Kenali Tanda-Tanda Speech Delay, Jangan Sampai Terlambat!

32 comments
Setelah aku amati anakku yang mengalami speech delay, ternyata anak tidak sering mengoceh di usia 8 bulan bisa menjadi tanda-tanda speech delay pada anak. Sayangnya, waktu itu aku menganggap biasa. Di usia 18 bulan, aku mulai khawatir setelah diberitahu oleh mbahnya. Kok belum bisa bicara? Aku mulai khawatir jangan-jangan anakku mengalami speech delay.

Setelah itu aku pun mencari di internet tentang tanda-tanda speech delay pada anak. Dan hampir sebagian besar tanda-tanda speech delay itu terjadi pada anakku. Waktu itu, aku juga sempat khawatir kalau anakku mengarah ke ‘autis’ karena speech delay juga menjadi tanda anak autis. Aku juga sempat kepikiran, jangan-jangan anakku mengalami masalah pendengaran.

Nah, untuk masalah pendengaran, aku mencoba mengeceknya dengan memanggil namanya dengan suara atau kejutan. Anakku menoleh. Ketika ada suara motor ayahnya datang pun ia segera keluar kamar. Jadi aku menganggap dia tak punya masalah pendengaran.

Terakhir ini, masalah autis. Karena ciri anak autis adalah anak tidak fokus ketika diajak bicara atau terlalu asyik dengan dunianya sehingga saat dipanggil anak tidak menoleh, aku mencoba memanggilnya atau mengajaknya bicara. Dan beberapa kali si anak usia 18 bulan ini tidak mau menatap mata, kadang tidak mau menoleh. Tapi di lain waktu, anak mau menoleh, mau diajak bicara dengan menatap mata.

Aku pun bertanya dengan salah satu keluargaku yang anaknya mengalami speech delay dan khawatiranku hilang karena ciri-ciri autis pada anak tidak terlihat dominan pada anakku. 

Salah satu ciri anak autis yang masih aku ingat adalah tidak bisa menunjuk dan suka menyusun apapun secara horizontal. Dia juga sempat mengajak ngomong anakku. Katanya anakku merespons kalau diajak ngomong dan bisa menunjuk. Anakku juga tidak pernah menyusun apapun secara horizontal. Jadi aku nggak begitu khawatir.


Tanda-Tanda Speech Delay pada Anak

Nah, aku akhirnya berkesimpulan kalau anakku mengalami keterlambatan bicara. Beberapa tanda-tanda speech delay pada anak yang aku lihat juga dari anakku yaitu:

1. Tidak terlalu banyak bicara

Anak ketigaku ini memang beda dengan kakak-kakaknya. Dia cenderung tidak terlalu banyak bicara meski geraknya aktif, Aku kira dengan tidak banyak bicaea itu karena memang anaknya pendiam ternyata ya karena ada sesuatu dengan organ bicaranya atau ada sesuatu dengan kemampuan bicaranya. Normalnya, anak akan mengoceh saat uaia 6 bulan lebih. Dan anakku nggak sering mengoceh dibanding dua anakku di usia yang sama.

2. Tidak bubbling saat usia 8 bulan

Tidak bubbling atau tidak mengatakan papapa, mamama, dadada, di usia 6-8 bulan itu bisa jadi ciri anak terlambat bicara. Anakku jarang bubbling di usia tersebut. Ketika disuruh pun ia hanya diam. Tapi pas usianya sudah 1,5 tahun, dia biaa bubbling dan itu udah telat banget ya...

3. Hanya bergumam ketika ingin sesuatu

Ketika anak usia 2 tahun sudah bisa mengatakan sesuatu jika ingin minta sesuatu, anakki di usia 2 tahun masih bergumam. Bahkan untuk mengatakan kata ma’am dan mimik saja susah. Jadi kalau dia mau minta ASI pun hanya nunjuk-nunjuk. Dia baru bisa ngomong ‘mimik’ di usia 2 tahun lebih setelah disapih itu jadi udah telat banget. Di usia 2,5 tahun sekarang sudah ada sekitar 50 lebih kosakata (padahal harusnya udah ratusan) dan kalau mau minum pun bilangnya air.

4. Sulit merespon ketika diajak bicara

Sebenarnya anakku itu paham kalau diajak bicara, cuma dia masih bingung bagaimana mau menjawabnya. Jadi dia cenderung diam saja. Tidak bergumam sama sekali. Dan itu ternyata adalah ciri anak terlambat bicara. Usia 2,5 tahun pun dia masih menjawab satu kata atau mempraktekkan suara ketika menyebutkan hewan. Ketika saya tanya hewan apa, anakku diam saja malah mempraktekkan suaranya.

5. Sulit meniru ucapan orang atau hanya diam

Di usianya 2 tahun, anakku masih sulit meniru beberapa ucapan. Namun, setelah itu, ia justru meniru banyak kata bahkan lebih banyak kata yang diucapkan. Sulit meniru ucapan ini menjadi salah satu ciri anak speech delay yang jelas terlihat terutama jika Mom coba meminta anak meniru yang Mom ucapkan di usianya 1 tahun.

6. Sering menghindari kontak mata

Ketika usianya masih 18 bulan, anakku beberapa kali menghindari kontak mata. Menghindari kontak mata ini merupakan salah satu ciri anak autis. Namun, di usia 24 bulan, anakku sudah mau diajak kontak mata. Ia sudah bisa diajak komunikasi. Sementara anak autis di usia 24 bulan kata keluarga saya masih belum mau kontak mata dan belum mau komunikasi dengan baik.

Jangan sampai terlambat!

Sayangnya, aku terlambat menyadari itu. Aku kira nanti 2 tahun anakku akan bisa bicara dengan lancar seperti anak lainnya. Nyatanya, hanya satu kata saja. Awalnya, aku nggak mau membanding-bandingkan anakku dengan anak lainnya. Jadinya ya untuk stimulasi agar cepat bicara malah terlambat. Jadi Mom kalau merasa anak Mom belum banyak mengucapkan kata-kata, Mom bisa lakukan terapi wicara atau stimulasi agar anak cepat bicara sesegera mungkin. Tujuannya agar tidak terlalu terlambat. Mom bisa lakukan terapi wicara atau stimulasi cepat bicara di rumah atau di tempat terapi. Jika Mom khawatir, Mom bisa mendatangi dokter anak atau dokter tumbuh kembang anak di kota Mom. Yang jelas Mom gak perlu khawatir karena speech delay bisa sembuh kok.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

32 komentar

  1. Sebenarnya tumbuh kembang anak kan punya pola ya? Makanya ada KMS yang bisa dipakai panduan kondisi anak pada usia tertentu. Alhamdulillah kalau mbak Lita segera menindaklanjuti ketika menyadari ada yang nggak biasa. Semoga ananda diberi kemudahan mengejar ketinggalannya

    BalasHapus
  2. Sebagai orang tua, kita harus jeli ya mbak, agar ketika ada tanda speech delay bisa segera diatasi. Tentunya kita ingin anak bertumbuh normal layaknya anak lainnya

    BalasHapus
  3. Anak terlambat bicara memang jangan dibiarkan. Sekarang banyak literasi untuk mengetahui anak speech delay atau tidak. Tapi sebaiknya kalau tidak bisa mengenali gejalanya, konsultasikan ke dokter spesialis anak lebih baik

    BalasHapus
  4. makasih banyak infonya mba, bat aku yang belum menikah postingan ini informatif banget. ternyata bisa dipantau dari usia bayi 6 bulan ya

    BalasHapus
  5. Terkadang kita sendiri yang denial, ya, Mbak. Kita harus jeli dan berbesar hati atas apa yang terjadi pada anak. Semakin cepat diatasi, insyaallah semakin cepat pula anak sembuh.

    BalasHapus
  6. Maaf mbak apakah anak yang kena speech delay dan tidak ketahuan bisa terbawa sampai dewasa? Kayaknya terjadi di aku nih

    BalasHapus
  7. Iya, speech delay ini bisa sembuh. Temanku ada yang anaknya umur 3 tahun belum bisa ngomong. Trus diterapi, puji Tuhan, dalam beberapa bulan udah lancar bicara bahkan bisa hafal lagu anak-anak

    BalasHapus
  8. Setiap anak itu beda-beda. Ada yang terlambat jalan, ada cepat tumbuh gigi, termasuk dalam soal berbicara. Jadi memang orang tua harus segera tanggap. Termasuk sering diajak komunikasi. Sesuai pengalaman saya, krucil saya juga telat bicara. tapi setelah usia 5 menuju 6 tahun, progresnya cepat.

    BalasHapus
  9. memang ya berat sekali jadi orang tua itu. Memang kadang kita kira sesuatu hal yang normal tapi ternyata justru termasuk telat bicara ya mba. Untung segera diketahui ya. jadi segera mendapat penanganan.

    BalasHapus
  10. berarti harus dipancing gitu ya selain mengenal tanda-tanda speech delay, atau stimulusnya jangan terlambat gitu. Apa nanti juga memengaruhi motorik yang lain?

    BalasHapus
  11. Anakku juga semoat lambat bicara tapi aku ga tahu sudah masuk kategori speech delay apa belum. Untunglah setelah sekolah PAUD dan lebih banyak berinteraksi dengan sebaya, ngomongnya jadi lancar

    BalasHapus
  12. Kalau di desa mungkin speech delay ini kayak ungkapan pada orang tua bahwa anaknya lebih dulu bisa jalan. Sehingga, dianggap biasa. Karena merasa nanti juga akan bisa bicara pada akhirnya. Kecuali kalau si anak memang tuna wicara ya.

    Soalnya di desaku gitu. Ada anak yang ngomongnya lambat dianggap biasa. Karena menganggap tumbuh kembang si anak lebih dulu organ geraknya.

    BalasHapus
  13. Salah satu family saya juga ada yang anaknya mengalami speech delay. Alhamdulillah sekarang sudah bisa bicara walau belum 100%. Intinya memang jangan terlalu khawatir, asal gerak cepat untuk menanggulanginya, termasuk bisa dengan terapi bicara

    BalasHapus
  14. Aku juga sempat khawatir sama anakku yg speech delay.. tapi memang harus dilatih rutin dengan terapi mandiri.. dan akhirnya bisa

    BalasHapus
  15. Terima kasih sharingnya, Mom Lita. Kita sebagai orangtua harus banget memperhatikan tumbuh kembang anak sedini mungkin, ya. Pahami apa yg dia lakukan dan tidak dilakukannya, apakah ada gejala mengarah ke autis atau tidak.

    Selain itu, kita mesti ngerti juga kaoan anak-anak mulai belajar bicara, bagaumana perkembangannya, dan lainnya. Biar kalau ada tanda speechdelay, kita gak terlambat, ya.

    BalasHapus
  16. Kasusnya mirip dengan keponakan saya. Di usia 8 bulan tidak terdengar bubbling. Dan ternyata dia memang speech delay. Sekarang lagi terapi wicara

    BalasHapus
  17. Rupanya kesukaan bayi bubbling di usianya yang baru 8 bulan itu adalah salah satu indikasi bagi para orangtua sepanjang memantau perkembangan si kecilnya ya. Terima kasih banyak, Mba.

    BalasHapus
  18. Oalah, jadi ini tanda-tanda speech delay. Wah tidak boleh abai kalau begitu, ya. Dan harus segera ditanangi karena speech delay bisa sembuh ternyata. Terima kasih ya Mbak ilmunya.

    BalasHapus

  19. Aduh, Mom! Bener-bener bisa jadi wakeup call buat kita, ya. Ngerasa nggak wajar kalau anak belum mulai banyak bicara tuh wajar banget, tapi ternyata bisa jadi tanda-tanda penting tentang speech delay. Makasih udah sharing pengalaman dan infonya, jadi lebih aware buat ngeliat perkembangan si kecil.

    BalasHapus
  20. Betul, penanganan anak dengan speech delay ini kudu banyak sabar, kalau memang mau diterapi sendiri. Karena sebaik-baik terapi adalah dari kedua orangtuanya yang sekaligus menguatkan bonding.

    Dulu, aku diajarin sama mama papa mertua.
    Kalau ngajak ngomong, anaknya diberdirikan di pangkuan dan diajak bermain tapi sebenernya melatihkan anak untuk fokus dan melihat lawan bicaranya dengan arah mata sejajar. Ini sangat membantu sekali anak supaya bisa meniru gerak bibir dan memahami kosa kata.

    BalasHapus
  21. Orang tua kudu banyak sharing juga sih dengan orang-orang terdahulu, yang mereka lebih paham dari kita meskipun tidak ada teknologi secanggih saat ini. Mereka sudah punya semacam tming, kalau usia sekian anak harusnya sudah belajar berjalan, usia sekians udah belajar ngomong, dan lainnya.

    BalasHapus
  22. Speech delay bisa diobati dengan melakukan deteksi dini dan terapi secara rutin ya mbak

    BalasHapus
  23. terima kasih untuk sharingnya mba, bermanfaat banget buat calon ibu seperti saya, kebetulan banget belakangan ini saya sedang antar ibu terapi syaraf dan di sana menemukan banyak anak yang sedang terapi karena speech delay, mengobrol banyak dengan para mama di sana, membuat saya jadi banyak pengetahuan juga dan sekarang nambah dari Mba Les untuk pencegahannya, jadi semakin banyak ilmu parenting saya

    BalasHapus
  24. Dulu aku juga sempat mengira anakku speech delay, karena aku membandingkan dengan anak seusianya yang sudah pada jelas bicaranya. Sedangkan anakku belum jelas kalau ngomong. Ternyata emang belum jelas aja sekarang udah banyak kosa katanya dan mulai jelas. Ternyata cirinya kompleks juga ya bisa mengarah ke autis. Untung segera dikenali ya mbak gejalanya jadi bisa segera diatas. Semangat ya mbak 🤗

    BalasHapus
  25. Wah ini salah satu milestone yang harus diperhatikan para orangtua ya.. Next share juga dong mbak bagaimana terapi yang bisa dilakukan untuk anak speech delay

    BalasHapus
  26. pastinya khawatir banget kalau anak kita gak cerewet seperti bayi lain. seperti halnya mba, tetangga saya juga demikian mba. setelah anak usia tiga tahun lebih baru mulai terapi karena selama ini dikira ya pendiam aja sama seperti ibunya. agak telat banget sih mulai terapinya, tapi setelah dijalani sekarang mulai bisa berkomunikasi meski belum sepenuhnya secerewet yang lain.

    BalasHapus
  27. pastinya khawatir banget kalau anak kita gak cerewet seperti bayi lain. seperti halnya mba, tetangga saya juga demikian mba. setelah anak usia tiga tahun lebih baru mulai terapi karena selama ini dikira ya pendiam aja sama seperti ibunya. agak telat banget sih mulai terapinya, tapi setelah dijalani sekarang mulai bisa berkomunikasi meski belum sepenuhnya secerewet yang lain.

    BalasHapus
  28. Ohhhh jadi ini yah beberapa tanda-tandanya, catet. Emang harus bisa memperhatikan sih, biar bisa mendapatkan solusi yang terbaik untuk anak.

    BalasHapus
  29. Wah makasih banyak Kak tanda-tanda speech delaynya, biar next pas jadi orang tua aku lebih aware sama anak. Oh ya ponakanku agak sedikit terlambat sih belum bisa ngomong banyak kosakata tapi dia bisa dia bisa nunjukkin yang dia mau dan nggak nyusun barang secara horizontal juga sih. Tapi kalau dibandingin sama Ponakanku yang pertama emang yang kedua ini agak telat bicaranya

    BalasHapus
  30. Kalau menurut DR. Aisah Dahlan, otak laki-laki yang berkembang duluan adalah otak kanan (pusat kreativitas, dll) sedangkan otak kiri (pusat bahasa, dll) berkembang belakangan. Jadi wajar jika anak laki-laki bicaranya terlambat.

    BalasHapus
  31. Speech delay banyak faktor juga sih, kaya anak-anak adhd mereka seperti speech delay, padahal kata kebanyakan mereka ngerasanya bukan karena gak bisa ngomong, tapi karena di otaknya terlalu ramai, sampe kadang-kadang dianggap speech delay

    BalasHapus
  32. Anakku usia 19 bulan masih belum bisa ngomong apa2, huhu. Padahal kalau disuruh atau dikasih instruksi sederhana gitu dia ngerti cuma minesnya itu aja. Dia belum bisa bilang satu kata pun. Jadi worry deh.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.

Follower