Ajak Anak Kompetisi Olahraga? Penuhi Kebutuhan Kalsium Anak Sejak Dini Agar Aktif Dan Sehat

1 comment
Bagi anak kecil yang sering aktif bergerak, memang sudah bisa dibilang olahraga ya. Makanya banyak yang bilang anak #AktifItuSehat. Aktif adalah indikator kalau anak itu sehat karena otot-ototnya bergerak. Beda lagi dengan orang dewasa yang kadang mau olahraga saja susah, termasuk saya nih. Hayohh siapa lagi yang malas olahraga? Hihi.

Ternyata ada salah satu cara biar kita, si para orang tua, bisa sesekali berolahraga. Yaitu dengan mengajak anak-anak berolahraga. Biasanya saya dan suami mengajak anak berolahraga, seperti jalan kaki, bersepeda atau berenang. Selain membuat anak senang karena diajak berjalan-jalan tapi juga bisa membuat badan kita sehat.

Taman Singha Merjosari


Dari ketiga olahraga itu yang paling disenangi anak saya adalah bersepeda. Si anak nggak cuma berolahraga tapi juga sampai terjun ke dunia kompetisi persepedaan.

Tujuannya apa?

Sebenarnya dari awal bukan ingin menjadikan anak seorang atlet cilik tapi buat having fun aja. Kalau memang ingin menjadikan anak seorang atlet berarti orang tua harus sudah siap juga. Nggak hanya persiapan materi, fisik tapi juga moral untuk mendukung anak.

Saat ada kompetisi push bike, suami keukeuh mengikuti anak ikut serta. Saya sempat protes karena bagi saya untuk ikut lomba butuh persiapan seperti latihan dan fisik. Sedangkan anak saya hanya sesekali latihan saja semenjak beli push bike. Suami cuma bilang nggak apa-apalah buat having fun. Karena dadakan, sebelum berangkat si anak belum makan. Jadinya saya siapkan cemilan seadanya dan yang pasti air putih. Sampai tempat acara, untung belum mulai, masih free practice. Jadi saya, suami dan anak menyempatkan sarapan.

Having Fun Juga Butuh Nutrisi

Selama lomba berlangsung, memang benar saya having fun melihat anak-anak kecil nan menggemaskan itu bermain sepeda tanpa pedal. Saya juga terkesima dengan antusiasme peserta mengikuti kompetisi sepeda yang didorong pakai kaki itu. Saya melihat beberapa peserta yang sepertinya memang disiapkan untuk menjadi atlet cilik. Mulai dari baju, sarung tangan, sepatu, helm, bahkan kendaraannya ditempeli stiker sang atlet cilik tersebut.
Memang mengikuti kompetisi push bike ini tak hanya mampu bersaing dalam hal kecepatan tapi juga strategi menyalip. Beberapa peserta bahkan sudah berpengalaman mengikuti kompetisi push bike di luar negeri (Malaysia) bahkan meraih juara. Takjub saya melihat di usia 4 tahun sudah menjadi atlet cilik bahkan sampai ke luar negeri.

Kompetisi tersebut memang tak hanya membuat orang tua gemas melihat tingkah laku anaknya saat bertanding, tapi juga penontonnya. Yang paling lucu adalah orang tua peserta yang heboh berlari-lari menyuruh anaknya melaju secepat mungkin sampai ke garis finish. Saya sih ikut ketawa-ketiwi.
Ketika sang anak yang berusaha menyalip temannya tapi badannya kalah besar dan membuat ia terjatuh, orang tua tetap menghiburnya. Sedangkan anak saya yang mengikuti kelas 2 tahun masih santai-santai aja. Nggak pake salip-salipan. Yang heboh memang orang tuanya berlari-lari.

Menurut saya mengikutsertakan anak usia 2 tahun dalam kompetisi, yang paling susah adalah menjaga mood anak 2 tahun agar mau berlomba sampai finish. Apalagi pas final itu sudah lewat tengah hari dimana anak-anak usia 2-3 tahun mulai mengantuk dan mulai rewel.

Eh, di tengah-tengah istirahat siang, panitia memberi konsumsi dan susu untuk para peserta agar kebutuhan nutrisi peserta tetap terjaga dan tetap bersemangat. Dan anak saya langsung menghabiskan susunya. Emang ya having fun aja butuh nutrisi juga.

Latihan Juga Butuh Nutrisi

Semenjak mengikuti push bike competition itu, saya atau suami beberapa kali mengajak anak berlatih push bike di jalanan depan rumah, arena skatepark atau di taman.

Saat lagi di rumah mbahnya di Malang, saya dan suami mengajak anak ke Taman Singha Merjosari. Pertama kali datang kesana kami nggak bawa sepeda.

Karena di Taman Singha Merjosari ada arena skatepark, kunjungan kedua kami ke Taman Singha Merjosari, suami tak lupa membawa dua sepeda. Satu sepeda dewasa BMX dan satu sepeda push bike untuk si kecil.

Sesampainya di sana, suami pun mengeluarkan dua sepeda itu. Sambil menggendong si bayi, saya pun bersepeda mengejar anak saya. Suami cuma bengong. Lah kok malah saya yang naik sepeda Haha. Yang pasti seplastik makanan dan minuman tak lupa dibawa.

Saya mengajak anak ke arena skateboard dan sepeda BMX. Sepertinya kami agak kesiangan. Mataharinya nyentrong banget. Tapi anak-anak saya seneng banget main di arena itu. Lah yang adeknya malah main perosotan di arena skatepark. Si kakak asyik aja main sepeda.

Latihan Sepeda juga Perlu Nutrisi


Katanya sih kalau ingin belajar sesuatu, alangkah baiknya ada seseorang yang mengajari karena anak lebih mudah meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Jadilah suami bersepeda di arena skatepark itu. Naik turun walaupun nggak sampai tinggi sedangkan anak saya masih mengamati. Awalnya Raceqy agak takut-takut tapi akhirnya dia malah enjoy. Memang sih anak saya nggak sampe terbang-terbang kaya atlet sepeda itu. Kalau begitu sih, jantung saya yang dag dig dug. Haha.

Saya pun membawa bekal makanan yang berisi nasi kuning, mie hun, ayam suwir, kering tempe. Kali aja dia tiba-tiba bersemangat ingin makan setelah bermain. Saya pun menyuapi Raceqy. Suapan pertama dia mau. Suapan kedua dia masih mau. Suapan ketiga dia mulai malas-malasan tapi masih mau. Suapan keempat, dia menyerah. Saya bujuk-bujuk, tetap nggak mau. Dia pun minta susu yang cocok diberikan untuk anak 1 tahun ke atas.



Sela-Sela Latihan di Taman Lalu Lintas


Waktu itu saya sengaja bawa #IndomilkUHTKidsFullCream karena susu ini praktis dan mudah dibawa. Kemasannya yang kecil dan mudah digenggam anak. Belum lagi kemasannya dibuat dengan teknologi agar susu selalu fresh hingga lebih dari enam bulan tanpa terkontaminasi, kehilangan nutrisi yang dapat merubah rasa susu.

Sebenarnya sebagai antisipasi juga sih kalau anak saya nggak mau menghabiskan makanannya.

Padahal nutrisi makanan ini sangat penting bagi anak-anak yang aktif bergerak. Kebutuhan gizinya memang harus dijaga agar perkembangannya optimal. Nah, bagaimana kalau anak susah makan? Saya memang sering kebingungan kalau dia susah makan. Saya masih bersyukur dia masih mau makan jajanan kue tradisional, sereal bahkan oatmeal.

Tak Lupa Penuhi Kebutuhan Kalsium

Untungnya lagi anak saya nggak ada alergi terhadap susu sapi dan lagi dia memang suka minum susu jadi saya tak perlu khawatir dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kalsiumnya. Menurut Kementerian Kesehatan, angka kecukupan kalsium yang dibutuhkan untuk anak usia 1-3 tahun di Indonesia sebesar 650 mg/ hari dalam sehari dan 4-9 tahun sebesar 1000 mg/hari sama seperti usia dewasa di atas 30 tahun.

Tentunya sebagai orang tua kita tak boleh lupa untuk memenuhi kebutuhan kalsium anak darimana pun sumbernya. Sebenarnya kalsium tak hanya berguna untuk tulang dan gigi saja tapi juga untuk sistem syaraf dan otot. Menurut Sulistiyani (2010), kekurangan kalsium dapat mengakibatkan pertumbuhan tulang anak tidak sempurna, kurang kuat, bisa membentuk X atau O, menderita penyakit rickets, kejang otot, gangguan fungsi otak dan syaraf.

Pentingnya Kalsium


Mengingat pentingnya kalsium, saya pun luluh saat anak merengek minta susu. Dalam beberapa kali menyedot saja, satu bungkus Indomilk UHT varian rasa baru 115 ml habis diminum si kakak. Dia minta lagi tapi saya suruh nanti saja. Saya cukup tenang kalau dia mau minum susu UHT sampai dua bungkus mengingat kelebihan susu UHT yang banyak sekali. Kandungan gizinya tinggi karena melewati proses pemanasan dengan suhu tinggi dalam beberapa detik.

Berdasarkan uraian tentang Susu Indomilk UHT di website Indomilk, susu dalam kemasan kotak siap minum ini diolah dengan proses sterilisasi HTST (High Temperature Short Time) yaitu dipanaskan pada suhu 140-145 Celcius selama 4 detik yang bertujuan membunuh bakteri jahat. Proses ini membuat susu bisa disimpan hingga 9 bulan. Susu Indomilk UHT dibuat dengan SUSU SEGAR dan mengandung nutrisi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anggota keluarga. Susu Indomilk UHT ini dapat dikonsumsi dalam suhu ruang maupun disajikan dingin.

Kandungan kalsium pada susu indomilk UHT Kids full cream ini sebesar 30% per kemasan (115 ml) sedangkan per takaran saji yang disarankan (230 ml) atau 2 pak susu sebesar 60%. Tinggi kalsium ya Mom. Kandungan kalsium ini paling besar diantara kandungam lainnya dalam susu UHT ini. Selain itu, kandungan Vitamin D sebesar 50% per takaran saji bermanfaat untuk membantu penyerapan kalsium. Tanpa ada Vitamin D maka kalsium tak akan terserap dengan maksimal. Tak hanya itu, banyak sekali kandungan gizi yang ada pada susu Indomilk UHT. Misalnya, kandungan Vitamin A sebesar 30% per takaran saji bermanfaat untuk membantu mempertahankan keutuhan lapisan permukaan mata.



Kalau saya baca tentang review susu UHT di beberapa artikel, bahkan saran dari saudara saya yang minta saran ke dokter, susu selepas ASI yang punya kandungan gizi tinggi dan aman untuk bayi ya sebenarnya susu UHT. Sayangnya, saya baru tahu info ini belakangan.

Jadi, sejak usia 1,5 tahun, Raceqy sudah minum susu macam-macam. Mengingat waktu itu saya lagi hamil kedua. Walaupun dia masih menyusui, dia mulai konsumsi beraneka macam susu yang cukup manis menurut saya sehingga membuat giginya mulai keropos di usianya 2 tahun.



Bagi ibu-ibu yang ingin memberi susu selepas ASI yang bagus untuk anak, susu Indomilk UHT Kids Full Cream merupakan salah satu susu untuk anak usia 1 tahun ke atas yang bagus untuk diberikan karena susu selepas ASI ini tanpa tambahan gula dan garam walaupun kalau bisa diusahakan sampai 2 tahun ASI ya ibu ibu.
Dengan nutrisi yang komplit dan tanpa tambahan gula dan garam dari Indomilk UHT Kids Full Cream insyallah anak akan menjadi sehat dan aktif.

Jangan khawatir juga, susu UHT Kids Full Cream ini sudah memiliki BPOM dengan nomor terdaftar 400210093157 dan sudah ada logo halal MUI-nya.




Bagaimana Moms tertarik untuk membelikan susu Indomilk UHT Kids Full Cream ini untuk ananda? Sekalian aja Moms ikutin blog competition review susu UHT ini. Masih ada waktu kok sampai 31 Januari 2019. Ada pemenang mingguan dan pemenang final. Hadiahnya juga lumayan loh buat nambah uang jajan, hehe. Untuk info lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan lomba klik website ini ya.


Daftar Pustaka


https://www.helpguide.org/articles/healthy-eating/calcium-and-bone-health.htm/

http://www.indomilk.com/product/uht-milk

Kementerian Kesehatan. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.

Amandia Dewi Permana Shita, Sulistiyani. 2010. Pengaruh Kalsium Terhadap Tumbuh Kembang Gigi Geligi Anak. Jurnal Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 3 2010 : 40-44.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar

  1. Susu memang punya manfaat yang banyak. Diantaranya utk memenuhi kebutuhan kalsium tubuh yg penting untuk masa pertumbuhan dan juga ibu dalam masa kehamilan. Mksh utk sharingnya mb... 😊

    BalasHapus

Follower