan. Sementara aku hanya duduk di bawah pohon kelapa. Menyipitkan mata sebab mata jadi lebih sensitif melihat cahaya matahari. Angin laut yang kencang menerbangkan debu pantai dan masuk ke mataku.
![]() |
Sunset di Pantai Kuta Bali (ilustrasi dari Pixabay/Mannywang8) |
Waktu itu, qodarullah, mataku memang sedang bermasalah. Mata memerah. Rasanya seperti ada pasir yang masuk ke dalam mata dan mengganjal.
Travelling yang harusnya menjadi momen menyenangkan untuk mengeksplorasi tempat baru, aku malah mengeluhkan mata perih selama perjalanan di Bali. Masalah ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengganggu field trip ku sekaligus liburan. Benar-benar pengalaman sakit mata yang tidak mengenakkan!
Aku pun jadi tidak enak hati dengan teman yang duduk di sebelahku di bus. Tahu sendiri kan, seperti sedang mendapat ‘sanksi sosial’, banyak yang tidak ingin dekat denganku.
Jangan sampai ya kalian merasakannya juga. Mata sepet, kering dan lelah memang bukan sesuatu penyakit berbahaya, tapi ketika mengalami sakit mata saat travelling tentu bikin tidak nyaman. Orang juga nggak tahu sakit mata yang kualami itu karena virus atau bukan. Tapi, namanya mata merah, pasti pada khawatir.
Terlalu Lama di Depan Laptop
Mungkin salahku juga. Sebelum keberangkatanku ke Bali, tugas kuliahku saat itu memang sedang banyak, seperti membuat analisis spasial di software ArcGIS, dan membuat resume dari jurnal-jurnal. Proses membuat peta itu yang tidak mudah dan tidak sebentar. Bertahap. Aku terpaksa harus di depan laptop dari pagi, siang, sore hingga malam.
Meski mata istirahat dari melihat layar saat les Bahasa Prancis sekitar 2 jam, setelah itu aku lanjut lagi menatap layar laptop. Parahnya, beberapa hari sebelum keberangkatan field trip ke Surabaya dan Bali, setelah bangun tidur mataku susah dibuka, mataku terasa berat dan memerah. Rasanya nggak enak. Perih. Seperti ada yang mengganjal dan mudah berair.
Saat melihat layar laptop pun tidak bisa berlama-lama. Menyetir motor di malam hari pun tidak terlalu terlihat jelas (buram). Beberapa kali kotoran mata pun keluar. Nggak enak banget, lah! Kalian pernah kan merasakan sakit mata seperti itu?
Apa itu Sindrom Mata Kering atau Dry Eyes Syndrome?
Setelah ke dokter pun tahu ternyata gejala yang aku alami itu disebut Dry Eyes Syndrome atau sindrom mata kering.
![]() |
Perbedaan mata normal dan sindrom mata kering (sumber foto: Miramar Eye Institute) |
Aku sempat bingung, kenapa mataku disebut sindrom mata kering padahal mataku seperti berair? Ternyata salah satu gejala sindrom mata kering atau Dry Eyes Syndrome adalah mata mudah berair. Sindrom mata kering ini adalah terminologi umum untuk menyebut kondisi pecahnya lapisan air mata yang melindungi permukaan air mata. Mata kering ini kurang mendapatkan pelumasan dari air mata yang mengandung air, garam, protein, minyak dan lendir.
Kemudian, terjadilah gejala iritasi. Otak pun memberi perintah untuk mengeluarkan air mata pada mata iritasi tapi karena lapisan air mata ini sudah pecah, akhirnya tidak ada yang dikeluarkan.
Gejala Sindrom Mata Kering
Gejala sindrom mata kering yang dirasakan penderita biasanya mengalami:
• Rasa panas atau terbakar
• Rasa perih
• Gatal
• Berair
• Berpasir atau rasa mengganjal
• Keluar kotoran mata
• Mata merah
• Penglihatan buram
• Silau terhadap cahaya
• Mata terasa sakit atau berat
• Mata lelah
Hampir semua gejala sindrom mata kering itu aku rasakan. Rasanya nggak nyaman apalagi saat travelling jauh.
Penyebab Umum Mata Kering dan Dampaknya
Sebenarnya banyak penyebab sindrom mata kering, namun yang aku jelaskan di sini adalah penyebab umum mata kering dan dampaknya.
Penyebab umum mata kering yang biasa terjadi adalah:
1. Alergi
2. Penggunaan komputer atau perangkat terlalu lama
3. Pemakaian lensa kontak jangka panjang
4. Infeksi
5. Faktor lingkungan, seperti asap kimia, asap rokok, angin kencang, debu dan polusi, serta kelembaban rendah.
6. Kebiasaan, seperti merokok, alkohol, dan kurang tidur.
![]() |
Penyebab umum mata merah (edit di Canva) |
Ah, aku yakin benar, penyebab-penyebab itulah yang membuat mataku jadi sakit, seperti penggunaan laptop, debu dan polusi, serta kebiasaan kurang tidur. Mungkin juga ada infeksi yang terbawa angin dan masuk ke mata.
Dampak sindrom mata kering seperti yang sudah aku jelaskan: mata merah, gangguan penglihatan, sensitif terhadap cahaya, mata terasa kering, perih, panas, atau seperti berpasir, serta rasa terbakar atau nyeri yang mengganggu aktivitas harian.
Tak lupa membawa tetes mata
Sebelum keberangkatanku ke Bali, dokter menyuruhku untuk tidak lupa meneteskan obat tetes mata agar tidak semakin perih. Selama perjalanan, aku meneteskan obat mata. Karena kondisi mataku sudah terlanjur parah, mataku membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk sembuh.
Pakai Insto Dry Eyes, Hindari Mata Kering!
Agar kalian tidak mengalami sakit mata seperti aku, kalau kalian non-stop bekerja di depan laptop/komputer sepanjang hari dan malam, jangan lupa teteskan Insto Dry Eyes.
Mengapa Insto Dry Eyes?
Beberapa alasam mengapa kaliam harus pakai Insto Dry Eyes, yaitu:
• Digunakan untuk memberikan efek pelumas seperti air mata,
• Mengatasi gejala kekeringan pada mata,
• Meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata,
• Digunakan sebagai pelumas pada mata palsu.
Aturan pakai
Teteskan Insto Dry Eyes 1-2 tetes setiap mata sebanyak 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.
Komposisi
Tiap mL larutan isotonik steril mengandung Hydroxypropyl methylcellulose 3,0 mg. Bahan tambahan yaitu Sodium chloride, Benzalkonium chloride, Disodium edetate dihydrate, purified water, Dibasic sodium phosphate heptahydrate, Sodium phosphate monobasic monohydrate, Glycerol.
Beli di mana?
Aku beli Insto Dry Eyes ini di Indomaret dekat rumah. Bisa juga kalian beli di Alfamart. Harganya sekitar Rp 19.500,-. Kemasan Insto Dry Eyes juga ada dua jenis. Sampul biru dan hijau. Sama aja kok. Hanya tahun produksi saja yang beda.
Jangan Lupa Bawa Insto Dry Eyes!
Jangan sampai ya kalian merasakan sakit mata seperti aku. Pokoknya #MataKeringJanganSepelein, usahakan hindari penyebab umum mata kering seperti yang sudah aku jelaskan agar tidak terjadi keluhan seperti aku. Karena sakit mata yang aku rasakan itu sudah berat.
Jangan sampai mengganggu aktivitas kita. Jujurly, sakit mata saat travelling itu udah kayak patah hati. Sedih bangeeet! Jadi jangan ya ges ya. Jangan lupa bawa terus Insto Dry Eyes saat travelling. Benar-benar harus sedia payung sebelum hujan! Pakai Insto Dry Eyes jadi solusi mengatasi mata kering tanpa ke dokter.
Biar liburan ke Bali semakin berseri, bawa Insto Dry Eyes setiap hari! Mata Kering? Jangan SePeLein! Tetesin INSTO Dry Eyes!
Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470411/
https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/559/kenapa-mata-bisa-terasa-kering-yaa
https://jec.co.id/id/eye-condition/dry-eye-0
https://insto.co.id/produk/insto-dry-eyes
Mata kering ini bener-bener bikin aktifitas terganggu. Untung ada Insto Dry Eyes, ya mbak.
BalasHapusGejala mata kering seperti mata sepet, perih dan lelah memang gak bisa disepelein. Harus segera diobati ya mba. Tapi untung ada Insto Dry Eyes yang efektif mengatasi mata kering. Udah gitu kemasannya imut mudah dibawa kemana-mana.
BalasHapus