Kursus Gratis Public Speaking di QuBisa dan Karir Penulis

26 comments



Benarlah rupanya apa yang dikatakan oleh Sidney Sheldon. Kematian adalah ketakutan pertama yang dimiliki manusia dan public speaking adalah yang pertama.

Bagiku itu adalah lelucon yang memang benar. Aku mengalami ketakutan itu ketika harus berbicara di depan publik.

Tepatnya, ketakutan yang harus dihadapi. Bukan sesuatu yang harus dihindari.

Sekitar dua tahun lalu, setelah aku dinyatakan lolos jadi penulis emerging writer Ubud Writers and Readers Festival, aku harus tampil di muka umum beberapa sesi. 

Pengalaman menjadi speaker di UWRF itu yang membuatku keringat dingin beberapa hari menjelang event.

Alasan pertama yang membuat aku grogi tampil di depan umum saat event UWRF 2019 adalah aku sudah tidak pernah lagi presentasi di depan publik setelah enam tahun lamanya. Sudah cukup lama bukan? 

Dulu, tampil di depan publik adalah hal yang biasa meski kadang ada deg-degan juga. Setelah tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga, public speaking seperti hal yang menakutkan buatku. 

Ibu rumah tangga harus public speaking online



Aku takut salah ngomong, takut banyak kata-kata yang hilang sehingga aku banyak terdiam. Takut begini begitu. Pokoknya serba takut.

Alasan kedua adalah audiens yang hadir tak hanya orang Indonesia tapi juga orang luar negeri. 

Karena UWRF adalah event literasi internasional, audiens yang datang kebanyakan adalah penulis, wartawan atau ilustrator dalam dan luar negeri ataupun partisipan yang memang fokus di dunia kepenulisan. 

Public speaking UWRF
Sumber foto : Instagram @ubudwritersfest


Meskipun ada penerjemah khusus tapi aku tetap merasa grogi kalau saja aku salah berbicara. 

Alasan ketiga adalah pengalaman pertama mengisi workshop UWRF SENDIRIAN yang bikin pengen salto. 

Yes. 

Jadi ada satu sesi khusus workshop yang harus aku isi tanpa pasangan dan tanpa moderator. Jadi emang formatnya santai tapi aku aja yang ngebawainnya nggak santai.

Sebagai pemateri workshop untuk menulis cerita anak jelas membuatku grogi. Lah wong mengisi workshop kepenulisan saja belum pernah. Ini malah di depan anak-anak yang ternyata para anak-anak bule. 

Kalaupun anak Indonesia mereka kebanyakan ngomong bahasa Inggris.

Beruntung memang slide ku ditulis dalam bahasa Inggris jadi aku tinggal baca dan mengembangkan sedikit saja.

Beberapa volunteer membantuku menerjemahkan kata yang aku tidak tahu. Memang benar ya kalau tanpa persiapan itu hasilnya memang kurang maksimal.

Saat akan mengisi materi Short Story Session (dokumen pribadi)


Dan aku nggak pernah kebayang sih. Benar-benar jauh dari bayanganku bisa diminta menjadi pemateri dalam workshop kepenulisan. 

Setelah selesai event UWRF itu, aku di ‘lamar’ untuk menjadi pemateri dalam pelatihan kepenulisan. Beruntung sih karena di masa pandemi ini aku nggak perlu keluar kota untuk mengisi materi. 

Jadi aku mengisi materi lewat Zoom atau pun media sosial seperti Instagram. Meskipun hanya ngomong di depan layar tetap saja aku merasa grogi saat harus berbicara lewat zoom atau Instagram yang dihadiri banyak orang.

Terakhir sekitar dua bulan lalu aku masih mengisi materi kepenulisan bersama FLP Tuban lewat zoom. 

Apakah aku grogi? Ya. 

Apalagi kalau banyak suara-suara mengganggu di belakang. Konsentrasiku langsung buyar. Setelah dievaluasi dengan mendengarkan siaran ulang hasil berbicara di depan publik, banyak sekali kekurangan-kekuranganku sebagai pembicara.

Tapi, aku tahu ada satu cara mengatasi ketakutan berbicara di depan publik yaitu melawan rasa grogi itu. Mau tidak mau aku harus melawan ketakutan itu.

Pentingnya Public Speaking bagi Penulis

Memangnya apa pentingnya seorang penulis harus bisa public speaking? Apakah bisa mendukung karir seseorang? 

Berdasarkan pengalaman mengikuti UWRF hingga hari kelima aku pikir seorang penulis itu penting memiliki kemampuan public speaking

Menjadi penulis tidak hanya dituntut jago menulis tapi penulis juga harus bisa berbicara di depan publik karena penulis juga biasa diundang menjadi narasumber pelatihan kepenulisan di berbagai tempat.

Ketika seorang penulis harus melakukan bedah buku karyanya sendiri maka penulis harus bisa memberikan informasi mengenai bukunya tersebut. 

Penulis juga harus persuasif sehingga bisa membuat audiens tertarik membeli bukunya. Penulis juga harus motivatif sehingga audiens yang memiliki minat menulis akan terdorong untuk menulis. 

Oleh karena itulah, meningkatkan kemampuan public speaking sangat penting bagi pengembangan karir seorang penulis. Berikut ini aku jekaskab alasan penulis harus meningkatkan kemampuan public speaking:

Memberi kesempatan menjadi narasumber

Penulis tidak hanya bekerja di atas kertas atau di depan laptop. Suatu waktu penulis juga diundang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan kepenulisan. 

Mau tidak mau seorang penulis harus keluar dari sarangnya. Tidak lagi bekerja di atas kertas atau di depan laptop tapi juga di depan audiens. 

Kemampuan public speaking yang baik bagi penulis ini merupakan kesempatan agar makin dikenal oleh banyak orang. Tentu akan mempengaruhi karir penulis ke depannya.

Meningkatkan personal branding

Melatih kemampuan public speaking seorang penulis dengan menjadi narasumber pelatihan merupakan salah satu cara meningkatkan personal branding penulis. 

Jika citra seorang penulis sudah dikenal masyarakat luas maka kegiatan promosi karya pun akan lebih mudah. Dengan begitu karir penulis pun bisa semakin maju. 

Jika tidak menjadi narasumber di berbagai pelatihan, penulis bisa saja memberikan materinya lewat video Youtube sehingga ketika diundang menjadi narasumber tidak begitu kaget. 

Pemanfaatan media sosial seperti Youtube untuk memberikan materi kepenulisan juga merupakan salah satu cara meningkatkan personal branding seorang penulis.

Menambah kepercayaan diri

Semakin sering berbicara di depan umum maka semakin menambah kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri ini penting untuk penulis di banyak kondisi. 

Tidak hanya saat menjadi narasumber seperti jika berjumpa dengan relasi baru yang memungkinkan untuk diajak kerja sama.

Memperluas jangkauan karir penulis

Penulis yang sering diundang menjadi narasumber maka semakin banyak orang yang akan mengenalinya sehingga jangkauan karir penulis semakin besar. 

Penulis akan memiliki banyak relasi dari hasil kemampuan public speaking yang sudah dilatih. Orang akan merasa senang berbicara dengan orang yang memiliki kemampuan public speaking yang baik.

Mempermudah promosi karya

Menjadi seorang penulis pemula tidak mudah untuk promosi karya lewat media sosial sekalipun. Karena penulis pemula belum memiliki fans based yang ajeg- sepertiku- sehingga perlu usaha yang besar untuk promosi karya.

Jika penulis bisa meningkatkan kemampuan public speaking maka penulis akan dikenal banyak orang. 

Salah satu dampaknya adalah media sosial penulis akan banyak diikuti orang. Kita tahu sendiri di zaman digital sekarang promosi karya sudah banyak di media sosial apalagi kalau kalau sudah punya fans base.

Tuh ternyata penting banget kan meningkatkan kemampuan public speaking untuk penulis. Meski karir penulis hanya berkutat dengan laptop dan kertas tapi kemampuan public speaking harus dilatih. 

Kan penulis juga harus berpikir positif bahwa penulis akan diundang ke berbagai acara untuk menjadi pembicara dalam pelatihan kepenulisan. Hehe.


Mencari Kursus Online Gratis

Akhir Oktober 2021 lalu aku mengisi materi kepenulisan bersama FLP Jember. Aku nggak mau kesalahan-kesalahan saat berbicara di depan publik kembali terjadi. 

Bagi sebagian orang memang terasa gampang, tapi bagiku seorang ibu-ibu yang tidak bekerja dan sering berbicara sama anak adalah bukan hal biasa. 

Jadi aku perlu meningkatkan kemampuan upskilling dan reskilling terkait dengan public speaking.

Tapi karena aku di rumah masih ngurus tiga anak kecil jadi aku mencari cara belajar efektif lewat kursus online gratis

Maklum, waktuku sudah banyak dihabiskan dengan urusan rumah tangga. Jadi aku harus cari cara agar belajar gak ribet untuk meningkatkan kemampuan upskilling dan reskilling. Ya salah satunya pakai aplikasi siap kerja QuBisa.

Apa itu Aplikasi Siap Kerja QuBisa?

Aplikasi QuBisa adalah platform yang menyediakan kursus online yang ditujukan kepada fresh graduate atau lulusan baru yang akan memasuki tempat kerja, pekerja profesional yang ingin meng-upgrade ketrampilan mereka, ataupun individu yang ingin menjadi pengusaha.

Alasan Memilih Aplikasi Siap Kerja QuBisa?

Tadi sudah aku jelaskan kenapa aku pilih aplikasi siap kerja QuBisa karena aku mau belajar gak ribet. Selain itu berikut ini alasan QuBisa menjadi pilihan untuk kursus online gratis:

Materi yang bervariasi dan sesuai kebutuhan generasi milenial


Pengembangan diri di era sekarang ini sudah berbeda dengan jaman orang tua kita. Teori yang diberikan sudah mulai berkembang. 

Bahkan materi praktis lebih banyak disukai bagi generasi sekarang untuk mengembangkan diri juga sudah banyak di QuBisa. 

Tentunya, materi kursus yang bermacam-macam disesuaikan dengan passion dan kebutuhan para generasi milenial. 

Materi yang disediakan mulai dari yang berhubungan dengan Keterampilan Sukses Milenial (KSM) dan Keterampilan Digital Milenial (KDM). 

Keterampilan Sukses Milenial
Sumber: Situs QuBisa

KSM ini seperti kursus cara mudah dapat kerja di era sekarang, pola pikir menuju sukses, dasar-dasar marketing, dan lain sebagainya. 

Keterampilan Digital Milenial
Sumber: Situs QuBisa


Sementara KDM ini seperti kursus mengedit video dengan aplikasi, tips sukses menjadi konten kreator pemula di Youtube, dan masih banyak lagi.

Jadi di total keseluruhan jumlah kursus di QuBisa ini sebanyak 200+, webinar hingga 750+, microlearning hingga 300+ dengan 400+ pengajar. Mantap kan!

Instruktur yang profesional dan berpengalaman

Banyak instruktur yang memberikan materi di QuBisa merupakan praktisi di bidangnya dan akademisi.

Jangan khawatir karena materinya pasti dari pengajar yang berpengalaman. QuBisa juga tidak asal memilih pengajar. 

Saat aku mengikuti kursus dengan Coach Latief, beliau memang memberikan materi kebanyakan dari pengalaman beliau. Penyelesaian permasalahan juga berdasar pengalaman beliau.

Setelah dilihat profilnya, Coach Latief adalah seorang doktor yang saat ini menjadi praktisi, akademisi, penulis dan pembicara publik.

Jadi wajarlah kalau instruktur di QuBisa adalah orang-orang yang sudah berpengalaman. Karena orang yang ngajar orang lain tapi belum pernah mengalaminya pasti kelihatan beda cara penyampaiannya.

Banyak kursus gratis

Meskipun banyak kursus gratis tapi materi yang diberikan mendalam. 

Kursus berbayar yang terjangkau. Ada juga kursus berbayar di QuBisa tapi harganya masih terjangkau. Harganya bervariasi tergantung jenis kursus yang ingin diikuti.

Bersertifikat

Kursus gratis dan berbayar tetap mendapat sertifikat. Dengan catatan bahwa kursua tersebut dilabeli bersertifikat. Lumayan kan untuk menambah lampiran portofolio saat dibutuhkan.

Sistem poin yang bisa ditukarkan dengan kursus gratis

Sistem poin di QuBisa ini dikenal dengan nama Liga PoinQu. Jadi semakin besar kalian mendapatkan poin semakin besar kesempatan kalian mendapatkan hadiah. 

Poin ini didapat dari hasil registrasi, hasil menonton kursus, mereview kursus, dan aktivitas lain yang dilakukan di website atau aplikasi QuBisa.


Kursus Online Public Speaking Untuk Persiapan Menjadi Pembicara

Berdasar pengalamanku sebelumnya, aku nggak mau grogi saat berbicara di depan publik hingga banyak kata yang belepotan atau malah nggak jelas. 

Aku pengen materi yang aku bawakan mudah dipahami oleh audiens. Yang paling penting aku mau materiku mampu memotivasi audiens untuk berkarya. Namun, sepertinya nggak semudah yang dibayangkan.

Aku pun memilih kursus Tips Menjadi Pembicara Handal dari Dr. Abdul Latief yang merupakan seorang praktisi, akademisi, dan penulis. 

Kira-kira gimana sih ikut kursus online gratis di aplikasi belajar online QuBisa? Baca review-ku ya.

Kursus online gratis

Materi yang dibawakan aplikatif dan mendalam

Dari sisi materi, Coach Abdul Latief memberikan materi yang mendalam tapi mudah dimengerti. Beliau menjelaskan tentang pengertian dan jenis filler words

Banyak pembicara yang mengeluarkan filler words tanpa disengaja seperti hmm, eeh, anu, dan lain sebagainya. Beliau juga menjelaskan bagaimana menghindari filler words seperti memberi jeda, berlatih, dan bersikap tenang.

Materi yang dibawakan juga banyak tapi memang hanya pokok-pokok saja yang diberikan saat menjadi pembicara. 

Materi dibagi menjadi beberapa bagian bab dan subbab sehingga pembelajaran lebih jelas. Materi lainnya seperti berlatih artikulasi, intonasi, mengatur power dan pernafasan saat sedang berbicara didepan publik juga diberikan oleh Coach Latief.

Dari materi itu pula aku jadi paham kalau gugup saat berbicara di depan publik itu hal yang wajar. 

Bahkan pembicara yang sudah puluhan kali tampil depan publik juga mengalami gugup dan grogi. Bedanya, ada pembicara yang mampu mengendalikan rasa gugup dan grogi.

Nah, coach Abdul Latiehu juga menjelaskan penyebab gugup dan mengatasi rasa gugup.

Cara untuk mengatasi rasa gugup adalah dengan persiapan dan latihan

aplikasi siap kerja

Cara penyampaian yang jelas

Coach Abdul Latief menyampaikan materi dengan jelas lewat video karena biasanya pemateri terdengar seperti kumur-kumur tapi tidak bagi Coach. 

Terasa banget kalau Coach Abdul Latief adalah pembicara yang handal karena materi yang disampaikan beliau sudah dilakukan beliau. Artikulasi, intonasi beliau dalam menyampaikan sangat jelas. 

Teknik vokalnya pun jelas. Aku tidak perlu mengulang video karena memang penyampaiannya jelas.

Video materi untuk satu topik tidak panjang

Salah satu kelebihan materi yang disampaikan banyak subbab adalah video-video materinya singkat sekitar 3-15 menit. Dan itu memudahkan aku yang memang harus berhenti dulu karena harus mengerjakan hal lain di rumah. 

Beda lagi kalau videonya panjang sekitar 1 jam maka ketika harus berhenti di tengah jalan karena ada sesuatu urusan maka harus mengulang lagi.

Video Coach Abdul Latief0 untuk materi ini sebenarnya sekitar 1 jam tapi karena dipecah menjadi beberapa subbab sehingga satu video hanya 3-15 menit. 

Dan menurutku itulah cara belajar efektif agar mudah ditangkap oleh audiens.

aplikasi belajar online QuBisa

Ada kemajuan mengikuti kursus

Di aplikasi belajar online juga ada tampilan kemajuannya jadi kita tahu progres kita mengikuti kursus sudah berapa persen. 

Adanya progres kemajuan ini akan memotivasi kita untuk menyelesaikan kursus.

Bisa ikut kursus gratis dengan kumpulkan poin

Setelah selesai mengikuti kursus kita akan dapat poin. Poin yang terkumpul bisa digunakan untuk mengikuti kursus lainnya. 

Poin yang diperoleh tergantung misi yang harus diselesaikan seperti menyelesaikan kursus dan memberi ulasan kursus gratis.

Hasil Mengikuti Kursus Public Speaking di QuBisa


Setelah mengikuti kursus Public Speaking bersama Coach Latief, aku merasakan hasilnya saat berbicara di depan publik. 

Lebih tenang

Meskipun awal-awal mau persentasi, aku agak deg-degan. Tapi ketika mengingat tips Coach Latief untuk tarik nafas dan menghembuskannya pelan-pelan dan berkali-kali, aku mulai merasa tenang. 

Aku juga mencoba menyapa teman-teman agar suasana lebih santai dan aku juga tidak deg-degan. 

Menyapa bisa dengan mengajukan pertanyaan singkat seperti, "Apakah teman-teman sudah pernah menulis cerpen atau novel?"

Public Speaking



Lebih jelas

Coach Latief pernah mengatakan untuk menghindari filler words bisa dengan berbicara pelan-pelan. 

Biasanya saat persentasi, aku memang berbicara cukup cepat. Dan itu membuat kalimatku menjadi tak beraturan. 

Aku mencoba berbicara lebih pelan seperti yang dikatakan Coach Latief. Dan memang kalimat menjadi lebih beraturan dan lebih jelas juga. Apalagi aku persentase lewat zoom jadi artikulasi harus jelas.

Testimoni peserta


Setelah memberi materi kepenulisan, perwakilan peserta memberikan testimoni mengenai materi kepenulisan yang aku berikan.

Materi Kepenulisan Lita Lestianti

Berkat kursus public speaking di QuBisa ini, aku bisa persentasi tidak terburu-buru, lebih tenang dengan artikulasi yang jelas. Dan berkat coach yang profesional di QuBisa sehingga aku bisa mudah memahami dan mempraktikkannya. 

Memudahkan Banyak Orang 

Kelebihan-kelebihan kursus online gratis di QuBisa itulah yang dapat membantu banyak orang termasuk aku untuk belajar mengembangkan diri/personal branding/ upgrade ilmu/ coaching/ mentoring, dan lain-lain tanpa kesulitan memahami materi. 

Yang paling penting materi yang diberikan memang harus dilatih agar semakin mahir. Menjadi pembicara handal itu perlu proses yang tidak sebentar. 

Berbicara di depan publik memang harus dilatih. Tidak bisa instan.

Setelah mengikuti materi dari Coach Abdul Latief, aku mulai bisa mengendalikan tempo saat berbicara dan mulai memperhatikan artikulasi saat persentasi. 

Yang paling penting, sebelum persentasi harus menyiapkan materi dan latihan karena selama ini aku memang kurang latihan sebelum berbicara didepan publik.

Kalian yang ingin kursus online gratis sebagai persiapan masuk dunia kerja, kalian bisa unduh aplikasi siap kerja QuBisa di App Store dan Play Store

Setelah ikut kursusnya kalian juga bisa ikuti lomba blog yang menceritakan pengalaman menggunakan aplikasi QuBisa. Kebetulan QuBisa sekarang sedang mengadakan lomba blog. Yuk, ikutan lomba blognya.



Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

26 komentar

  1. saya ini yang termasuk demam panggung. Kalo mau maju ke publik, groginya luar biasa, bisa blank gitu ya. pokoke kaku kayak kanebo kering, hehehe.

    Bener juga ya, seorang penulis / blogger nggak cuma harus bisa nulis aja, tapi juga perlu upgrade skill public speaking, biar lancar berbicara ketika diundang menjadi narasumber. Jangan sampai rasa grogi justru menghambat perkembangan karir seorang blogger / penulis.

    Penting banget untuk upgrade dengan cara mengikuti kursus public speaking. Apalagi sekarang sudah ada QuBisa, urusan upgrade skill jadi lebih mudah. Semua dilakukan secara online dan gratis pula.

    Terima kasih banyak atas infonya Mba Lita.

    BalasHapus
  2. Dulu aku juga berpikir bahwa berbicara di depan umum itu menakutkan banget. Gugup juga. Bahkan sempat mengalami blank nggak tahu mau ngomong apa. Hehehehe

    Menurutku persiapan materi juga membantu sih.

    Mudahnya sekarang sudah ada pembelajaran publik speaking ya di aplikasi siap kerja. Aku sempat ambil materi itu juga kemarin.

    BalasHapus
  3. Penulis pun butuh bisa public speaking, ya. Mantap deh kalau begini jadi makin terampil aja bicara di depan orang banyak

    BalasHapus
  4. setuju! public speaking tuh emang penting banget, ga cuma untuk mendukung profesi, bahkan utk kegiatan keseharian pun klo public speaking nya oke juga bisa jadi power buat kita saat ngobrol, diskusi, musyawarah, rapat gitu yaa

    BalasHapus
  5. Benar kak, Kesempatan jadi narasumber adalah peluang bagus memang.
    Maka dari itu kudu asah keterampilan public speaking, biar lebih lancar

    BalasHapus
  6. Kemampuan public speaking memang perlu sering latihan ya mbak, apalagi skill ini banyak banget dipakai di berbagai karir yang dinginkan dan banyak sekali manfaatnya. Untung ada QuBisa ini yaa, jadi belajar skill apapun yang kita mau tersedia dalam satu platform.

    BalasHapus
  7. Bener banget nih, keterampilan public speaking ini bisa menumpul bahkan mneghilang kalau tidak pernah digunakan lagi. Saya juga udah merasa gagap banget kalau harus ngomong di depan umum. Sudah terlalu lama berada dalam situasi yang tidak mengharuskan berbicara kepada orang banyak. Nah pas kemarin harus IG Live untuk keperluan promosi buku, baru dah terasa panas dinginnya. QuBisa bisa banget jadi solusi belajar online buat siapa saja.

    BalasHapus
  8. Aku juga gitu mbak, takut duluan kalau disuruh ngomong di depan publik. Untung ya ada qubisa, jadi bisa training online di sana.

    BalasHapus
  9. Wah aku juga ikutan kursus public speaking kemarin mba sama QuBisa. Seneng banget karena gratis hehe. Kalo di luaran entah dah itu dah berjuta-juta. Di QuBisa gratis Alhamdulillah, banyak juga skill pengembangan diri di sana yang bisa kita akses gratis yaa mba. Keren banget QuBisa ini emangg

    BalasHapus
  10. iya, penulis nggak hanya butuh kemampuan di bidang kepenulisan saja ya mbak
    tapi juga butuh kemampuan public speaking

    BalasHapus
  11. Pengen juga aku menguasai publik speaking kak. Mau banget coba qubisa buat ninggalin skill

    BalasHapus
  12. Setujuuuuuu!!!!

    Sebagai penulis, skill "ngomong" juga harus diasah loh. Biar enak pas nego sama klien hehe

    BalasHapus
  13. Ternyata lengkap ya modul kursus online yang bisa dipilih di Qubisa. Mantap nih untuk Persiapan kerja anakku yang saat ini sEdang kuliah

    BalasHapus
  14. Aku juga pengen banget nih belajar publik speaking biar bisa lebih lancar pas harus presentasi atau bicara di depan umum. Biasanya aku kalau harus bicara di depan umum itu banyak banget filler Wordsnya dan pastinya gugup banget. Huhu

    BalasHapus
  15. Pernah banget merasakan hal yang sama. Dulu pas ada acara gathering bloger di kota saya, saya disuruh mengisi acara dan berbicara di depan orang banyak. Groginya poolll...

    Public speaking memang sangat penting, ya. Biar pas lagi presentasi atau berbicara di depan umum, kita gak grogi.

    BalasHapus
  16. Kerennya mbak bisa ikutan acara uwrf. Pasti pengalaman yang tak terlupakan ya. Setuju banget nih penulis memang harus bisa public speaking juga soalnya selain jadi penulis bisa diminta jadi pembicara juga. Akupun pengen juga sih ikutan kursus publik speaking biar nggak grogi pas harus bicara di depan umum

    BalasHapus
  17. Nah materi ini nih belum daku ambil.
    Mau juga biar gak gugupan kalau pas lagi presentasi. Soalnya skill public speaking memang semestinya kita miliki ya

    BalasHapus
  18. Aku baru belajar keterampilan problem solving mba di qubisa, setelah baca artikel ini saya jadi ingin belajar publik speaking juga. 2 skill perlu banget di jaman digital sekarang ini

    BalasHapus
  19. Aq juga pengen belajar publik speaking mbak, soalnya aq kalo ngomong sama orang baru atau ngomong di depan umum gitu auto grogi, jadi belibet, kadang jadi ngeblabk juga. Hihihi

    BalasHapus
  20. MasyaAllah. Sungguh pengalaman yang luar biasa karena Mba pernah mengisi acara di UWRF. Bisa jadi pembicara di Ubud Writer and Reader Festival gini tuh, wow banget.

    Hmm iya ya. Sejak lama nggak ngantor pun, aku merasa kemampuan berbicara di depan umumku makin payah Mba. Setelah mampir ke mari, aku tersadar, kalau public speaking itu bukan ilmu yang wajib dipelajari.

    Terima kasih ya Mba. Coba deh aku lirik lirik di QuBisa.

    BalasHapus
  21. Duh lengkap banget tulisannyaaa... Aku juga ikut beberapa kursus di QuBisa, banyaakk yg antri mau diikutin lagi, alhamdulillah lancar belajar dengan online ya

    BalasHapus
  22. penulis juga perlu memiliki kemampuan public speaking ya mbak
    biar tetap bisa percaya diri saat tampil di depan umum

    BalasHapus
  23. Walaupun menulis adalah kegiatan merangkai kata , public speaking tetap harus dipelajari. Soft skill basic yang berguna

    BalasHapus
  24. Setuju banget, penulis juga perlu jago public speaking. Eh, tapi nggak cuma penulis sih kayaknya semua bidang emang wajib punya keahlian public speaking ya.

    Aku udah cobain juga nih ikut pelatihan di QuBisa. Emang fitur yang tersedia sangat worth it untuk dicoba.

    BalasHapus
  25. Waah keren mbak bisa jadi pembicara di event Ubud writers. Kemampuan public speaking emang harus terus diasah ya. Aku belum pernah berbicarq di depan umum. Tapi bisa belajar lewat Qu Bisa ya

    BalasHapus
  26. aku sangat membutuhkan kursus online seperti ini, mantab sekali qubisa dapat memenuhi kebutuhan belajar ya

    BalasHapus

Follower