Pentingnya Konsumsi Makanan Halal

9 comments
Assalamualaikum teman-teman, sudah makan apa belum? Sebagai muslim, tentu kita mencari makanan yang 100% halal. Jadi, kalau lagi jalan-jalan di Mall, pastikan mencari restoran atau kafe yang sudah punya sertifikat halal MUI ya. Namun apakah teman-teman sudah memahami apa itu makanan halal?

Kalau teman-teman sedang traveling ke luar negeri, kudu lebih hati-hati. Pastikan makan di restoran halal atau ikut paket tour yang halal. Kalau tidak ikut travel halal, cara amannya adalah dengan makan yang terbuat dari sayuran, tanpa campuran alkohol atau rhum.

Pengertian Makanan Halal

Makanan Halal adalah makanan yang diperbolehkan dikonsumsi oleh umat Muslim yang sesuai dengan ketentuan syariat agama Islam. 

Makanan Halal
Makanan Halal dan Haram (Sumber: Pexels/ Karolina Grabowska)

Dasar Hukum Makanan Halal

Dasar hukum makanan halal menurut Al-Qur'an adalah Surat Al Maidah ayat 88 yang bunyinya, “Dan makanlah yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu.”

Jadi, Allah itu udah sangat baik sekali memberikan kita rezeki sehingga bisa dan mampu membeli daging-dagingan. Mbok ya pilihlah makanan yang halal dan baik.

Kemudian, Al-Qur'an juga menyebutkan makanan halal dalam surah Al-Baqarah ayat 172. Isinya, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik, yang kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada Allah jika kepada-Nya kamu benar-benar menyembah.”

Dari dua ayat Al-Qur'an tersebut sudah jelas ya bahwa umat muslim wajib makan yang halal. Perintahnya jelas dan tidak boleh dilanggar. Lagipula, di Indonesia jumlah makanan yang halal jauh lebih banyak daripada yang haram.

Meskipun begitu, Al-Qur'an juga memberikan ruqshoh (kemudahan) saat dalam keadaan terpaksa dan tidak ada makanan lain untuk mengisi perut yang sangat kelaparan maka makanan haram itu boleh dimakan dan tidak berlebihan (ingat ya perlu digaris bawahi tentang sebab dibolehkannya makan makanan haram.) 

“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang ketika disembelih menyebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya." (Al-Baqarah:173)

Pentingnya Konsumsi Makanan Halal

Mengkonsumsi makanan halal sangat penting untuk kehidupan kita. Ini dia alasannya konsumsi makanan halal.

Dampak makanan haram

Diterima ibadah sholat kita

Mengapa harus makan makanan halal? Karena akan menjaga ibadah terutama salat. Di dalam sebuah hadis shahih disebutkan bahwa orang yang minum alkohol tidak akan diterima salatnya selama 40 hari.

Sebagaimana dalam sabda Nabi saw. 

Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi SAW bersabda, "Orang yang meminum khamar, tidak diterima shalatnya selama 40 hari. Siapa yang bertaubat, maka Allah memberi taubat untuknya. Namun bila kembali, hak Allah untuk memberinya minum dari sungai Khabal." Seseorang bertanya, "Apakah sungai Khabal itu?" Beliau menjawab, "Nanahnya penduduk neraka." (HR Ahmad)

Diterimanya doa 

Selain itu, makanan halal akan memudahkan untuk diterima doanya. Dalam sebuah hadis shahih disebutkan bahwa doa (seorang muslim) tidak akan diterima kecuali orang yang berdoa memakan makanan dari sumber yang halal.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum Mukminin dengan sesuatu yang Allah perintahkan pula kepada para rasul. Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: "Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku," namun makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" (HR. Muslim).

Mendapat keberkahan hidup

Jika kita makan makanan halal maka akan mendapatkan keberkahan dalam hidup

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits:
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.'' (Al-A'rof: 96).

Bentuk keimanan kita sebagai umat muslim ya tidak mengkonsumsi makanan haram. Dan dalam ayat Quran tersebut sangat jelas dikatakan akan melimpahkan berkah dari langit. Melimpah. Bukan lagi memberi sedikit-sedikit. Subhanallah.

Menyehatkan tubuh

Tak hanya itu, dari segi fisik, makanan halal tentu akan menyehatkan tubuh. Allah tidak mungkin melarang sesuatu jika tak ada manfaatnya. Makan makanan haram memiliki keburukan yang lebih besar dibanding manfaatnya untuk tubuh. 

"Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (Al A’raf: 157). Jelas ya, pasti ada sisi buruknya mengkonsumsi makanan yang diharamkan. MasyaAllah.

Sebagai bentuk keimanan kepada Allah

Yang pasti, memakan makanan halal merupakan wujud keimanan kita kepada Allah SWT. 

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.'' (Al Baqarah 172)

Itulah kenapa pentingnya konsumsi makanan halal. Tidak hanya mengenyangkan tetapi juga membuat hidup lebih berkah dan salatnya lebih khusyuk.

Jenis Makanan Halal

Lantas, apa saja jenis makanan halal?

Menurut surah Al-Baqarah ayat 173 disebutkan makanan yang diharamkan :

“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang ketika disembelih menyebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya."

Dari ayat tersebut, jenis makanan halal adalah:
- Semua daging hewan ternak yang disembelih dengan menyebut nama Allah
- Ikan atau hewan dalam air.
- Sayur-mayur
- Tahu, tempe, 
- susu
- Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.
- Binatang yang hidup di dalam air, baik air laut maupun air tawar.
- Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah, Rasul-Nya, dan para ulama

Kalau tempe, tahu, insya Allah halal ya karena dibuat dari kedelai dan saat pembuatannya tidak diberi unsur babi atau alkohol. Begitu juga dengan sayuran dan buah-buahan.

Daging binatang yang umum dimakan oleh orang Indonesia seperti daging sapi, kambing, dan ayam, juga halal. Namun syarat untuk jadi halal adalah ketika binatangnya disembelih, harus menyebut asma Allah. Kalau masih ragu, lebih baik cari penjual muslim atau supermarket halal ya agar yakin bahwa dagingnya 100% halal. Saat makan di luar juga wajib mencari restoran halal.

Makanan yang haram bukan hanya daging babi tetapi juga snack atau hidangan lain yang memakai lemak babi atau gelatin yang terbuat dari babi. Harus hati-hati banget ya terutama kalau mengkonsumsi makanan impor. Lihat dulu bahan-bahannya, apakah mengandung lemak babi atau gelatin? Jika ragu, lebih baik jangan dimakan.

Namun belum tentu binatang selain babi itu halal lho, karena binatang bertaring dan burung predator (seperti gagak) juga haram. Syarat utama kehalalan binatang adalah bukan termasuk karnivora (binatang yang memakan daging). Jadi, anjing, kucing, singa, harimau, itu haram ya.

Kemudian, darah binatang juga tidak halal ya. Teman-teman pernah lihat dadih? Itu adalah makanan yang terbuat dari darah binatang yang ditampung di wadah, lalu dikukus. Dadih jelas haram ya karena terbuat dari darah.

Alkohol juga haram karena termasuk khamr. Hati-hati juga kalau makan di restoran, dan jangan sampai ternyata makanannya dimasak dengan arak. Oleh karena itu harus hati-hati banget kalau makan di luar.

Untuk lebih amannya, teman-teman bisa belanja ayam dan bahan mentah lain di supermarket yang punya sertifikat halal termasuk juga tepung terigu yang diproduksi PT Sriboga Raturaya halal dikonsumsi karena 100% halal dan sudah mendapat sertifikasi kehalalan dari MUI.

Sertifikasi Kehalalan di Indonesia

Lantas bagaimana cara sertifikasi kehalalan di Indonesia? Misalnya ketika teman-teman ingin bikin restoran halal dan membuat produk berbahan terigu, dan ingin membuat sertifikat halal. Lembaga yang mengeluarkan sertifikat halal adalah MUI (Majelis Ulama Indonesia). 

Logo Halal MUI Terbaru



Berikut ini cara pengurusan sertifikatnya:

1. Mengikuti Pelatihan Halal MUI

Pelatihan biasanya bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM. Jadi pastikan aktif mengikuti informasinya ya.

2. Memenuhi Persyaratan

Di antaranya adalah bahan-bahan, produk, dan manajemennya 100% halal. Proses pembuatannya juga halal (tidak tercampur gelatin babi atau bahan haram lain). Saat produksi juga halal dan tidak tercampur kotoran atau najis.

3. Menyiapkan Dokumen

Dokumen yang dibutuhkan antara lain: daftar produk, bahan-bahan, fasilitas penyembelihan (jika menjual dari bahan mentah hewani), manual sertifikat halal, bukti kebijakan halal, dan bukti pelatihan dan audit internal.

4. Pendaftaran, Monitoring, dan Audit

Saat ini, pendaftaran bisa dilakukan secara online agar lebih praktis. Kemudian ada monitoring dari tim MUI. Setelah itu ada audit dan dilanjutkan dengan moniroting pasca audit. Baru keluar sertifikat halalnya yang berlaku selama 2 tahun.

Proses sertifikasi halal memang panjang tetapi wajib dilakukan agar nanti para konsumen yakin akan kehalalannya. Apalagi restoran halal butuh audit yang ketat. Namun jika sudah halal pasti akan lebih laris-manis karena pengunjung yakin akan kehalalannya.

Nah, teman-teman sudah tahu kan apa saja makanan halal dan jenis-jenisnya? Yang tidak halal bukan hanya babi tetapi juga karnivora dan makanan serta minuman yang mengandung darah serta alkohol. Yuk konsumsi makanan halal agar hidup lebih tenang dan berkah.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

9 komentar

  1. ah iya kak, baru inget lagi tentang dadih. dulu di tempatku banyak bangeet yang jual ini. katanya si enak. alhamdulillah aku ga pernah nyoba dan ternyataa dadih haram ya. hatur nuhun infonya kak

    BalasHapus
  2. ah iya aku baru inget tentang dadih. duluu, waktu aku masih kecil banyak yang jual ini di tempatku. aku ga boleh makan ini, tapi ortuku ga ksih tau aku kalau ini haram mungkin karena aku masih kecil kali ya hehehe. ya wis nurut aja ga makan dadih dan ternyataa haram. alhamdulillah masih dilindungi dari yang haram

    BalasHapus
  3. dulu waktu aku kecil, banyak jual dadih. ortuku ga ngebolehin aku makan itu. alhamdulillah aku masih dilindungi dri yang haram ya. nice info kak, nuhun ya

    BalasHapus
  4. Di dunia perbakingan lagi heboh ttg kuas makanan. Kebanyakan kuas yg beredar menggunakan bulu babi dan pedagang ga aware. Penting banget sih edukaai ttg hal ini.

    BalasHapus
  5. sepakat kita harus menjaga agar tubuh mengonsumsi makanan halal.. g cuma wujudnya tapi juga asal makannanya.. rezeki kita misalnya.. Semoga semua yg kita konsumsi udah halal.. aamiin

    BalasHapus
  6. Ternyata makanan halal ngefek banget ke diri terutama ibadah. Jadi PR nih buat lebih hati-hati.

    BalasHapus
  7. memang kita sebagai muslim harus memperhatikan kehalalan masakan yang masuk ke perut kita ya, mbak. Meski tinggal di indonesia juga sebaiknya tetap mengecek logo halal pada makanan

    BalasHapus
  8. di Bali mayan susah nyari makanan halal, kalo kerja lebih seringnya dimasakin istri

    BalasHapus

Follower