Dampak Kekurangan Vitamin dan Mineral pada Kesehatan Gigi dan Gusi

No Comments
Kekurangan vitamin dan mineral pada gusu
Penyebab sakit gusi (Pexels/Arvind Philamin)

Salah satu penyebab sakit gusi adalah kekurangan vitamin dan mineral, seperti kekurangan vitamin C dan zat besi. Sakit gusi adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada banyak orang. Pengalaman ini seringkali dianggap remeh, namun sebenarnya bisa menjadi hal yang cukup mengganggu dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sakit gusi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, rasa sakit, pembengkakan, perdarahan, dan bahkan dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Dampak Kekurangan Vitamin dan Mineral pada Kesehatan Gigi dan Gusi

Berikut adalah penjelasan singkat tentang dampak defisiensi kedua nutrisi tersebut terhadap kesehatan gusi.

1. Defisiensi Vitamin C

Defisiensi vitamin C adalah keadaan yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup pasokan vitamin C yang diperlukan. Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, merupakan nutrisi yang penting bagi kesehatan gusi. 

Sumber vitamin c
Sumber vitamin C (Pexels/Pixabay)


Vitamin C merupakan nutrisi larut air yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, sehingga harus diperoleh dari makanan dan suplemen.

Vitamin C memiliki peran penting dalam berbagai proses biologis dalam tubuh, termasuk produksi kolagen, penyerapan zat besi, dan dukungan sistem kekebalan tubuh. 

Vitamin C berperan dalam produksi kolagen, yaitu protein utama dalam jaringan gusi. Kolagen membantu menjaga integritas dan kekuatan jaringan gusi. 

Ini juga merupakan antioksidan yang kuat yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Gejala defisiensi vitamin C umumnya berkembang setelah jangka waktu tertentu ketika asupan vitamin C dalam makanan sangat rendah atau saat tubuh tidak dapat menyerap vitamin C dengan baik. 

Beberapa gejala defisiensi vitamin C meliputi:

  • Gusi berdarah. Gusi sensitif yang mudah berdarah saat menyikat gigi atau mengunyah makanan.
  • Gusi bengkak. Gusi yang merah, bengkak, dan terasa nyeri.
  • Luka-luka yang sulit sembuh. Luka atau goresan pada kulit yang sulit untuk sembuh.
  • Lemah dan mudah lelah. Kekurangan energi, kelelahan, dan perasaan lemah secara umum.
  • Sakit kepala dan pusing. Sakit kepala ringan hingga berat dan perasaan pusing.
  • Kulit kering dan kasar. Kulit tampak kering, kasar, dan kurang elastis.
  • Kerontokan gigi. Gigi menjadi longgar dan bisa tanggal jika defisiensi vitamin C tidak diatasi.
  • Masalah pada persendian. Rasa sakit pada persendian
  • Penyakit periodontal, yang melibatkan kerusakan jaringan gusi, termasuk ligamen dan tulang yang mendukung gigi. Hal ini dapat menyebabkan gigi menjadi goyang dan akhirnya rontok.

Jika defisiensi vitamin C tidak diobati dalam jangka panjang, dapat menyebabkan kondisi yang serius seperti skorbut. Skorbut adalah bentuk parah defisiensi vitamin C yang ditandai dengan berbagai gejala, termasuk pendarahan hebat, anemia, pembengkakan dan rasa sakit pada sendi, serta kerusakan tulang.

Penting untuk mencukupi kebutuhan vitamin C melalui makanan yang kaya akan vitamin C seperti buah jeruk, kiwi, stroberi, paprika, brokoli, tomat, dan bayam. 

Jika Anda mengalami gejala defisiensi vitamin C atau memiliki kekhawatiran mengenai asupan nutrisi Anda, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

2. Defisiensi Zat Besi

Defisiensi zat besi, juga dikenal sebagai anemia defisiensi besi, adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi dan berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Zat besi merupakan mineral penting yang ditemukan dalam berbagai makanan, dan peran utamanya adalah membantu dalam proses pembentukan sel darah merah. Ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi, produksi sel darah merah akan terganggu, menyebabkan jumlah sel darah merah menjadi rendah, ukuran sel darah merah menjadi kecil dan pucat, dan hemoglobin berkurang.

Gejala defisiensi zat besi dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat mencakup:

  • Kelelahan dan lemah. Rasa lelah yang berlebihan dan perasaan lemah secara umum.
  • Pucat. Kulit dan selaput lendir tampak pucat.
  • Sesak napas. Kesulitan bernapas atau merasa sesak, terutama saat beraktivitas fisik.
  • Detak jantung cepat. Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.
  • Kepala pusing dan pingsan. Rasa pusing dan pingsan.
  • Kuku rapuh. Kuku menjadi rapuh dan mudah patah.
  • Rambut rontok. Rambut rontok lebih dari biasanya.
  • Kedinginan. Merasa kedinginan meskipun di lingkungan yang hangat.
  • Nyeri dan pembengkakan lidah. Lidah menjadi nyeri dan membengkak.

Defisiensi zat besi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan yang kurang mengandung zat besi, masalah penyerapan zat besi dalam saluran pencernaan, kehilangan darah akibat pendarahan (seperti menstruasi yang berat atau pendarahan dalam sistem pencernaan), dan kebutuhan zat besi yang meningkat selama masa pertumbuhan atau kehamilan.

Dampak defisiensi zat besi pada kesehatan gusi:
  • Glossitis: Defisiensi zat besi yang parah dapat menyebabkan peradangan pada lidah, yang disebut glossitis. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dan rasa terbakar pada lidah.
  • Penyakit gusi: Defisiensi zat besi juga dapat menyebabkan masalah gusi, termasuk peradangan dan peningkatan risiko penyakit periodontal.
Jika Anda mengalami gejala defisiensi zat besi atau memiliki kekhawatiran mengenai kondisi ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. 

Dokter dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar zat besi dalam tubuh dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi defisiensi ini sehingga penyebab sakit gusi tersebut bisa berkurang. Jika kalian ingin mengobati sakit gusi di rumah, kalian bisa menggunakan Cooling 5 Plus Orange atau baca artikel Pilihan Obat Untuk Sakit Gigi. 

Cooling 5 Plus Orange memiliki kandungan phenol dan benzocaine. Phenol ini bermanfaat untuk menghilangkan kuman atau sebagai antiseptik. Benzocaine bermanfaat untuk menghambat sinyal saraf di gigi, gusi dan permukaan mulut agar rasa sakit pada gigi dan gusi berkurang.

Keunggulan Cooling 5 Plus Orange ini adalah mengurangi rasa sakit akibat radang gusi, sakit gigi, sakit tenggorokan, sariawan, atau saat tumbuh gigi.

Cara pakai Cooling 5 Plus Orange ini hanya dengan semprotkan ke mulut secara hati-hati agar tidak tertelan, terhirup atau mengenai mata. Untuk dosis, gunakan 1 dosis (3 x semprotan bisa diulang tiap 2-3 jam, jika perlu. Satu hari maksimal 8 dosis.

Semoga segera sembuh ya!


Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.

Follower