Mengajarkan Baca Tulis pada Anak 4 Tahun

No Comments
Literasi Baca Tulis
Literasi Baca Tulis (eliterasi.blogspot.com)

Literasi baca-tulis adalah Literasi dasar yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Kemampuan individu untuk bisa membaca dan menulis adalah penting di era digital ini. Tidak hanya mampu membaca dan menulis juga, tetapi juga memahami apa maksud dari sebuah bacaan dan tulisan.

Literasi baca-tulis inilah sebagai bentuk terwujudnya awal kesuksesan suatu bangsa. Bayangkan jika warganya tidak memiliki kemampuan dalam Literasi baca-tulis sepertI pada jaman penjajahan. Kita dijajah terus menerus. Eh, tapi meski sekarang juga masih 'dijajah' ya. Ups. Maksud saya, kita benar-benar tidak dibodohi seperti kita biasa mem bodoh anak kecil yang belum tahu baca dan tulis. #duehpengalaman

Kapan mengajarkan Literasi Baca-tulis?

Kira -kira kapan tepatnya diajarkan baca-Tulis untuk anak? Saya sendiri tidak punya patokan kapan anak saya diajarkan baca tulis. Yang penting lihat kesiapan mental anaknya.

Paling-paling saya mengajarkan huruf masing  A-C dan angka 0-5 pada anak saya yang berumur 4 tahun. Sedangkan huruf dan angka arab masih perlahan. Itupun dia sukanya main-main.
Ya udahlah.  beberapa anak seumuran anak saya memang sudah bisa baca tulis, namun, saya buat santai saja. Saya khawatir terlalu memaksakan akan membuat dia trauma dan justru tidak mau belajar.

Membacakan Buku sambil Belajar Abjad

Saat usianya masih dua tahun, saya hanya membacakan cerita saja. Namun, sekarang ketika akan berusia empat tahun, saya sudah mulai menunjukkan beberapa huruf padanya. Saya tidak punya target khusus agar anak bisa hapal 26 abjad di usia PAUD. Saya hanya mempermudah diri saya sendiri untuk mengajarkannya membaca dan menulis abjad saat sekolah. Kalau misal sekarang saat sekolah dasar harus bisa menulis dan membaca abjad maka saya harus sedikit bekerja keras mengajarkan anak saya membaca abjad dan menulis.

Belajar sambil bermain

Saya mencoba menerapkan prinsip belajar sambil bermain. jadi saat sedang bermain, saya mencoba menanyakan huruf dan angka yang tertera pada mainnya. Dengan begitu,  dia akan lebih suka belajar.

Saya jadi teringat masa kecil saya saat diajarkan baca tulis oleh orang tua saya. mungkin beberapa dari teman pernah merasakan hal serupa. Diajarkan oleh ayahnya dengan KERAS?  Duduk di depan ayah dan mulai mengikuti arahan dari ayah untuk membaca setiap huruf dan angka. Jika tidak bisa, maka bentakan akan muncul. Atau pukulan kecil- yang seringkali terlihat besar saat kita masih kecil- sering dilayangkan.  Well, itu sebenarnya membuat saya sedikit takut sama bapak sendiri. wkwkwk.
Kadang setelah saya mengenalkan padanya beberapa huruf dan angka, dia selalu menunjuk angka dan huruf yang dia temui di jalan. Meski dia belum bisa membedakan mana angka dan mana huruf, setidaknya dia sudah tahu bahwa di sekelilingnya dia banyak sekali abjad dan angka yang bisa dibaca.

Nah, saAt saya melihat apa yang dia tunjuk, maka saya menanyakan huruf apa atau angka berapa? Kadang dia bisa benar menjawab, kadang dia juga salah. Karena saya baru mengenalkan dia angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan huruf A, B, C.

Belajar memegang pulpen

Sebenarnya latihan memegang pulpen ini sudah saya ajarkan sejak usianya hampir dua tahun. Awal - awal memang sangat kaku. Namun, lama-lama dia akan terbiasa meski sekarang kadang masih salah.

Setelah dia mulai terbiasa memegang pulpen, maka sesekali saya ajarkan dia membuat garis lurus, melengkung, zigzag. Tujuannya biar mempermudah anak saya untuk menulis angka dan huruf. Setelah itu, baru saya ajarkan dia menulis angka 1, 2 dan 3. Sedangkan menulis huruf belum saya ajarkan. Saya tidak ingin menjadi semuanya takut dia kebingungan. wkwkwk. Mungkin juga teori saya salah.

#WritingChallenge #FLPJatim

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments

Posting Komentar

Follower