Dibuat Tertawa Baca Explore, Enjoy & Repeat!

28 comments
Akhirnya, setelah sekian lama tidak review buku. Terakhir saya review buku Lahbako ya. Ada yang udah baca? Sekarang saya mau review buku punya Kak Yani nih.

Tentang Buku


Judul Buku : 
Explore, Enjoy & Repeat: Catatan Perjalanan dari 20 Negara

Penulis : 
Yani Lauwoie

Penerbit : 
Grasindo

Terbitan Tahun : 
2019

Halaman : 
199

Harga Pulau Jawa : 
Rp. 70.000,-

Jenis Buku : 
Travelling

Untuk Usia : 
13+


Review Buku Explore, Enjoy & Repeat

Review Buku


Haha.

Bener banget.

Sama banget.

Oh gitu.

Wah, gitu ya ternyata.

Itu adalah beberapa komentar dalam hati saya saat menbaca buku catatan perjalanan Explore, Enjoy & Repeat punya Kak Yani Lauwoie.

Jadi, saya dapat buku itu karena jadi penanya di sesi tanya jawab dengan Kak Yani bersama teman Eco Blogger Squad. Makasihh banyaakk Kak Yani dan panitia udah milih sayaaa. Hehe.

Kak Yani Lauwoie adalah seorang penulis, editor, penerjemah yang sudah bekerja di majalah dan industri penerbitan online selama 15 tahun. Kak Yani juga pernah menjabat sebagai Digital Director di Majalah Femina.

Buku Explore, Enjoy & Repeat adalah kisah-kisah perjalanan yang seru dan menyenangkan selama Kak Yani dan teman-temannya berkunjung ke beberapa negara. Dalam buku Explore, Enjoy & Repeat, negara yang dikunjungi dan diceritakan adalah Eropa, Australia, dan Asia (termasuk negara Indonesia sendiri).

Perjalanan yang diceritakan sangat menghibur karena beberapa kali saya tertawa membaca dan membayangkan kejadian dalam perjalanan itu. Dengan baca cerita Kak Yani seolah-olah saya juga ikut travelling. Bahkan ikut tertawa juga malu sendiri dengan kisah yang dituturkan kak Yani.

Contohnya saja. Ketika di Spanyol, Kak Yani yang tidak paham arah harus bertanya kepada ibu Passie, ibu petugas stasiun kereta yang tidak mengerti bahasa Inggris. Kak Yani berbicara bahasa Inggris, ibu Passie tidak paham. Karena kesal, ujung-ujungnya Kak Yani pakai bahasa Indonesia, “Pulaaaang. Kereta pulaaang.” Eh, ternyata ibu Passie malah paham dan akhirnya menunjukkan arah pulang. Wkwkwkwk.

Tak hanya cerita lucu saja, perbedaan budaya yang diceritakan dalam buku Explore, Enjoy & Repeat juga membuat saya mengerti budaya negara lain. Contohnya tentang perbedaan budaya mengangkat tangan ketika sedang di tempat makan.

Di Indonesia, hal itu sebenarnya biasa saja terjadi di rumah makan di Indonesia tapi tidak di Roma, Italia. Jika kalian ingin sesuatu dengan mengangkat tangan maka itu tidak sopan. Orang Italia menganggap jika pelanggan mengangkat tangan seolah-olah si pelayan tidak bisa melayani pelanggan.

Dan mereka punya kode sendiri untuk meminta bon atau meminta menu. Jika ingin meminta bon, cukup dengan menggerakkan tangan seperti sedang menulis. Sedangkan kode untuk meminta menu yaitu kode kotak. Ini beneran saya gemas sendiri dengan budaya orang Italia. Bikin kita serba salah jadi traveler yang baru berkunjung.

Foto-foto yang ada di buku ini juga membuat pembaca terasa begitu dekat dengan negara-negara yang dikunjungi. Pembaca jadi bisa membayangkan tempat-tempat yang diceritakan Kak Yani. Dan pembaca jadi ikut senang dengan perjalanan yang dilalui Kak Yani.

Explore, Enjoy & Repeat

Tak hanya itu, contoh lain tentang perbedaan budaya adalah membuang toilet paper. Di Indonesia, kita dilarang membuat toilet paper ke closet. Sementara di Australia, toilet paper justru harus dibuang ke closet, bukan ke tempat sampah.

Kenapa bisa begitu? Karena toilet di Australia tak hanya memiliki mekanisme untuk pembilasan urun dan feses tapi juga untuk toilet paper.

Jadi, hal penting yang harus kita perhatikan ketika harus ke luar negeri adalah SELALU MEMBACA PERINGATAN yang tertempel di sekitar kita. BUDAYA MEMBACA memang perlu diterapkan kalau kita keluar negeri.

Kejadian yang juga sama terjadi dengan saya adalah bertemu dengan si sopir ganteng. Saya bertemu sopir taksi ganteng di Paris dengan tubuh tinggi tegap, rambut cepak, kulit putih, setelan jas hitam, sepatu pantofel dan mobil sedan BMW kinclong. Bikin perjalanan menuju apartemen begitu berbunga-bunga wkwkwkwkw.. Walopun pada akhirnya pria ganteng itu yang harusnya gratis malah salah kasih bon tagihan taksi yang harganya 200 euro.

Sedangkan Kak Yani bertemu sopir taksi ganteng di Spanyol. Pria itu pakai kaos t-shirt polos, jins, tinggi proporsional, rambut cepak. Udah kayak Adam Levine gitu. Mana wajahnya tampan pula.

Hal yang sama terjadi ketika menginap di penginapan tipe dormitory di Eropa. Tipe kamar dormitory itu lebih murah ketimbang hotel karena jumlah tempat tidur di tipe dormitory ada 4-6 tempat tidur.

Kebodohan saya dulu ketika memesan tipe dormitory adalah tidak memikirkan pemisahan gender. Saya kira bakal dipisah seperti toilet laki-laki dan perempuan. Ternyata nggak. Jadi dalam satu kamar ada tiga perempuan dan dua laki-laki. Yah, meskipun tidak terjadi apa-apa rasanya aneh dan asing aja tinggal sama orang asing. Harusnya pas memilih tempat menginap jangan Cuma lihat harganya yang murah tapi lihat juga tipenya. Jangan sampai kayak saya. Wkwkwk. Hanya gara-gara malas baca dan searching lebih lanjut jadi terjebak.

Pengalaman Kak Yani lebih serem lagi karena harus menginap dengan satu orang laki-laki. Saya kebayang seremnya.

Buku travelling ke eropa

Dalam buku ini, bahasanya ringan dan enak dibaca. Membuat pembaca seolah-olah juga mengalami. Belum lagi ilustrasi yang dimunculkan di tiap akhir cerita semakin membuat ceritanya mengesankan. 

Buku ini mengingatkan saya tentang naskah saya selama traveling di Eropa. Sayangnya, naskah saya masih berupa naskah terpendam di laptop. Entahlah kapan terbit jadi buku ber-ISBN :D. Mohon doa dan motivasinya ya wkwk.

Dan Kak Yani ini rencananya akan menerbitkan buku lagi tentang perjalanan. Ditunggu ya Kak.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

28 komentar

  1. hahaha lucu banget yaa pengalaman luar negerinya, GAP bahasa masih ada tapi dengan gesture kita masih bisa berkomunikasi, selain itu perbedaan budaya juga benar-benar bikin bingung tapi lucu yaa.. btw bukunya kayaknya keren yaa kak, ringan gitu

    BalasHapus
  2. Membaca catatan/buku kisah perjalanan tuh memang seru banget. Jadi info serta insight yg bermanfaat bagi pembacanya yg bahkan bisa untuk refrensi jika suatu saat bertandang ke wilayah2 yg di sebutkan

    BalasHapus

  3. Wah, kapan giliran bukunya Kak Lita terbit? Pasti banyak cerita seru tentang perjalanan. Terutama sama budaya di luar negeri ya.

    BalasHapus
  4. Kebayang banget sih lucunya buku ini. Ternyata budaya tiap negara beda2 ya meski aktivitasnya sama. Emg budaya membaca itu penting banget, terutama utk menerapkan budaya di masing2 negara. Jadi pgn baca buku ini deh. Lumayan buat inspirasi sebelum berangkat ke luar negeri utk jalan2 lagi nanti.

    BalasHapus
  5. Buku perjalanan selalu menyenangkan untuk dibaca apalagi berdasarkan pengalaman pribadi. Pasti banyak cerita lucu yang super unik euy. Pengen baca

    BalasHapus
  6. Eih, ternyata membuang tisu bekas pakai ke dalam toilet bukan hanya di Jerman saja ya, ternyata di Australia juga. Katanya sih, kalau si tisu bekas pakai itu dibuang di tempat sampah toilet, bisa bikin toilet bau dan terasa kotor.

    Wah, seru banget nih. Setiap menikmati buku bacaan bertema traveling memang selalu serasa kitanya juga dibawa berkeliling ya Kak. Aih, aku jadi ikutan penasaran deh sama buku Explore, Enjoy, and Repeat. Terbitan Grasindo tahun 201 pula. Hmm, tersedia dalam bentuk e-book nggak ya?

    BalasHapus
  7. Aku juga udah baca donggg!
    Dan emnurutku seru banget, kaya kita tuh dibawa beneran jalan2 ama kak Yani. Bahasanya ringan, menyenangka, banyak gambarnya, dan bisa dibaca sekali duduk. Seru!
    Kebayang yang beli telor cuma naruh duit di kotak, kalau di sini mah bisa abis telor se isi warungnya wkwkwk.

    BalasHapus
  8. membaca kisah perjalanan wisata dengan pengalaman sendiri emang menyenangkan banget sih. Pasti banyak cerita lucu yang bikin cekikikan sendiri. Bahkan mungkin ada yang pernah dialami juga

    BalasHapus
  9. Ya Allah, gak kebayang deg-degannya sekamar berdua dengan pria asing. Kalau saya mungkin semaleman udah gak bisa tidur, Mbak, huhuhuu..

    Btw.. semoga buku Mbak Lita segera terbit, ya biar bisa berbagi kisah perjalanannya ke Eropa

    BalasHapus
  10. Menarik banget nih bukunya. Suka deh baca pengalaman traveling kek gini, jadi nambah wawasan. Jadi meski kaki belum sampai ke mana-mana, otak jadi ikut jalan2 saat baca bukunya.

    BalasHapus
  11. Wah senangnya ya bisa melakukan eksplorasi ke 20 negara
    Pasti banyak pengalaman menarik yang dialami
    Jadi cerita yang menarik untuk dituliskan

    BalasHapus
  12. Buku catatan perjalanan memang seru2 nih ya mbak. Kita jadi diajak ikut menikmati kisahnya. Apalagi ada fotonya juga. Jadi serasa beneran ikut jalan2 bareng penulisnya.

    Ternyata memang kalo kita ke luar negeri tuh kudu bgt banyak baca petunjuk ya apalagi kalo bahasanya berbeda ama kita. Jangan sotoy dan malah jd nyusahin diri sendiri ya kan

    BalasHapus
  13. Wah saya wajib punya nih. Sebagai orang yang rumahan dan belum juga punya banyak kesempatan pergi-pergi (padahal pengen banget), kehadiran buku seperti ini bisa mengajak saya melakukan perjalanan jauh, walau lewat imajinasi, haha

    BalasHapus
  14. Membaca kisah perjalanan penulisnya dan mampu membuat pembaca merasa ikutan traveling, sangat keren banget. Kudu baca bukunya juga nih dan menunggu buka kak Lita juga.

    BalasHapus
  15. paling seneng lihat buku yg isinya banyak visual kayak gini, imajinasi pembaca semakin aktif setelah membaca sambil lihat ilustrasi ataupun gambarnya

    BalasHapus
  16. duuh udah lama nih gak baca kisah traveling, jadi penasaran dan pasti menarik banget.
    paling suka baca kisah traveling itu seakan-akan kita dibawa ke tempat yang diceritakan oleh penulis, apalagi kalau dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, duuuh jadi penasaran nih pengen baca buku Explore, Enjoy Repeat.

    BalasHapus
  17. buku yang pas untuk nemenin saya, jalan-jalan naik kereta. Buku dengan story yang ringan dari setiap cerita bikin senyum-senyum.

    BalasHapus
  18. Kalau udah GAp bahasa jadinya seperti menggunakan telepati hehe, tapi jadi pengalaman menarik sih, dan buat masukan buat kitanya pas nanti ke luar negeri hehw

    BalasHapus
  19. traveling emang punya segudang cerita ya apalagi cerita yang lucu dan bikin kita terheran - heran, beda budaya dan bahasa. seru nih kayaknya baca buku Explore, Enjoy & Repeat , bisa buat referensi kalau liburan ala kak Yani dkk

    BalasHapus
  20. Mau cari ah supaya bisa jadi me time saat merawat bayi baru yang akan hadir sebelum sebentar lagi
    Bisa juga jadi bahan konten untuk blog

    BalasHapus
  21. Aku juga udah baca novel karya kak yani ini. Bikin mupeng keliling dunia deh

    BalasHapus
  22. Ikut mendoakan buku kak Lita segera terbit dan bisa menjadi inspirasi juga panduan traveller seperti buku "Explore, Enjoy & Repeat: Catatan Perjalanan dari 20 Negara"-nya kak Yani Lauwoie. Juara banget menceritakan pengalaman travelling.
    Karena dengan begini, selain semua orang bisa menikmati, penulisnya pun punya kenang-kenangan yang someday bisa dibikin versi terbarunya lagi dan lagi..

    BalasHapus
  23. Belum baca bukunya aja udah ikutan ketawa dengan cerita Ibu2 Spanyol yang tidak tahu Bahasa Inggris, ketika ditanya gak paham2 tapi pas dijelaskan pake bahasa Indonesia baru ngeh, wkwkw. Jadi kebayang kocaknya buku ini. Bukunya juga kelihatan ringan ya jadi pengen baca juga :)

    BalasHapus
  24. Ditunggu naskah jalan-jalannya kak. Baca review buku dari kakak enak nih. Semangat nulisnya.

    BalasHapus
  25. gemes banget liat cover bukunya :) udah menandakan kalau isinya ringan dan bikin happy ya kayanya hihi jadi penasaran pengen baca lengkapnya juga biar bisa ketawa :)

    BalasHapus
  26. ngomongin soal pengalaman perjalanan tuh emang selalu mengasyikkan ya. karena suka ada aja hal-hal yang mungkin saat kejadian bikin pusing tapi kalau diceritain lagi bisa lucu banget

    BalasHapus
  27. aku belum baca buku ini.. sebetulnya kepengin beli juga apalagi yang nulis Mba Yannie. tapii melihat tumpukan buku yang juga belum aku baca.. jadi pesimis huhu

    BalasHapus
  28. Wah, sepertinya seru banget ini bukunya, Mbak.
    Jadi inget juga, perbedaan budaya yang saya alami saat awal di Brisbane, Australia. Tiap ke luar rumah, saya selalu bawa 2 botol air di ransel.
    Satu botol untuk minum dan satu botol lagi untuk cebok. Karena toilet di sana kebanyakan tanpa jetspray, cuma tisu doang, hwkwkwkkk...

    Ayo Mbak Lita semangat selesaikan dan terbitkan naskah travelling-nya.
    Pasti banyak juga cerita seru selama di Eropa, kan?

    BalasHapus

Follower